Pemodelan blok
Artikel ini sedang dikembangkan sehingga isinya mungkin kurang lengkap atau belum diwikifikasi. Mohon untuk sementara jangan menyunting halaman ini untuk menghindari konflik penyuntingan.
Pesan ini dapat dihapus jika halaman ini sudah tidak disunting dalam beberapa jam. Jika Anda adalah penyunting yang menambahkan templat ini, harap diingat untuk menghapusnya setelah selesai atau menggantikannya dengan {{Under construction}} di antara masa-masa menyunting Anda.
|
Pemodelan Blok adalah metode untuk merepresentasikan area eksplorasi dalam bentuk tiga dimensi yang terdiri dari blok-blok kecil. Setiap blok dalam model tersebut merepresentasikan volume tertentu dari area yang diteliti dan menyimpan informasi tentang atribut seperti kadar mineral, densitas, volume, atau parameter lainnya. Blok-blok ini berfungsi sebagai unit analisis terkecil dalam model, sehingga memungkinkan estimasi distribusi mineral secara detail dan lokal. Proses ini melibatkan pembagian area eksplorasi menjadi grid atau jaringan blok. Setiap blok diberi atribut berdasarkan data yang diperoleh dari pengukuran lapangan, pengeboran, atau data geologi lainnya. Dengan pendekatan ini, Pemodelan Blok menjadi dasar dari perhitungan cadangan yang lebih terukur dan terstandarisasi.[1]
Atribut
Model 2D atau 3D digunakan dalam eksplorasi dan pertambangan untuk merepresentasikan massa material seperti batu, pasir, atau tanah, beserta karakteristiknya yang dinyatakan dalam bentuk atribut numerik atau alfanumerik. Atribut ini mencakup, misalnya:
Atribut Geologi:
- Jenis batuan
- Kode oksidasi
- Kepadatan batuan
- Identifikasi zona mineralisasi
- Tingkat mineralisasi
- Parameter estimasi nilai atau statistik
Atribut Perencanaan Tambang:
- Kategori bijih
- Penanda amplop optimasi
- Kategori pemrosesan
- Nomor bangku atau level tambang
- Tanggal perencanaan atau aktual