Sjofjan Rassat

dokter Indonesia
Revisi sejak 23 September 2024 13.28 oleh Rahmatdenas (bicara | kontrib)

dr. Sjofian Rassat (berbagai variasi ejaan seperti Sjofjan, Sofjan, Rassad, Rasat, Rasad) adalah seorang dokter spesialis ibu dan anak yang aktif pada masa Hindia Belanda.[1] [2] Ia bertugas di Kayutanam selama setahun dan Padang selama lima tahun.

Kehidupan awal dan pendidikan

Ia lahir di Payakumbuh pada 23 Oktober 1892, ia memperoleh gelar Indisch Arts dari School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) pada 1918. Mulanya, ia ditempatkan sebagai dokter sipil di Bangkinang selama enam tahun, sebelum pindah ke Kayutanam.

Kiprah

Di Kayutanam, Sjofian Rassat memimpin RS Kayutanam selama sepuluh tahun (1924-1934).[3][4] Selama tugasnya, ia aktif mengampanyekan kesehatan lingkungan dan memperkenalkan penggunaan kakus kepada masyarakat. Lewat Gezondheids Brigade, ia mendidik kader-kader kesehatan yang turun ke desa-desa sekitar Kayutanam untuk mengajar cara hidup bersih dan sehat, khususnya kepada anak-anak sekolah.[5][6]

Majalah Pewarta mencatat, kepergiannya dilepas lewat acara perpisahan dan dihadiahi oleh meja tamu seharga f 75 dari S.M. Latif. Kepala Negeri Kayutanam menyebut Sjofian Rassat berjasa dalam mendorong keyakinan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit, terutama bersalin.[3]

Saat di Kayutanam, Sjofian Rassat tercatat membantu INS Kayutanam memperoleh tanah seluas 20 ha untuk praktik siswa. Tanah ini dimanfaatkan untuk kebun serta pemeliharaan ternak lembu dan kerbau dengan pemerahan susu.[7][8][9] Ia juga secara sukarela mengadakan kursus kesehatan bagi guru sekolah dan agama, salah seorang muridnya yakni Rahmah El Yunusiyah.

Sejak 1934 sampai 1939, ia mengepalai rumah sakit ingatan dan bersalin di Tarandam, Padang. Sitti Djanewar Bustami Aman dalam memoarnya mencatat, Sjofian Rassat saat di Padang mengampanyekan persalinan di rumah sakit, selain memperkenalkan penggunaan kakus.[10] Di luar kesibukannya, ia menjadi pengurus Het Nederlands-Indische Rode Kruis (NIRK, Palang Merah) Padang dan Stichting Centraal Vereneging Tuberculosa Besttriding (SCVT) Sumatera Barat.

Pada 1934, nama Sjofian Rassat muncul sebagai kandidat Dewan Kota (Gemeenteraad) Padang. Namun, pada Juni, ia mengundurkan diri karena "terlalu banyak pekerjaan" sehingga "tidak dapat memberi tenaga sepenuhnya untuk menjalankan kewadjiban sebagai anggota Gemeenteraad".[11]

Usai tugas di Padang, Sjofian Rassat pindah ke Tanjung Priok sebagai dokter pembasmian malaria sampai tahun 1942. Pada masa awal pendudukan Jepang, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Pusat Pembasmian Malaria untuk Jawa. Sekitar tahun 1948, ia membuka praktik di Jembatan Lima No. 94.[12]

Karya tulis

  • Ibu dan Anak: Pemeliharaan Wanita Hamil dan Baji (1960)
  • Pertolongan Pertama pada Ketjelakaan (1964)

Referensi

  1. ^ Orang Indonesia jang terkemoeka di Djawa. Gunseikanbu. 1944. 
  2. ^ Pewarta. 3 Oktober 1934.
  3. ^ a b Pewarta. 28 April 1934.
  4. ^ Pemandangan. 17 Februari 1934
  5. ^ Pewarta. 1 Agustus 1934.
  6. ^ Tempo. 25 Agustus 1973.
  7. ^ Kamajaya (1966). Pendidikan nasional Pantjasila: perdjuangan pendidikan nasional Indonesia dan hasil-hasilnja, dengan amanat P.J.M. Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Dr. Ir. Sukarno, oleh Kamadjaja. Indonesia. 
  8. ^ "Dinamika Perkembangan INS Kayutanam 1926-1998". Bunga Rampai Sejarah Sumatera Barat: "Sumatera Barat dari Zaman Jepang Hingga Era Reformasi". Padang: BPSNT Padang Press. 2012. hlm. 1–68. ISBN 9786028742542. 
  9. ^ Translations, East-West Center Research Publications and; Translations, East-West Center Research (1967). Translation Series (dalam bahasa Inggris). 
  10. ^ Sitti Djanewar Bustami Aman (2001). Nostalgia Liau Andeh. Balai Pustaka. ISBN 978-979-666-657-7. 
  11. ^ Pewarta. 29 Juni 1934.
  12. ^ Keng Po. 10 September 1948.