Prasasti Ligor

Revisi sejak 3 Oktober 2024 10.11 oleh Sin Tahari (bicara | kontrib) (Alih aksara: Penambahan alih aksara ligor a)

Prasasti Ligor merupakan prasasti yang terdapat di Ligor (sekarang Nakhon Si Thammarat, selatan Thailand, Semenanjung Malaya), tersimpan di Kuil Wat Sema Mueang. Prasasti ini berupa pahatan yang ditulis pada dua sisi batu prasasti, di mana bagian pertama (sisi depan) disebut prasasti Ligor A atau dikenal juga dengan nama manuskrip Viang Sa; sedangkan bagian lainnya (sisi belakang) disebut prasasti Ligor B, yang beraksara Kawi dan berangka tahun 775.[1][2] Prasasti Ligor B mungkin dibuat oleh Mahārāja Dyāḥ Pañcapaṇa Kariyāna Paṇaṃkaraṇa, raja dari Wangsa Sailendra.[3] Prasasti Ligor B adalah prasasti yang belum selesai ditulis.[4]:30

Terjemahan Prasasti

Terjemah prasasti ligor A

Selamat! Tahun Çaka 697 Hari Ke 11, paruh terang bulan waktu matahari terbit menyertai wenu, Ia [yang] adalah Maharaja dari semua raja [yang] melalui kekuasaannya [seperti] Dewa Surya itu sendiri yang menghalau kegelapan [dalam bentuk] semua musuhnya, Ia [yang] berwajah sungguh sempurna [bagaikan] bulan purnama di musim gugur yang tanpa cela [dan] bagaikan Dewa Kama itu sendiri

Ia [yang] bagaikan Dewa Wisnu [yang] secara keseluruhan [memusnahkan] kebanggaan semua musuh-musuhnya Dan [yang] dengan [memperlihatkan] semua kehebatannya, seketika itu juga, ia [yang] masyhur itu dikenal dengan sebutan Sri Maharaja, karena ia berasal dari [keturunan] Çailendravamça. dan tentang dirinya … dari semua raja

Ia [yang] bagaikan bulan purnama dimusim gugur, yang cahayanya meredupkan segala sinar bintang bintang, [demikian pula] kewibawaannya kepada semua raja raja bawahannya, Ia [yang] sinarnya menerangi hingga puncak puncak gunung himalaya, [demikian pula] semua kejahatan [yang] melebur kedalam lautan luas

Ia [yang] bagaikan pohon rindang dimana gajah-gajah bernaung dari teriknya matahari [yang] membakar telaga, [demikian pula] orang-orang miskin [yang] bernaung kepadanya, Ia [yang] bagaikan Manu, menyebar segala kebahagiaan seperti musim semi yang memberi kecantikan kepada semua tumbuh-tumbuhan

Ia [yang] diciptakan Dewa Brahma unruk menjunjung tinggi Dharma, [demikian pula] kekuasaannya ditaati oleh semua raja-raja [tetangganya]; Itulah Çrivijayendraraja, penghimpun segala kebaikan di-Dunia ini, didirikan disana sebuah bangunan suci Trimasya Chaiya [dipersembahkan] untuk Padmapani, Sakyamuni dan Vajrapani

Bangunan suci Trisamaya Chaiya ini dipersembahkan oleh Çrivijayavarabhupati [yuwaraja] kepada Jina yang budiman, yang menduduki sepuluh tempat di khayangan. Tempat bersemayamnya Amerta yang memberi kebahagian di ketiga dunia

Perintah kerajaan diberikan kepada Pandhita Jayanta untuk melakukan suatu [upacara] penyempurnaan pada ‘stupatrayamsi’ sesuai perintah baginda, Setelah dia [maharaja] itu mangkat, adhimukti [putranya] ini ditunjuk sebagai penggantinya. Disana ia membangun sebuah bangunan suci Trisamaya Chaiya; Çrivijayanrepati [Sriwijayanrepati] [yang bagaikan] Indra ini, mendirikan bangunan Trisamaya Chaiya yang demikian indahnya, seakan-akan dibuat dari cintamani yang terpilih di triloka

Terjemah prasasti ligor B. {} = Tafsiran penulis. (Referensi: Download, Find; Type "ligor" (23/31)) Transkripsi dalam bahasa awal terdapat pada halaman 153 pada file (131 pada buku).

Raja diraja itu (rājādhirāja) yang karena semangatnya [atau: karena kegemilangannya] bersifat tunggal bagaikan sang matahari penghalau kegelapan yang diwujudkan oleh gerombolan semua musuhnya; yang karena kerupawanannya yang memikat [atau: karena keindahan bulan (kānta)] adalah bulan musim gugur yang tiada cacatnya; dan yang karena daya pikatnya mempunyai rupa seperti Manmatha, {raja} itu bernama Wiṣṇu, yang berkat keperkasaannya bagaikan {dewa Wisnu} kedua penghancur kesombongan semua musuhnya, dan yang dinamakan Ṡrī Mahārāja untuk menunjukkan bahwa asal-usulnya dari keluarga Sailendra; - tentangnya [tidak tamat].

Alih aksara

Prasasti Ligor A

  1. || wisāriṇyā kīrttyā nayawinayaśauryyaśrutaśamakṣama
  2. dhairyyatyāgadyutimatidayādyakṣayabhuwā paraṃ yasyā
  3. krāntā bhuwanakubhujāṃ kīrttiwisarā mayūkhās tārāṇāṃ śaradi
  4. tuhināṅśor iwa rucā || guṇānām ādhāras tuhinagiri
  5. kūṭādhikarucā guṇāḍhyānāṃ puṃsām api jagati yas tuṅga
  6. yaśasām maṇīnāṃ bhūrinām duritabhidudanwān iwa mahā
  7. n maṇijyotirllekhāwalayiśirasāñ cāpi phaṇinām ||
  8. dhanawikalatābahnijwālāwalikṣapitāśayā yam a
  9. bhipatitā ye te swāmyaṃ paraṃ samupāgatāḥ hradam i
  10. wa gajā nityā ko ...pannaśubhāmbhasaṃ sawitari ta
  11. paty agre sewyuṃsarojarajoruṇam || guṇabhṛtam upa
  12. gamya yaṃ guṇāḍhyā... ... ... ...rā manunā samaṃ samantāt
  13. madhusamayam iwāmrakesarādyāś śriyam adhikān dadhate ma
  14. hīruhendrāḥ || jayati ayaṃ śrīwijayendrarājā
  15. samantarājārccitigmāsanaśrīḥ praśastadharmmasthiratonmukhena
  16. winirmmito wiśwasṛjewa yatnāt || śrīwijayeśwarabhūpati
  17. r emaguṇo ghanakṣititalasarwwasaman[tanṛpot tama ekaḥ
  18. sthāpita aiṣṭikagehawaratrayam etat kajakaramārani
  19. sūdana[bajriniwāsaṃ || sa...tam etat trisamayacaityaniketaṃ
  20. n daśadigawasthitasarwwaji[nottamadattam sarwwajagatmalabhū
  21. dharakuli awaran tribhawawibhutiwiśeṣadam [amarapadam ||
  22. punar api jayantanāmā rājasthawiro nṛpena saniyuktaḥ stū
  23. patrayam asi kurww ity atas sa tad idan tathā kṛtawān || swarite
  24. smiṃs tacchiṣyo 'dhimuktir abhūc ca nāmatas sthawiraḥ iṣṭikacai
  25. tyadwitayaṃ caityatritayāntike kṛtawān || wṛddhyā
  26. pte śākarāje muninawarasakair mmādnawaikādaśāhe śukle ko
  27. līralagne bhṛgusutasahite cāryyamañjyotirāryye dewe
  28. ndrabhena ca śrīwijayanṛpatinānyakṣitīśottamena trai
  29. lokyaikāgryacintāmaṇiwapuṣa i[ha sthā]pitās s[t]ūpa ... ...

Prasasti Ligor B

  1. swasti yo sau rājādhirājas sakalaripugaṇadhwāntasūryyopa
  2. maikas swaujobhiḥ kāntalakṣmyā śaradamalaśaśī manmathābho [wapu
  3. ṣman wiṣṇwākhyo śesasarwwāri...madawi...naś ca dwitayas swaśaktyā sau
  4. yaṃ śailendrawaṅśaprabhunigadataḥ śrī mahārājanāmā taskya ca sakalarā [Sambungan asli tidak ada]

Penafsiran teks

Dari manuskrip Ligor A ini berisikan berita tentang raja Sriwijaya, raja dari segala raja yang ada di dunia, yang mendirikan Trisamaya caitya untuk Kajakara.[4]:29-30, 31,[5]

Sedangkan dari manuskrip Ligor B berangka tahun 775, beraksara Kawi berisikan berita tentang nama Visnu yang bergelar Sri Maharaja, dari keluarga Śailendravamśa serta dijuluki dengan Śesavvārimadavimathana (pembunuh musuh-musuh yang sombong tidak bersisa).[1][4]:32,[6]:43, 47

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b J. G. de Casparis (1975). Indonesian Palaeography: A History of Writing in Indonesia from the Beginnings to C. A.D. 1500, Volume 4. BRILL. hlm. 29. ISBN 9789004041721. 
  2. ^ Poesponegoro, M.D.; Notosusanto, N. (1992). Sejarah nasional Indonesia: Jaman kuno. PT Balai Pustaka. ISBN 979-407-408-X. 
  3. ^ Zakharov, Anton O. (August 2012). "The Sailendras Reconsidered" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. Singapore. 
  4. ^ a b c Cœdès, G. (1918). "Le Royaume de Çriwijaya". Bulletin de l'Ecole français d'Extrême-Orient (BEFEO). 18 (6): 1–36. 
  5. ^ Majumdar, R.C., (1933). "Le rois Çriwijaya de Suvarnadvipa". Bulletin de l'Ecole français d'Extrême-Orient (BEFEO). 33 (1): 121–144. 
  6. ^ Cœdès, G. (1959). "L'inscription de la stèle de Ligor: État présent de son interprétation" (PDF). Oriens Extremus. 6 (1): 42–48 (März 1959).