Komodifikasi media
Komodifikasi media adalah suatu proses transformasi untuk mengubah barang dan jasa menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual dilihat dari perspektif ekonomi politik media,[1] bahkan cenderung lebih mengutamakan perolehan keuntungan daripada menjadikan media sebagai tontonan yang informatif dan edukatif.[2]
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Mirani Pramitasari (Kontrib • Log) 17 hari 1013 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Ekonomi politik media
Ekonomi politik media melibatkan tiga hal yaitu pemilik media, dominasi ide dan pemikiran, serta usaha untuk mempertahankan ketidaksetaraan antara kelas penguasa dengan yang dikuasai.Karena tayangan media selalu dipengaruhi oleh pemilik media yang ingin agar usahanya stabil dari waktu ke waktu, pada akhirnya tayangan yang sedang laku di masyarakat dipertahankan sedapat mungkin. Pada akhirnya, ideologi yang ada dalam tayangan tersebut menjadi dominasi wacana yang beredar di masyarakat. Upaya dalam mempertahankan dominasi tersebut juga tidak terlepas dari kepentigan-kepentingan politik. Sehingga, dalam konteks ini ekonomi tidak melulu berperan besar, seringkali para penguasa politik menanamkan ideologinya ke dalam tayangan-tayangan di masyarakat.[3]
Komodifikasi konten
Pemilik media terus mempertahankan upayanya agar perusahaan media miliknya dapat terus eksis sehingga dampaknya adalah para penonton seolah-olah didikte dan diatur berkaitan dengan apa yang mesti mereka tonton, di sisi lain, psikologis para penonton pun merasa bahwa mereka butuh sesuatu untuk menghibur mereka, melepas penat. Dengan demikian, hal inilah yang membuat perusahaan media terus berputar otak untuk mengkomodifikasi konten dan bersaing dengan media yang lainnya untuk merebut atensi penonton. Oleh karena tujuannya ingin menghindari kerugian, beberapa media cenderung tidak memproduksi konten yang tidak akan laku di pasaran meskipun konten tersebut bisa saja edukatif maupun informatif.[1]
Referensi
- ^ a b Manggaga, Indah Pratiwi (Desember 2018). "KOMODIFIKASI KONTEN TELEVISI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK MEDIA". journal.uin-alauddin.ac.id. Diakses tanggal 2024-12-16. line feed character di
|title=
pada posisi 46 (bantuan) - ^ HALIM, syaiful (2021-10-01). POSTKOMODIFIKASI MEDIA: Perayaan Varian-varian Baru Komodifikasi di Media Sosial Televisi dan Media Sosial. Penerbit Lakeisha. hlm. 6. ISBN 978-623-5536-23-1.
- ^ HALIM, syaiful (2021-07-03). Postkomodifikasi Media & Cultural Studies. Matahati Production. hlm. 44–45.