Connie Rahakundini Bakrie

Akademisi dan pakar Hubungan Internasional asal Indonesia
Revisi sejak 3 Desember 2024 18.41 oleh Jimnytom (bicara | kontrib)

Rahakundini Laspetrini (lahir 3 November 1964), umumnya dikenal sebagai Connie Rahakundini Bakrie, adalah seorang akademisi, penulis, pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan berdarah campuran Gorontalo-Sunda.

Connie Rahakundini Bakrie
LahirRahakundini Laspetrini
3 November 1964 (umur 60)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia[1]
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanAnalis Pertahanan, Militer dan Intelijen
Suami/istri
(c. 2014)
Anak3
Orang tua
  • Bakrie Arbie (bapak) Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata (ibu)

Ayah Connie adalah Bakrie Arbie merupakan seorang ahli Nuklir Indonesia generasi kedua setelah Dr Baiquni yang berasal dari Desa Yosonegoro, Limboto Barat, Gorontalo (Kampung Jawa Tondano), dan Ibunya Ani Sekarningsih yang juga seorang penulis, ahli tarot dan fotografer kenamaan berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Connie Rahakundini Bakrie lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 3 November 1964.[2] Connie kemudian menikah dengan Djaja Suparman dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Audindra, Samantha Deandra Azzaria, dan Aurelle Alessandra Merkava.

Darah Gorontalo yang dimilikinya berasal dari Ayahnya, Bakrie Arbie, Ph.D. seorang pakar Nuklir Indonesia.[3] Selain itu, darah Sunda yang ia miliki juga berasal dari ibunya, Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata atau yang akrab disapa Ibu Ani Bakrie Arbie.[4]

Riwayat Pendidikan

Connie menyelesaikan Studi Doktor di Universitas Indonesia selain menempuh pendidikan di APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, ROC - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Universitas Birmingham, Britania Raya.

Ia berkesempatan menjadi Senior Research Fellow di The INSS Institute of National Security Studies di Tel Aviv Israel dalam rangka menyelesaikan penelitian desertasinya[5]. Connie adalah Visiting Lecturer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut.

Connie juga rutin mengajar pada Sekolah Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Sesparlu dan Disparlu) serta beberapa Universitas yang berada di dalam dan luar negeri, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg Rusia [6]

Buah Pemikiran

Connie dikenal sebagai Analis Pertahanan, Militer dan Intelejen serta penulis dari dua Buku penting terkait Militer Indonesia dan Pertahanan Negara (Defending Indonesia, 2009 dan Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI 2007). Ia meluncurkan Autobiography Pemikiran dan Hidupnya dalam dalam buku Aku adalah Peluru yang ditulis oleh Sastrawan Bara Pattyradja.(2019)[7]

Referensi

  1. ^ Andryanto, S. Dian (2023-07-23). "Profil Connie Bakrie, Analis Militer yang Dukung Pembuatan Galangan Kapal Al Zaytun". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-10. 
  2. ^ "Connie Rahakundini Bakrie". Prisma Resource Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-19. Diakses tanggal 23 Mei 2019. 
  3. ^ https://hargo.co.id/berita/gorontalo-potensi-kembangkan-nuklir/
  4. ^ http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Ani_Sekarningsih
  5. ^ "Connie Rahakundini Bakrie, Dulu Pengamat, Kini Pebisnis Persenjataan". rmol.co. Diakses tanggal 2019-05-23. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ https://www.jawapos.com/pendidikan/015244594/guru-besar-universitas-stpetersburg-prof-connie-bakrie-ajak-kerja-sama-brin-ui-dan-ugm.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  7. ^ "INDOPOS". indopos.co.id (dalam bahasa Indonesian). 2019-02-22. Diakses tanggal 2019-05-23.