Perang meme
Perang meme (bahasa Inggris: memetic warfare) sebuah konsep yang relatif baru dan masih terus berkembang, tetapi secara sederhana dapat dipahami sebagai persaingan atau konflik yang memanfaatkan meme sebagai alat untuk menyebarkan ideologi, misinformasi, atau memengaruhi opini publik.
Meme dalam konteks ini tidak hanya sebatas gambar lucu yang beredar di internet, tetapi lebih luas lagi, mencakup informasi budaya seperti ide, simbol, praktik, atau pola perilaku yang ditransmisikan dari satu pikiran ke pikiran lainnya melalui imitasi. Meme dapat berupa teks, gambar, video, slogan, tagar, dan berbagai bentuk konten lainnya yang mudah direplikasi dan disebarluaskan.
Sejarah
Istilah "meme" dipopulerkan oleh Richard Dawkins dalam bukunya di tahun 1976, "The Selfish Gene". Dawkins mendefinisikan meme sebagai unit informasi budaya yang ditransmisikan dari satu pikiran ke pikiran lain melalui imitasi, analog dengan gen dalam biologi. Munculnya internet dan media sosial pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 memberikan pelantar baru yang kuat untuk penyebaran meme secara massal. Kemudahan berbagi informasi dan konten di platform digital memungkinkan meme menyebar dengan cepat dan menjangkau masyarakat global.
Istilah "memetic warfare" (perang meme) mulai muncul dan mendapatkan perhatian yang lebih besar pada awal tahun 2010-an, seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial dalam politik dan konflik sosial. Para peneliti dan analis mulai menyadari potensi meme sebagai alat untuk memengaruhi opini publik, memobilisasi dukungan, atau merusak reputasi lawan. Salah satu contoh awal yang signifikan dari *memetic warfare* adalah penggunaan meme dalam kampanye politik, seperti pemilihan presiden AS tahun 2016. Meme digunakan untuk mempromosikan kandidat, menyerang lawan, dan menyebarkan informasi (baik benar maupun salah) kepada khalayak luas.
Sejak saat itu, perang meme telah menjadi fenomena yang semakin penting dalam berbagai konteks, termasuk politik, konflik sosial, dan persaingan bisnis. Perkembangan teknologi dan platform digital terus menciptakan cara baru bagi meme untuk disebarkan dan dimanipulasi, sehingga penting bagi kita untuk memahami cara kerjanya dan dampaknya.