Sirikit
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Ratu Sirikit merupakan istri dari Bhumibol Adulyadej (Rama IX), Raja Thailand yang lahir 12 Agustus 1932. Nama gelar resminya adalah Somdej Phra Nangchao Sirikit Phra Boromarajininat (Kebawah Duli Yang Maha Mulia Ratu Sirikit) (สมเด็จพระนางเจ้าสิริกิติ์ พระบรมราชินีนาถ ⓘ).
Sirikit | |
---|---|
Kebawah Duli Yang Maha Mulia Ratu Sirikit, Sang Ibu Suri | |
Ratu Thailand | |
Penobatan | 5 Mei 1950 |
Pendahulu | Rambhai Barni |
Penerus | Suthida |
Kelahiran | Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara 12 Agustus 1932 Pathumwan, Phra Nakhon, Siam |
Pasangan | Raja Rama IX (m. 1950–2016) |
Keturunan | |
Wangsa | Wangsa Kitiyakara Dinasti Chakri |
Ayah | Nakkhatra Mongala Kitiyakara, Pangeran Chanthaburi |
Ibu | Mom Luang Bua Kitiyakara (née Snidvongs) |
Agama | Buddha |
Gelar bangsawan untuk Ratu Sirikit dari Thailand | |
---|---|
Gaya referensi | Kebawah Duli Yang Maha Mulia |
Gaya penyebutan | Kebawah Duli Seri Paduka Baginda |
Gaya alternatif | Phra Phanphee Laung |
KDYMM Sang Raja
Keluarga Dalam
|
Awal
Dilahirkan dengan nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara, Dia adalah puteri pertama dari Kolonel Mom Chao Nakkhatra Mangkala Kitiyakara yang dekat dengan keluarga kerajaan dan Mom Luang Bua Kitiyakara. Gelar "Mom Rajawongse" menandakan bahwa ia adalah anak dari Mom Chao. Kakeknya adalah HRH Pangeran Kitiyakara Voralaksana, Pangeran Chandaburi, anak dari Raja Rama V, dan memiliki hubungan saudara dengan HRH Pangeran Mahidol dari Songkla, ayah dari Raja Bhumibol.
Sirikit dilahirkan di rumah Jenderal Chao Phraya Wongsanuprapat (Mom Rajawongse Staan Snidwongse), kakek dari sisi ibunya, di Bangkok dan dididik di Sekolah Santo Fransiskus Xaverius, sebuah sekolah Katolik Perancis. Selama masa kecilnya, ayahnya merupakan duta besar Thailand di Perancis, Denmark, dan Inggris. Sirikit pernah bersekolah di negara tersebut dan Swiss.
Pernikahan
Selama mengenyam pendidikan di Swiss, ia bertemu dengan Bhumibol, yang saat itu belajar di sana. Ketika Bhumibol mengalami kecelakaan sepeda motor dan dibawa ke rumah sakit di Lausanne, Sirikit kerap membesuknya. Pada 19 Juli 1949, mereka bertunangan di Lausanne. Pada Maret 1950, Bhumibol kembali ke Thailand dan Sirikit menyertainya hingga mereka melangsungkan pernikahan pada 28 April 1950 di Istana Pathumwan.
Bhumibol dan Sirikit memiliki empat anak:
- (Dulu HRH) Puteri Ubol Ratana, lahir 5 April 1951 di Lausanne, Swiss.
- HRH Putera Mahkota Maha Vajiralongkorn, lahir 28 Juli 1952;
- HRH Puteri Maha Chakri Sirindhorn, lahir 2 April 1955;
- HRH Puteri Chulabhorn Walailak, lahir 4 Juli 1957.
Salah satu cucunya, Bhumi Jensen (dikenal juga sebagai Khun Poom) meninggal sebagai salah satu korban Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Ia adalah putera dari Puteri Ubol Ratana dengan suaminya yang berkebangsaan Amerika Serikat. Seperti suaminya, Sirikit sangat terkenal dan dihormati di Thailand. Hari ulang tahunnya menjadi hari libur nasional dan ditetapkan sebagai Hari Ibu di Thailand. Sirikit dikenal pada kegiatan amalnya. Ia merupakan presiden Palang Merah Thailand sejak tahun 1956. Ia juga menaruh perhatian yang besar pada pengungsi dari Kamboja dan Myanmar yang melarikan diri ke Thailand.
Eponim
Beberapa hal di Thailand yang dinamakan dari nama Sirikit:
- Balai Sidang Nasional Ratu Sirikit di Bangkok
- Taman Ratu Sirikit di Bangkok
- Bendungan Sirikit pada Sungai Nan di Provinsi Uttaradit
- Taman Botani Ratu Sirikit di Provinsi Chiang Mai
- Piala Ratu Sirikit, sebuah perlombaan golf tahunan Asia-Pasifik
- Mawar Ratu Sirikit
Penghargaan
Selama bertakhta 66 tahun sebagai permaisuri Raja Bhumibol Adulyadej yang merupakan salah satu monarki terlama di dunia, Ratu Sirikit menerima berbagai tanda kehormatan kenegaraan baik dari dalam maupun luar negeri sebagai bentuk penghormatan kepada beliau, diantaranya;[1]
-
Monogram kerajaan Ratu Sirikit
-
Bendera pribadi Ratu Sirikit
Dalam Negeri
- Thailand :
- Dame of the Most Illustrious Order of the Royal House of Chakri (MChK)
- Dame of the Most Ancient and Auspicious of the Order of the Nine Gems (NR)
- Dame Grand Cross (First Class) of the Most Illustrious Order of Chula Chom Klao (PCh)
- Dame Grand Cordon (Speccial Class) of the Most Exalted Order of the White Elephant (MPCh)
- Dame Grand Cordon (Special Class) of the Most Noble Order of the Crown of Thailand (MVM)
- Dame Grand Cross of the Most Admirable Order of the Direkgunabhorn (PBh)
- Member of the Order of Symbolic Propitiousness Ramkeerati
- Recipient of the Freeman Safeguarding Medal (First Class)
- Recipient of the Civil Dushdi Mala Medal
- Recipient of the Border Service Medal
- Recipient of the King Rama IX Royal Cypher Medal (First Class)
- Recipient of the King Rama X Royal Cypher Medal (First Class)
- Sovereign of the Red Cross Medal of Merit
Luar Negeri
- Austria :
- Grand Star of the Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria
- Belanda :
- Knight Grand Cross of the Order of the Netherlands Lion
- Brunei :
- Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati (DK) (1990)
- Belgia :
- Grand Cordon of the Order of Leopold (1960)[2]
- Denmark :
- Dame of the Order of the Elephant (RE) (1960)[3]
- Kekaisaran Etiopia :
- Grand Cordon of the Order of the Queen of Sheba
- Filipina :
- Grand Collar of the Order of the Golden Heart (GCGH)
- Indonesia :
- Kekaisaran Iran :
- 1st Class of the Order of the Pleiades
- Italia :
- Knight Grand Cross of the Order of Merit of the Italian Republic (OMRI)[5]
- Jepang :
- Grand Cordon of the Order of the Precious Crown[6]
- Jerman :
- Grand Cross Special Class of the Order of Merit of the Federal Republic of Germany (1960)
- Korea Selatan :
- Laos :
- Grand Cross of the Order of the Million Elephants and the White Parasol
- Phoxay Lane Xang
- Luksemburg :
- Grand Cross of the Order of the Oak Crown (1960)[7]
- Malaysia :
- Nepal :
- Member of the Nepal Pratap Bhaskara
- Norwegia :
- Grand Cross of the Royal Norwegian Order of St. Olav
- Portugal :
- Grand Cross of the Order of Saint James of the Sword (GCSE)
- Pakistan :
- Nishan-e-Pakistan (NPk)
- Romania :
- First Class of the Order of the Star of the Romanian Socialist Republic
- Spanyol :
- Knight Grand Cross of the Royal and Distinguished Spanish Order of Charles III (13 November 1987)[8]
- Knight Grand Cross (First Class) of the Order of Isabella the Catholic (gcYC) (3 November 1960)[9]
- Swedia :
- Dame of the Royal Order of the Seraphim (LSerafO)[10]
- Taiwan :
- Special Grand Cordon of the Order of Propitious Clouds (1963)[11]
- Yunani :
- Dame Grand Cross of the Royal Order of Beneficence
Referensi
- ^ A.i.l (2013-01-17). "WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU: Her Majesty Permaisuri Sirikit..Lambang Keunggulan Wanita Thailand." WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU. Diakses tanggal 2023-06-13.
- ^ Saad719 (2020-10-04). "Thai State Visit to Belgium, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29.
- ^ Saad719 (2020-09-08). "Thai State Visit to Denmark, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29.
- ^ Kunjungan Presiden Soeharto ke Thailand (1970), diakses tanggal 2024-02-15
- ^ "S.M. Sirikit Regina di Tailandia, Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 8 May 2013.
- ^ Saad719 (2018-09-27). "Japanese State Visit to Thailand, 1991". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29.
- ^ Saad719 (2020-10-17). "Thai State Visit to Luxembourg, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29.
- ^ "Boletín Oficial del Estado" (PDF). boe.es. Diakses tanggal 6 September 2015.
- ^ "Boletín Oficial del Estado" (PDF). boe.es. Diakses tanggal 6 September 2015.
- ^ Saad719 (2020-09-23). "Thai State Visit to Sweden, 1960". The Royal Watcher (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-29.
- ^ "Two Ancient Lands Strengthen Their Ties". Taiwan Today. 1 July 1963. Diakses tanggal 13 April 2020.
President Chiang decorated King Bhumibol with the Special Grand Cordon of the Order of Brilliant Jade and Queen Sirikit with the Special Grand Cordon of the Order of Propitious Clouds.