Kenegerian Koto Rajo

Revisi sejak 7 Juli 2024 19.49 oleh Ariandi Lie (bicara | kontrib) (Added {{More citations needed}} tag(Tw))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kenegerian Koto Rajo adalah suatu wilayah pemerintahan dalam adat yang terdiri dari kumpulan tujuh desa di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang. Ketujuh desa yang dimaksud adalah Kasang Limau Sundai, Teratak Jering, Koto Rajo, Tanjung Pisang, Pengalian, Danau, dan Lumbok. Kenegerian sendiri dapat dipahami sebagai wilayah administratif yang bersifat etnosentris atau kultural yang menghimpun beberapa desa menjadi suatu kesatuan.

Sejarah

Kenegerian Koto Rajo yang terdapat di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang telah eksis sejak abad ke-12 dan disebutkan sebagai wilayah kekuasaan Sang Sapurba dari Sriwijaya ketika berhasil menaklukkan Kuantan.[1] Demikian pula di masa Adityawarman yang berhasil menguasai Pagaruyung sekitar abad ke-14/15 M. Di masa kolonialisme Belanda, Koto Rajo menjadi salah satu daerah yang termasuk ke dalam bagian Distrik Kuantan di mana kepala pemerintahannya adalah seorang raja. Salah satu yang terkenal adalah Raja Tuanku Pandak yang berpostur kecil namun dikenal tegas dan pemberani. Di masa kini, Kenegerian Koto Rajo termasuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.[2]

Penduduk

Di Kenegerian Koto Rajo sendiri, masyarakatnya beretnis Melayu sub Rantau Kuantan dengan terdiri dari empat suku besar, yakni Suku Melayu, Suku Limo Kampuong, Suku Tigo Kampuong, dan Suku Cemin. Masing-masing suku memiliki umah godang sebagai rumah tempat berkumpulnya para Mamak dan Anak-Kemenakan untuk bersilaturahmi saat Lebaran Idul Fitri tiba atau untuk merundingkan berbagai permasalahan yang sedang terjadi.

Tokoh

Beberapa tokoh daerah maupun lokal yang berasal dari Kenegerian Koto Rajo antara lain:

No. Nama Desa Asal Bidang dan Kontribusi
1. Prof. Dr. Muchtar Lutfi Pengalian Tokoh Pendidikan Riau, Sejarah dan Penelitian. Menjadi rektor pertama di Universitas Riau hingga dua periode (1980-1984 dan 1985-1989). Diabadikan sebagai nama jalan di Pekanbaru dan nama perpustakaan daerah Kabupaten Kuantan Singingi. Berkontribusi besar dalam penulisan buku "Sejarah Riau".
2. Dr. Agusmandar, S.Sos., M.Si Lumbok Mantan Kepala Dinas dan Camat. Pernah menjabat sebagai Plh Sekda Kabupaten Kuantan Singingi di era Drs. H. Mursini, M.Si.
3. Pendekar Malin Abu Bakar Sulaiman Lumbok Tokoh pendekar silat Pangean di Koto Rajo dan seorang guru surau.
4. Muhammad Nasir Danau Tokoh pendidikan lokal dan pernah menjadi kepala SD di beberapa tempat.

Referensi

  1. ^ Hasbullah,, Rendi Ahmad Asori, Oki Candra, Olahraga dan Magis: Kajian terhadap Tradisi Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Cetakan Pertama, (Pekanbaru: ASA Riau, 2015), hal. 53-54. ISBN: 978-602-1096-63-5
  2. ^ UU. Hamidy, Masyarakat Adat Kuantan Singingi, Cetakan Pertama, (Pekanbaru: UIR Press, 2000), hal. 21-20