Eko Darmoko

Revisi sejak 13 November 2024 14.59 oleh 120.188.78.75 (bicara) (Sayem menjadi sayembara)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Eko Darmoko adalah penulis kelahiran Kota Surabaya, Jawa Timur. Ia merupakan salah satu dari 10 Penulis Emerging Indonesia dalam Ubud Writers and Readers Festival 2022. Ia merupakan 10 besar pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 lewat karyanya yang berjudul Revolusi Nuklir (2021). Selain itu, Eko juga menjadi salah satu cerpenis terbaik dalam sayembara menulis cerpen Dewan Kesenian Surabaya 2019. Sebagai prosais, ia telah banyak menerbitkan cerpen di berbagai media seperti Harian Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, dan lain-lain.[1] [2]

Latar belakang

Eko Darmoko adalah alumnus program studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (UNAIR). Ia lulus pada tahun 2009. Kesukaan Eko terhadap dunia kreatif membuat ia menjadi ketua unit kegiatan mahasiswa (UKM) Teater di Universitas Airlangga. [3]

Saat ini, Eko merupakan seorang wartawan dan penulis karya sastra. Selama menjadi wartawan, ia pernah mendapatkan tugas untuk meliput di kapal induk Amerika yang bersandar di Tanjung Perak untuk latihan bersama TNI AL. Selama bertugas, Eko turut ikut tinggal di kapal yang berlayar menuju bagian selatan pulau Sulawesi. Tidak hanya itu, Eko juga pernah dikirim ke Pulau Kyushu, Jepang untuk meliput agenda Pemerintah Kota Surabaya yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu Prefektur Fukuoka dalam hal pengelolaan limbah dan sampah.[3]

Sebagai penulis karya sastra, ia telah melahirkan beberapa karya baik itu cerita pendek (cerpen) maupun novel. Pada tahun 2015, Eko telah menerbitkan kumpulan cerpen berjudul Ladang Pembantaian yang diterbitkan oleh Pagan Press. Kemudian, pada tahun 2021, ia kembali menerbitkan kumpulan cerpen berjudul Revolusi Nuklir yang diterbitkan oleh BasaBasi. Lalu, pada tahun 2022, ia menerbitkan novel berjudul Anak Gunung yang diterbitkan oleh Pelangi Sastra.[3]

Sebagai seorang wartawan dan sastrawan, Eko memiliki beberapa tokoh yang menginspirasinya untuk terus melahirkan karta tulis. Mereka adalah Pramoedya Ananta Toer dan Ernest Hemingway. [3]

Karya

  • Ladang Pembataian (2015)
  • Revolusi Nuklir (2021)
  • Anak Gunung (2022)

Referensi

  1. ^ Liputan6.com (2022-05-31). "10 Penulis Lolos Seleksi Ubud Writers and Readers 2022, Siapa Saja?". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-09-11. 
  2. ^ "Eko Darmoko – BWCF". Diakses tanggal 2024-09-11. 
  3. ^ a b c d "Alumnipedia - Eko Darmoko". alumnipedia.unair.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-11.