Pusat Anti-Berita Palsu Thailand
Pusat Anti-Berita Palsu Thailand adalah sebuah pusat pengaduan dan pembagian informasi mengenai berita palsu.
Pendirian
Pusat Anti-Berita Palsu Thailand didirikan oleh Pemerintah Thailand. Tujuan pendiriannya sebagai pusat koordinasi dalam pencegahan, penekanan dan penyelesaian masalah tentang penyebaran berita palsu. Pusat Anti-Berita Palsu Thailand memiliki komite yang terdiri dari perwakilan Asosiasi Jurnalis Televisi Thailand, wartawan radio, akademisi dan warga sipil.[1]
Pemeriksaan berita
Pengolahan pengaduan berita
Pusat Anti-Berita Palsu Thailand mengadakan kegiatan pengkajian, analisis dan penerimaan pengaduan tentang berita yang beredar di media sosial. Pengaduan diterima melalui situs web resmi bagi Pusat Anti-Berita Palsu Thailand yang diberi nama Anti-Fake News Center Thailand. Selain itu, pengaduan juga diterima melalui akun resmi Pusat Anti-Berita Palsu Thailand di Facebook dan Line Official.[2]
Petugas pada Pusat Anti-Berita Palsu Thailand melakukan pemrosesan informasi untuk memilih aduan yang dapat diselidiki ke departemen terkait dengan topik aduan. Aduan yang dapat diselidiki dikirimkan ke departemen terkait. Setelah Pemerintah Thailand memperoleh hasil atas pengaduan tersebut, petugas pada Pusat Anti-Berita Palsu Thailand akan memperingatkan atau membagikan informasi yang benar kepada publik.[2]
Pembagian informasi
Pusat Anti-Berita Palsu Thailand mengadakan pengunggahan dan pembagian informasi pada berbagai saluran berskala internasional.[2] Akun resmi Pusat Anti-Berita Palsu Thailand terdapat di Facebook, YouTube, Line Official, Twitter, TikTok dan PaoTang.[2][3] Informasi yang dibagikan oleh Pusat Anti-Berita Palsu Thailand berupa fakta tentang berita palsu. Tujuan pembagian fakta tentang berita palsu untuk menghilangkan berita palsu tersebut. Anti-Fake News Center Thailand berlaku sebagai situs web resmi yang digunakan oleh Pusat Anti-Berita Palsu Thailand untuk menggunggah dan membagikan informasi. Pembagian informasi di dalam situs web terintegrasi bagi sektor pemerintah, sektor swasta dan masyarakat di Thailand.[2]
Permasalahan
Pusat Anti-Berita Palsu Thailand merupakan salah satu inisiatif anti-disinformasi yang diketahui telah melakukan propaganda secara terang-terangan dan terkadang menyebarkan disinformasi.[4] Pada tahun 2021, Pusat Anti-Berita Palsu Thailand melakukan disinformasi dengan menyebarkan rumor palsu bahwa semua pemilih diharuskan mendapatkan vaksin COVID-19 sebelum memberikan suara dalam pemilihan administratif lokal di Thailand.[5]
Referensi
Catatan kaki
- ^ Irwansyah 2024, hlm. 72.
- ^ a b c d e Irwansyah 2024, hlm. 73.
- ^ Irwansyah 2024, hlm. 74.
- ^ Centre for Law and Democracy (Maret 2021). UN Special Rapporteur for Freedom of Expression: Submission on an Annual Thematic Report on Disinformation (PDF) (dalam bahasa Inggris). Centre for Law and Democracy. hlm. 2.
- ^ Asia Centre (2023). State-Sponsored Online Disinformation: Impact on Electoral Integrity in Thailand (PDF) (dalam bahasa Inggris). Bangkok: Asia Centre. hlm. 15.
Daftar pustaka
- Irwansyah (Maret 2024). Wulandari, D., dkk., ed. ASEAN Guideline on Management of Government Information in Combating Fake News and Disinformation in the Media (PDF) (dalam bahasa Inggris). Jakarta Pusat: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. ISBN 978-602-17232-6-5.