Gardu traksi, gardu pengubah arus traksi, atau gardu tenaga traksi adalah gardu listrik yang berfungsi mengubah tenaga listrik yang dipasok oleh industri tenaga listrik agar sesuai dengan tegangan, tipe arus, dan frekuensi yang digunakan di suatu jalur kereta api, trem, atau bus listrik.

Gardu pengubah arus traksi di Karlsruhe
Gardu traksi Woburn di Lower Hutt, Selandia Baru, memasok listrik arus searah 1500 V ke Jalur Lembah Hutt.

Konversi

Gardu traksi dapat digunakan untuk mengubah arus bolak-balik tiga fasa dengan frekuensi 50 Hz atau 60 Hz menjadi arus listrik satu fasa dengan frekuensi lebih rendah, sebagaimana digunakan oleh banyak jalur kereta api. Gardu traksi juga dapat digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah untuk digunakan oleh jalur kereta api yang menggunakan listrik arus searah sebagai sumber tenaganya.

Lokasi

Gardu traksi biasanya terdesentralisasi (beberapa gardu langsung memasok ke listrik aliran atas atau rel ketiga, sehingga tidak perlu menggunakan jaringan distribusi arus listrik traksi) atau tersentralisasi (satu gardu memasok ke jaringan tenaga traksi, dan biasanya juga memasok ke listrik aliran atas atau rel ketiga).

Gardu traksi terpusat dapat dijumpai di Jerman (terutama di kota Neckarwestheim, Ulm, Nuremberg), Austria, dan Swiss, sementara gardu traksi terdesentralisasi dapat dijumpai di Norwegia, Britania Raya, Swedia, serta Mecklenburg-Vorpommern dan Brandenburg di Jerman.

Jenis

Gardu listrik aliran atas

 
Bekas gardu listrik aliran atas peninggalan Elektrische Staatsspoorwegen (ESS).

Jenis gardu listrik aliran atas digunakan pada sistem transportasi rel listrik yang menggunakan listrik aliran atas (LAA). Jenis gardu ini digunakan oleh kendaraan rel dan bus troli. Fungsinya adalah mengubah besaran listrik tiga-fasa menjadi besaran listrik arus bolak-balik satu-fasa. Secara praktis, gardu listrik aliran atas menjadi pencatu daya khusus jenis arus searah maupun arus bolak-balik. Proses pengubahan nilai besaran dapat berlaku pada frekuensi yang sama maupun berbeda serta pada tegangan listrik arus searah. Gardu listrik aliran atas terbagi menjadi gardu listrik aliran atas tegangan arus searah atau gardu listrik aliran atas tegangan arus bolak-balik. Penggunaan gardu listrik aliran atas disertai dengan sistem penyulang.[1]

Arus bolak-balik

Sistem gardu listrik aliran atas arus bolak-balik (AC) mengupayakan jumlah gardu listrik aliran atas yang lebih sedikit sepanjang jalur kereta api, bila dibandingkan dengana arus searah (DC). Jarak pemasangan masing-masing gardu listrik aliran atas arus bolak-balik mencapai 60 kilometer. Daya listrik yang digunakan oleh lokomotif dapat memakai arus searah maupun arus bolak-balik. Karenanya pada lokomotif dengan motor arus searah, arus bolak-balik dari gardu listrik aliran atas arus bolak-balik diubah menjadi arus searah. Sedangkan pada lokomotif dengan motor arus bolak-balik, arus bolak-balik tidak perlu diubah menjadi arus searah. Gardu listrik aliran atas arus bolak-balik pertama kali digunakan oleh negara Jerman bersamaan dengan pemakaian listrik aliran atas untuk pertama kalinya pula. Jenis motor yang digunakan adalah motor universal dengan tegangan listrik sebesar 15 kV dan frekuensi sebesar 16 2/3 Hz. Pada perkembangannya, gardu listrik aliran atas arus bolak-balik yang ada di dunia menggunakan tiga jenis tegangan menengah atau tegangan tinggi dan frekuensi yang berbeda, yaitu 25 kV 50/60 Hz, 50 kV 50/60 Hz, dan 15 kV 16 2/3 Hz. Gardu listrik aliran atas arus bolak-balik tersusun dari rel daya, peralatan hubung bagi, transformator, alat ukur listrik dan peralatan proteksi.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Haroen, Yanuarsyah (2017). Sistem Transportasi Elektrik. Bandung: ITB Press. hlm. 137. ISBN 978-602-7861-65-7. 
  2. ^ Haroen, Yanuarsyah (2017). Sistem Transportasi Elektrik. Bandung: ITB Press. hlm. 150–151. ISBN 978-602-7861-65-7.