Tanacetum parthenium

Revisi sejak 9 Mei 2024 08.56 oleh Mitgatvm Bot (bicara | kontrib) (Generalisasi 9 Mei 2024)
Tanacetum parthenium
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
T. parthenium
Nama binomial
Tanacetum parthenium
(L.) Sch. Bip.

Tanacetum parthenium (Inggris: Feverfew, Jerman: Mutterkraut) adalah tumbuhan semak dari keluarga Asteraceae. Tumbuhan ini tingginya 30–80 cm dan mempunyai bau yang mirip bau jeruk nipis. Daun tanaman ini berwarna hijau muda, tidak memiliki bulu, berbentuk lonjong yang tepinya bergerigi. Diameter bunga tanaman ini besarnya sekitar 13–22 mm. Petal atau kelopak bunga tanaman ini berwarna putih dan mengelilingi bagian tengahnya yang berwarna kuning. Bunga tanaman ini sangatlah mirip dengan bunga tanaman Chamomilla recutita.

Tanaman ini tumbuh dengan baik di tanah yang agak liat tetapi subur. Asal tanaman ini adalah daerah timur dari Laut Tengah. Oleh sebab itu, tanaman ini tidak dapat hidup setelah musim dingin.

Kegunaan sebagai obat

Tanacetum parthenium pertama kali diperkenalkan oleh Dioskurides pada abad ke-1 masehi. Pada Abad Pertengahan, tanaman ini digunakan untuk mengobati sakit kepala dan demam. Tanaman ini juga dapat menyebabkan pelepasan plasenta pada wanita hamil.

Tanacetum parthenium digunakan juga untuk mengurangi seringnya sakit kepala. Tanaman ini juga membantu pencernaan makanan serta untuk menyerang parasit di usus. Selain itu, tanaman ini juga digunakan sebagai obat luar untuk kulit bernanah dan membantu menolak serangga.

Zat aktif yang terkandung dalam tumbuhan ini bernama parthenolid. Zat ini mencegah terbentuknya prostaglandin di tubuh. Akhir-akhir ini, manfaat tumbuhan ini dilihat sebagai kemungkinan obat alternatif untuk mengobati leukemia.

Saat ini belum ada data-data ilmiah tentang penggunaan tanaman ini pada masa hamil dan menyusui. Oleh karen itu penggunaan pada masa ini belum bisa dianjurkan.

Pranala luar