Perkedel jagung

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 2 Desember 2024 03.38 oleh 36.77.96.63 (bicara) (Padang Panjang, Sumatera Barat: Tambahan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Perkedel jagung atau juga disebut bakwan jagung[1] adalah makanan yang dibuat dari jagung, terigu, telur ayam, dan digoreng. Makanan ini berasal dari Indonesia. Beberapa variasi menggunakan bawang daun, cabe merah, bawang merah, dan bawang putih.

Perkedel jagung
Resep bakwan jagung

Variasi

Manado, Sulawesi Utara

Perkedel jagung di Manado, dimakan bersama sambal yang disebut dabu-dabu.[2]

Padang Panjang, Sumatera Barat

Di Provinsi Sumatera Barat khususnya di Kota Padang Panjang, makanan ini dikenal dengan nama paragede jaguang sesuai dengan kaidah penyebutan dalam Bahasa Minang. Makanan ini juga termasuk salah satu makanan khas Kota Padang Panjang, sehingga ini termasuk kategori makanan khas daerah (bukan kategori makanan kekinian yang mungkin dianggap orang luar), dan segala unsur original baik itu bahan pembuatan, bentuk, dan ukuran tentu merujuk pada paragede jaguang yang ada di Kota Padang Panjang ini. Penyajian paragede jaguang ini sangat bagus ketika masih panas ataupun hangat untuk dinikmati, apalagi pada saat udara dingin dan tentunya ketika berada di Kota Padang Panjang yang juga dijuluki sebagai kota dingin ini karena biasanya kota ini udaranya bersuhu dingin. Paragede jaguang (perkedel jagung) Padang Panjang dikenal oleh kebanyakan orang yang melakukan perjalanan di jalur lintas Sumatera menggunakan bus umum, sebab selalu dijajakan saat bus berhenti di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Dijual dalam keadaan panas karena baru saja dimasak, perkedel jagung ini lezat, harum dengan campuran rasa gurih, asin, manis dan pedas. Banyak penumpang bus yang membelinya dalam jumlah besar untuk dimakan atau untuk bekal perjalanan.[3]

Saking terkenalnya cemilan yang satu ini sampai ada anekdot yang mengatakan kalau sudah mencium aroma perkedel maka dipastikan bus Anda sedang melewati Kota Padang Panjang,[4] walaupun salah satu 'Pangkalan Pergedel' yang ada itu tidak berada di wilayah Kota Padang Panjang, namun di Lembah Anai[5] yang berlokasi di Jorong Aia Mancua, Nagari Singgalang, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar yang posisinya beberapa kilometer sebelum memasuki wilayah Kota Padang Panjang. Saat ini paragede jaguang (perkedel jagung) Padang Panjang masih dijajakan di berbagai tempat penjualah di kota dingin tersebut seperti di kawasan Pasar Pusat Padang Panjang & sekitarnya, dan juga tempat keramaian lainnya, serta juga ada di Pasar Kuliner Padang Panjang yang buka dari waktu sore sampai malam hari.

Selain di Kota Padang Panjang, makanan ini bisa ditemui juga di daerah lainnya di Provinsi Sumatera Barat. Bentuknya original paragede jaguang ini seperti gembung tapi tidak bundar seperti perkedel, namun di daerah lainnya di Sumatera Barat terkadang ada yang bentuknya gepeng sehingga ada orang luar yang menganggap ini adalah bakwan jagung karena bentuknya yang tidak original dan itu juga karena ketidak-tahuan mereka tentang original paragede jaguang ini yang sama sekali bukanlah bentuknya seperti bakwan. Paragede jaguang memiliki cita rasa perpaduan gurih, pedas, dan manis, sehingga terkadang disebut juga sebagai "pergedel jagung manis" karena ada unsur rasa manisnya dari penggunaan jagungnya sebagai bahan dasar. Pergedel jagung manis Padang Panjang rasanya sangat khas, karena menggunakan bahan-bahan yang masih segar.[6]

Referensi

  1. ^ Elaine Louie. "Indonesian Corn Fritters". The New York Times. 
  2. ^ "Panas Membara dari Timur Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2 Agustus 2020. 
  3. ^ Liputan6.com (2019-03-21). "Resep Paragede Jaguang, Gorengan Nikmat yang Ditemui Sepanjang Jalan Lintas Sumbar". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-11-14. 
  4. ^ "Seni dibalik "Paragede Angek Khas Padang Panjang"". Tour Sumbar (dalam bahasa Inggris). 2015-09-13. Diakses tanggal 2020-11-14. 
  5. ^ Kelana, Dian (22 Desember 2010). "Berkelana di Ranah Minang (17): Ada Pangkalan Paragede di Lembah Anai". Kompasiana: Beyond Blogging. Diakses pada tanggal 2 Desember 2024.
  6. ^ Tua-tua Traveling (27 Juni 2022). "Anda Wajib Cicip Ini Bila ke Padang Panjang". YouTube. Diakses pada tanggal 29 November 2024.

Bacaan lanjutan