Amad
Amad adalah veteran perang angkatan 45 yang juga merupakan pemanggul tandu Jendral Sudirman. Ia lahir pada tanggal 7 Februari 1927. Meski usianya kini sudah hampir seabad namun semangat kesatria pada jiwanya masih menyala.
Setiap Hari ulang tahun TNI (tanggal 10 Nevember dan 5 Oktober), Amad selalu berziarah ke makam sahabat-sahabat di taman makam pahlawan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Amad datang seorang diri dari tempat tinggalnya di Surabaya dengan bus. Hal ini ia lakukan demi melepas rindu pada teman-teman seperjuangannya. Amad juga selalu menengok markas tempatnya bertugas dulu, yaitu Perwira Distrik Militer (sekarang Kodim 0822 Bondowoso) usai dari taman makam pahlawan.
Riwayat
Sebagai anggota militer, Amad pernah ditugaskan menjadi pemanggul tandu Jendral Sudirman pada tahun 1948. Saat itu ia ditugaskan menjemput Jendral Sudirman dari Yogyakarta menuju Nganjuk. Sebagai pemanggul tandu Jendran Sudirman, Amad sering kali kontak senjata dengan penjajah. Salah satu bekas perlawanannya terhadap penjajah Belanda terdapat pada paha kirinya.
"Ini peluru, di paha saya masih ada sampai sekarang, saat itu di Manado 15 Agustus 1958. Pengawalan Pangdam, saat itu Pangdamnya pangkatnya kolonel. Kawan saya meninggal 12 orang," kata Amad.
Pada tahun 1945, Amad bergabung dengan BKR (Badang Keamanan Rakyat) yang dipimpin oleh Bung Tomo.
Kehidupan saat ini
Amad saat ini tinggal di Surabaya tepatnya di Jalan Hayam Wuruk Baru 1/43 Surabaya, Jawa Timur.