Antisemitisme

permusuhan, prasangka, atau diskriminasi terhadap orang Yahudi
Revisi sejak 27 Desember 2024 16.06 oleh 114.10.44.114 (bicara) (Menambahkan paragraf singkat tentang faktor antisemitisme)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Antisemitisme adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.

Demonstrasi mahasiswa Polandia, anggota Kamp Radikal Nasional, menuntut penerapan bangku ghetto di Politeknik Lwów

Fenomena yang paling terkenal akan anti-semitisme adalah ideologi Nazisme dari Adolf Hitler, yang menyebabkan pemusnahan terhadap kaum Yahudi Eropa.

Bangsa Shem (Semit) adalah keturunan Sam bin Nuh. Menurut ahli bahasa, lafal Samiah (Semit) digunakan oleh suku-suku yang tinggal di Jazirah Arab seperti Irak, Iran, Suriah, Lebanon, Palestina, Yordania, Saudi Arabia, Yaman, Mesir, Sudan, Somalia, dan sebagian wilayah di Afrika Utara.

Beberapa faktor yang menimbulkan berkembangnya pandangan antisemit secara luas adalah teori konspirasi dengan naratif bahwa orang-orang Yahudi telah atau memiliki ambisi untuk mencapai world domination atau menguasai dunia secara diam-diam. Kelompok Yahudi juga seringkali menjadi kambing hitam politik, khususnya sebagai argumen anti-barat (walaupun antisemitisme juga berkembang secara luas di negara-negara Barat). Di era tahun 2020 ke atas, konflik antara Israel dengan Palestina juga memicu sentimen-sentimen antisemit, khususnya di negara-negara dengan agama mayoritas Islam.

Pranala luar