Gunung Pancar

gunung di Indonesia
Revisi sejak 22 September 2024 08.27 oleh Ariandi Lie (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan oleh Surga Nusantara (bicara) ke revisi terakhir oleh HumblingFumbling())

Gunung Pancar adalah sebuah gunung yang terletak di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Gunung ini terletak pada rangkaian Pegunungan Jonggol yang terbentang dari Hambalang hingga Cipanas, yang berketinggian antara 300–800 m dpl dengan topografinya landai hingga bergelombang terjal dengan kemiringan sekitar 15-40%. Bagian tertinggi yaitu pada puncak Gunung Pancar 800 m dpl dan Pasir Astana 700 m dpl.

Gunung Pancar
Titik tertinggi
Ketinggian800 m (2.625 kaki)
Geografi
LetakBogor, Jawa Barat, Indonesia

Iklim

Menurut Schmidt dan Ferguson, kawasan Gunung Pancar termasuk ke dalam jenis iklim B dengan curah hujan rerata 3.000-4.500 mm/th. Jumlah hari hujan per tahun berkisar antara 150-250 hari. Suhu udara reratanya 24 °C pada malam hari dan suhu tertingginya 33 °C pada siang hari dengan kelembapan udaranya rerata 58-82%.[1]

Jenis tanah di kawasan gunung ini adalah tanah podsolik merah kuning teksturnya yang sebagian besar berlempung dengan bahan induk dari batuan endapan dan bekuan.

Keanekaragaman hayati

Tutupan vegetasi (tanam-tanaman) Gunung Pancar terdiri dari hutan alam dataran rendah, hutan tanaman dan semak belukar. Vegetasi hutan alamnya terletak di lereng sampai puncak Gunung Pancar seluas 15 Ha dengan tanam-tanamannya antara lain rasamala (Altingia exelsa), huru, pasang (Quercus sp.), beringin (Ficus benyamina), puspa (Schima walichii), saninten (Castanopsis argentea), jamuju (Podocarpus imbricatus), rotan (Calamus sp.), dan bermacam-macam liana. Selain itu ada juga tanaman epifit (bersangga pada tanaman lain) yang menempel pada pepohonan besar seperti anggrek (Dendrobium sp.), paku sarang burung (Asplenium nidus), paku tanduk rusa (Platycerium coronarium).

Vegetasi hutan gunung ini menempati sebagian besar kawasan yang luasnya kurang lebih 60 Ha. Tanam-tanamannya yang lain adalah tusam (Pinus merkusii), jeunjing (Paraserianthes falcataria), kayu afrika (Maesopsis eminii) dan meranti (Shorea sp.) yang ditanam pada tahun 1982 atau 1983, serta tanaman budidaya masyarakat sekitar seperti singkong dan pisang (Musa sp). Tumbuhan semak belukar terdiri dari jenis ki rinyuh, harendong, jarong, saliara, alang-alang dan lain-lain. Satwa yang berada di kawasan antara lain owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata), monyet kra (Macaca fascicularis), jelarang (Ratufa bicolor), babi hutan (Sus vittatus) dan jenis-jenis burung seperti elang (Haliastur indus), cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), ayam hutan merah (Gallus gallus bankiva), jalak (Sturnus melanopterus), srigunting (Dicrurus paradiseus) dan enggang (Buceros sp.).

Potensi wisata

 
Hutan pinus di Gunung Pancar

Gunung Pancar memiliki objek dan daya tarik wisata yang cukup menarik, yaitu pemandian air panas, makam keramat mbah putih yang di anggap sebagai leluhur oleh warga setempat dan menikmati pergelaran kesenian tradisional daerah. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain:

  • Wisata alam sambil olahraga (hiking, berkemah, berkuda, bersepeda, tenis, berenang (air panas), lintas alam) Wisata konvensi (berwisata sambil melakukan seminar, rapat, konferensi),
  • Wisata budaya (menikmati pergelaran seni tradisional dan ziarah ke makam keramat di Puncak Gunung Pancar).

Sarana prasarana wisata di Gunung Pancar di antaranya pusat informasi, pondok kerja, sarana olahraga, area kamping, tempat bermain anak, sarana pemandian air panas, rumah kecil, fasilitas penginapan dan ruang pertemuan.

Akses

Lokasi Gunung Pancar dapat ditempuh melalui jalur:

  • Pintu tol Sentul menuju Desa Babakan Madang dan Desa Karang Tengah dengan kondisi jalan beraspal cukup baik (± 13 Km, waktu tempuh ± 20 menit).
  • Kota Bogor - melewati daerah Bog T

Pengelolaan

Gunung Pancar dikelola:

  • Perhutani.
  • Pemda Bogor
  • BKSDA
  • Swasta
  • Warga setempat
  • EO Lokal

Referensi

  1. ^ "Gunung Pancar". 22 Juni 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-30. Diakses tanggal 2021-05-03. 

Pranala luar