Bambu kuning

Revisi sejak 28 September 2024 02.36 oleh MITGATVM (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striata) adalah yang banyak digunakan sebagai tanaman hias/budidaya.[1] Bambu jenis ini memiliki ciri batang yang beruas-ruas, tinggi, dan batangnya berwarna kuning.[1] Umumnya bambu jenis ini hidup di lingkungan tropis.[1] Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan.[1] Ia sering dijumpai di desa-desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman hiasan di perkotaan.[1]

Bambusa vulgaris var. striata
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Bambusa
Spesies:
Varietas:
B. v. var. striata
Nama trinomial
Bambusa vulgaris var. striata

Bambu kuning dapat diperbanyak dengan cara stek (rhizoma, rumpun, atau cabang), cangkok, dan kultur jaringan.[2] Namun, cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang.[2] Umumnya, rumpun yang akan distek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua.[2] Rebusan pada bambu ini mengandung saponin dan flavonoida.[2] Tidak hanya itu, bambu kuning ini mengandung sumber potassium yang rendah kalori, serta memiliki rasa manis yang terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik bagi tubuh.[2] Bambu ini memiliki khasiat mengobati bermacam jenis infeksi dan pencegah hepatitis.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e (Indonesia)Andoko, Agus. 2008. Budidaya Bambu Rebung.Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ a b c d e f (Indonesia)Sari, Wening, Lili Indrawati, dan Oei Gin Djing. 2008. Care Yourself Hepatitis. Jakarta: Penerbit Plus.