Connie Rahakundini Bakrie

Akademisi dan pakar Hubungan Internasional asal Indonesia

Rahakundini Laspetrini (lahir 3 November 1964), umumnya dikenal sebagai Connie Rahakundini Bakrie, adalah seorang akademisi, penulis, pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan berdarah campuran Gorontalo-Sunda.

Connie Rahakundini Bakrie
LahirRahakundini Laspetrini
3 November 1964 (umur 60)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia[1]
AlmamaterUniversitas Indonesia
PekerjaanAnalis Pertahanan, Militer dan Intelijen
Suami/istri
(c. 2014)
Anak3
Orang tua
  • Bakrie Arbie (bapak) Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata (ibu)

Ayah Connie adalah Bakrie Arbie merupakan seorang ahli Nuklir Indonesia generasi kedua setelah Dr Baiquni yang berasal dari Desa Yosonegoro, Limboto Barat, Gorontalo (Kampung Jawa Tondano), dan Ibunya Ani Sekarningsih yang juga seorang penulis, ahli tarot dan fotografer kenamaan berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kiprah Dunia Internasional

Pada Juni 2024, Dr. Connie menerima gelar Profesor dan ditunjuk sebagai Guru Besar di bidang Hubungan Internasional di Saint Petersburg State University, sebuah institusi akademik bergengsi kelas dunia dengan sejarah lebih dari 300 tahun dan 9 peraih Nobel di berbagai bidang. [2] Ia memilih Saint Petersburg di antara tawaran dari universitas lainnya di Rusia, termasuk Moskow dan Kazan. [3]

Peran aktifnya di Valdai Discussion Club sejak 2022 memperkuat posisinya dalam hubungan internasional. Valdai melibatkan komunitas ilmiah dari lebih dari 71 negara dan menjadi forum penting dalam kebijakan luar negeri Rusia.[4] Connie adalah satu-satunya ilmuwan Indonesia yang pernah berbicara langsung dalam forum ini di hadapan Presiden Rusia.[5]

Ia juga memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha dan perbankan Indonesia dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, serta menjalin kemitraan antara Saint Petersburg State University dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Keterlibatan akademisnya sebelum berlabuh di Rusia, Profesor Connie berperan aktif dalam meningkatkan peran dan postur militer Indonesia di berbagai forum dan lembaga kajian pertahanan internasional, meliputi :

- National Defense University (NDU), Washington DC (AS)

- The East West Center, Washington DC (AS)

- ASEM-EU Regional Architecture, Brussels (Belgia)

- Geneva Centre for Security Policy, Geneva (Swiss)

- Institute of National Security Studies, Tel Aviv (Israel)

Sebagai mantan senior researcher di INSS, Profesor Connie kerap mendapat sorotan, lantaran.kritikus menilai  hubungan dirinya dengan Israel, dianggap bertentangan dengan sikap tegas Indonesia dalam mendukung kedaulatan Palestina.

Kiprahnya yang luas di internasional, tak lepas dari pengalaman panjangnya pada berbagai lembaga pendidikan dan kajian khusus bidang pertahanan di berbagai negara, meliputi : [6]

- Asia Pacific Centre for Security Studies, Honolulu (AS).

- Fu Xi Kang War Academy, Republic of China / Taiwan

- Chevening Executive Program for Democracy and Security at Birmingham University, England (UK).

- NISCSS, National Institute for South China Sea Studies, Jiangdong, China

- MIT Boston, United States dalam Future Leaders Programme

Kiprahnya yang mentereng di dunia internasional, sempat membuat dirinya dituduh sebagai Agen Intelijen Israel (Mossad), dan kemudian kedekatannya dengan Kremlin membuat dirinya dituduh sebagai Agen Intelijen Rusia (KGB / FSB). Profesor Connie merespons tuduhan tidak berdasar ini dengan humor intelektual : "Jika seseorang membiarkan dirinya dituduh sebagai Agen Mossad dan Agen KGB, maka kemungkinan besar orang itu adalah Agen MI6 (Inggris) atau Agen CIA (AS)," kelakar Profesor Connie pada podcast milik Mantan Ketua KPK Abraham Samad. [7]

Riwayat Pendidikan

Connie menyelesaikan Studi Doktor di Universitas Indonesia selain menempuh pendidikan di APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, ROC - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Universitas Birmingham, Britania Raya.

Ia berkesempatan menjadi Senior Research Fellow di The INSS Institute of National Security Studies di Tel Aviv Israel dalam rangka menyelesaikan penelitian desertasinya[8]. Connie adalah Visiting Lecturer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut.

Connie juga rutin mengajar pada Sekolah Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Sesparlu dan Disparlu) serta beberapa Universitas yang berada di dalam dan luar negeri, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas St.Petersburg Rusia [9]

Buah Pemikiran

Connie dikenal sebagai Analis Pertahanan, Militer dan Intelejen serta penulis dari dua Buku penting terkait Militer Indonesia dan Pertahanan Negara (Defending Indonesia, 2009 dan Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI 2007). Ia meluncurkan Autobiography Pemikiran dan Hidupnya dalam dalam buku Aku adalah Peluru yang ditulis oleh Sastrawan Bara Pattyradja.(2019)[10]

Referensi

  1. ^ Andryanto, S. Dian (2023-07-23). "Profil Connie Bakrie, Analis Militer yang Dukung Pembuatan Galangan Kapal Al Zaytun". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-02-10. 
  2. ^ "History | St Petersburg University". english.spbu.ru (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 2024-12-13. 
  3. ^ Abraham Samad SPEAK UP (2024-10-17), Prof. Connie: Gibran Sebaiknya Mengundurkan Diri. Indonesia Hadapi Tantangan Global | #SPEAKUP, diakses tanggal 2024-12-13 
  4. ^ "Valdai Discussion Club". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-11-10. 
  5. ^ "Indonesia – Russia: From the Past to the Future, History and Prospects". Valdai Club. Diakses tanggal 2024-12-13. 
  6. ^ "Sosok Connie Bakrie, Pengamat Militer Jadi Trending Topic usai Kembali 'Senggol' Prabowo". suara.com. Diakses tanggal 2024-12-13. 
  7. ^ Abraham Samad SPEAK UP (2024-10-17), Prof. Connie: Gibran Sebaiknya Mengundurkan Diri. Indonesia Hadapi Tantangan Global | #SPEAKUP, diakses tanggal 2024-12-13 
  8. ^ "Connie Rahakundini Bakrie, Dulu Pengamat, Kini Pebisnis Persenjataan". rmol.co. Diakses tanggal 2019-05-23. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ https://www.jawapos.com/pendidikan/015244594/guru-besar-universitas-stpetersburg-prof-connie-bakrie-ajak-kerja-sama-brin-ui-dan-ugm.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  10. ^ "INDOPOS". indopos.co.id (dalam bahasa Indonesian). 2019-02-22. Diakses tanggal 2019-05-23.