Bias pelaporan
Bias pelaporan adalah istilah yang mencakup berbagai jenis kecenderungan dalam penelitian yang dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat. Jenis bias ini dianggap sebagai salah satu pelanggaran paling serius dalam dunia ilmiah.[1]
Dalam ilmu epidemiologi, bias pelaporan artinya peneliti atau peserta penelitian sengaja tidak memberitahu atau malah menyembunyikan informasi penting tentang diri mereka, seperti riwayat penyakit, kebiasaan merokok, atau pengalaman seksual. Hal ini bisa membuat hasil penelitian menjadi tidak akurat.[2]
Perpustakaan James Lind mengatakan bahwa bias pelaporan terjadi ketika para peneliti memilih untuk melaporkan atau tidak melaporkan hasil penelitian mereka berdasarkan apakah hasil tersebut mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang mereka ajukan, atau seberapa kuat bukti yang mereka temukan.[3]
Bias dalam penelitian
Bias pelaporan tidak hanya terjadi saat peneliti menyembunyikan hasil yang tidak sesuai dengan harapan dari peneliti, tetapi juga bisa terjadi pada tahap-tahap awal penelitian. Misalnya, peneliti bisa memilih topik atau desain penelitian yang lebih cenderung menghasilkan hasil yang mereka inginkan. Selain itu, cara mereka menganalisis data, memilih jurnal untuk publikasi, atau bahkan bahasa yang mereka gunakan untuk menjelaskan hasil penelitian bisa dipengaruhi oleh bias. Para ahli telah mengidentifikasi beberapa jenis bias pelaporan seperti bias publikasi hanya hasil positif yang dipublikasikan, bias waktu hasil yang tertunda publikasinya, dan bias lainnya yang berkaitan dengan pemilihan tempat penelitian, kutipan, bahasa, dan cara penyampaian hasil.[3]
Contoh bias pelaporan
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh McGauran dan timnya pada tahun 2010, ditemukan bahwa banyak sekali penelitian di bidang medis yang tidak melaporkan hasil penelitian secara lengkap dan jujur.[4] Penelitian ini menemukan bukti bahwa perusahaan farmasi dan pihak-pihak terkait lainnya sering kali menyembunyikan data atau bahkan menghentikan publikasi hasil penelitian yang tidak menguntungkan bagi mereka. Hal ini terjadi pada berbagai jenis pengobatan, mulai dari obat-obatan hingga prosedur bedah.[4]
Referensi
- ^ Al-Marzouki, Sanaa; Roberts, Ian; Marshall, Tom; Evans, Stephen (2005-06). "The effect of scientific misconduct on the results of clinical trials: a Delphi survey". Contemporary Clinical Trials. 26 (3): 331–337. doi:10.1016/j.cct.2005.01.011. ISSN 1551-7144. PMID 15911467.
- ^ Canoy, D. (2015-12). "A dictionary of epidemiology — The evolution towards the 6th edition". BBA Clinical (dalam bahasa Inggris). 4: 42–43. doi:10.1016/j.bbacli.2015.06.005. PMC 4661714 .
- ^ a b "Reporting bias Archives". The James Lind Library (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-12.
- ^ a b McGauran, Natalie; Wieseler, Beate; Kreis, Julia; Schüler, Yvonne-Beatrice; Kölsch, Heike; Kaiser, Thomas (2010-04-13). "Reporting bias in medical research - a narrative review". Trials. 11 (1). doi:10.1186/1745-6215-11-37. ISSN 1745-6215.