Kapalan atau callus adalah kulit yang mengeras dan menebal. Umumnya, Kapalan pada kulit akan terlihat kering dan memiliki warna putih kekuningan. Kulit yang mengalami kapalan umumnya terdapat pada bagian, sela-sela jari tangan, telapak tangan, sela-sela jari kaki, telapak kaki, tumit, dan lutut.[1][2]

Secara umum kapalan tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan rasa kurang nyaman dan kadang mengganggu aktivitas. Kondisi kapalan dapat ditangani dengan beberapa cara sederhana, bisa dilakukan secara mandiri di rumah atau penanganan melalui dokter, jika penderita tersebut memiliki riwayat penyakit seperti Diabetes.

Penyebab dan gejala kapalan

Kapalan disebabkan karena adanya tekanan atau gesekan yang berlebihan dan berulang pada area kulit. Kapalan merupakan reaksi alami pada tubuh untuk menguatkan jaringan yang mengalami tekanan atau gesekan. Reaksi jaringan kulit yang menebal ini disebut juga hyperkeratosis.

Kulit yang sering mengalami tekanan atau gesekan, bisa menyebabkan kapalan dengan ukuran tertentu. Hal itu tergantung dari area kulit yang mengalami tekanan atau gesekan. Seseorang yang mengalami kapalan biasanya terjadi perubahan pada kulit, seperti kulit mulai menebal dan terasa kasar, kulit menjadi pecah-pecah dan kering, serta rasa nyeri di area kapalan yang mulai menebal. Selain itu, kapalan juga menjadikan kulit pada mata kaki menjadi hitam.   

Berikut, beberapa aktivitas yang dapat meningkatkan risiko kapalan karena tekanan dan gesekan berlebihan diantaranya: menggunakan alat yang menyebabkan tekanan, seperti cangkul, menggambar atau menulis dengan pena, pensil, dan kuas dengan selah jari ditekan lebih lama. Selain itu, dapat menggunakan sepatu yang berhak tinggi, sepatu longgar, atau sepatu sempit. Bermain alat musik, misalnya biola atau gitar, tidak menggunakan kaos kaki saat memakai sepatu, mengoperasikan mesin atau peralatan tanpa menggunakan sarung tangan. Melakukan olahraga berat, seperti angkat besi atau mengangkat beban berat, berjalan dengan menumpukan berat badan di bagian kaki tertentu, seperti pada tumit, Jari kaki yang melengkung seperti cakar atau mengalami hammer toe, Sendi pada pangkal jempol kaki memiliki benjolan atau menderita bunion, dan tumbuh benjolan tulang di dekat persendian jari tangan dan telapak kaki atau mengalami osteofit.[1]

Pencegahan dan pengobatan kapalan

Secara umum, pencegahan kapalan dapat dilakukan dengan cara mengurangi tekanan dan gesekan pada area kulit. Penggunaan ukuran sepatu yang sesuai kaki akan mengurangi terjadinya risiko kapalan.[3] Belilah sepatu pada malam atau sore hari karena ukuran kaki umumnya akan lebih besar di waktu tersebut. Menggunakan pelindung pada saat mengoperasikan alat yang sering bergesekan pada tangan atau kulit akan mencegah terjadinya kapalan. Selain dicegah, kapalan juga dapat diobati dengan perawatan sederhana dari rumah.

Perawatan-perawatan sederhana tersebut dapat dilakukan seperti merendam area kulit yang terkena kapalan dengan air hangat hingga kulit mulai melunak selama 10-15 menit. Perlu diketahui, merendam area kulit yang terkena kapalan lebih dari 15 menit akan menyebabkan rusaknya jaringan kulit. Lalu gosok kapalan secara perlahan agar terkelupas. Ulangi cara berikut hingga kapalan menghilang. Selain itu, mengoleskan pelembab secara rutin pada area yang rentan mengalami kapalan contohnya yaitu tea tree oil dan air hangat yang telah dicampurkan. Larutan cuka sari apel dan air yang telah dicampurkan dengan perbandingan 1:4 juga dapat mengurangi kapalan. Alternatif lain adalah penggunaan garam epsom yang dicampurkan dengan air hangat, perasan lemon, dan batu apung. Catatan untuk penderita diabetes penggunaan batu apung tidak disarankan[4]

Apabila dengan beberapa cara di atas tidak dapat membaik, maka segera periksakan ke Dokter. Pemeriksaan juga dilakukan saat kapalan terasa sangat nyeri, bernanah, berdarah atau mengganggu aktivitas. Bagi penderita gangguan peredaran darah atau diabetes, sebaiknya melakukan pemeriksaan jika mengalami kapalan. Hal ini dilakukan agar mencegah adanya infeksi pada penderita Diabetes.[1]

Referensi

  1. ^ a b c "Kapalan". Alodokter. 2015-10-16. Diakses tanggal 2024-05-23. 
  2. ^ "ResearchGATE". SciVee. 2009-01-13. Diakses tanggal 2024-05-23. 
  3. ^ Singh, D.; Bentley, G.; Trevino, S. G. (1996-06-01). "Callosities, corns, and calluses". BMJ : British Medical Journal. 312 (7043): 1403–1406. ISSN 0959-8138. PMC 2351151 . PMID 8646101. 
  4. ^ "12 Cara Menghilangkan Kapalan di Tangan". Hello Sehat. 2022-07-19. Diakses tanggal 2024-05-23.