Foto dan film panas Sukarno adalah berbagai catatan ancaman perusakan nama baik Presiden Indonesia pertama, Sukarno, melalui penyebaran foto maupun film panas yang dilakukan oleh kedua kubu yang berseteru, baik KGB maupun CIA. Walaupun memang berpotensi merusak citra Sukarno, secara khusus, dan Indonesia secara umum, hal ini justru gagal karena Sukarno sendiri tidak terlihat khawatir jika diterpa isu miring seperti itu.[1]

Latar belakang

Saat perang dingin terjadi, Indonesia sebenarnya diuntungkan karena mengambil posisi bebas dan aktif, walaupun lebih mesra dengan Blok Timur. Karena muncul menjadi figur Non Blok yang cukup berpengaruh, maka beberapa ancaman bahkan upaya pemerasan melalui upaya intelijen, dicoba dilakukan baik oleh KGB maupun CIA.[2] Posisinya yang bebas dan tak bisa dipegang membuat keduanya memiliki sikap yang campur aduk terhadap Presiden Republik Indonesia ini, sekaligus ingin menguasainya.[3]

Pemerasan honey trap KGB

Awal mula pemerasan oleh KGB dilakukan saat kunjungan Sukarno ke Uni Soviet pada tahun 1960an. KGB kemudian berusaha memancingnya dengan honey trap, yang merupakan kode untuk jebakan wanita cantik yang berperan sebagai pramugari yang mengikutinya hingga ke hotel. KGB kemudian memiliki video panas Sukarno dan berharap dengan menunjukkan rekamannya, Sukarno akan menurut agar tidak disebarluaskan.[4] Namun reaksi Sukarno di luar dugaan, justru tertawa dan meminta lebih banyak lagi video yang dibuat. Akhirnya upaya pemerasan tersebut gagal.[5]

Film palsu Happy Days CIA

Upaya mirip dilakukan oleh CIA, namun dengan menggunakan pemeran palsu yang dipakaikan topeng. Karena melihat Sukarno akhirnya malah terlalu dekat dengan Uni Soviet, maka CIA berusaha melakukan hal serupa, memeras Sukarno dengan membuat video porno yang diperkirakan bisa merusak citranya. Keresahan ini diperkuat oleh kegagalan CIA mencampuri Pemilu 1955 di Indonesia, yang berakibat posisi Sukarno yang justru semakin menguat. Upaya pertama dilakukan dengan membuat rumor bahwa Sukarno telah dijebak dengan wanita cantik saat berkunjung ke Uni Soviet. [5]

Joseph Burkholder Smith, pemimpin operasi CIA di Indonesia dari 1956-1958 memberi kesaksian melalui memoarnya bahwa, "Kami berhasil dengan tema ini, berita tentang hubungan gelap Soekarno muncul di media dunia, dan saat media Inggris Round Table mengusut hubungan gelap internasional, jebakan mata-mata Rusia kepada Soekarno masuk ke dalam daftar analisis mereka."[5]

Karena ingin isu ini semakin meyakinkan, maka CIA merasa perlu membuat foto dan video porno dengan mencari pemeran mirip Sukarno, yang kemudian dipakaikan topeng agar mukanya mirip. Film ini diproduseri Robert Maheu and Howard Hughes.[6] Namun pada akhirnya film yang berjudul "Happy Days" itu tidak pernah dirilis, karena dianggap Sukarno tidak terlalu peduli, bahkan malah cenerung bangga, bila dia bisa menampilkan dirinya sebagai penakluk wanita. Budaya Indonesia sendiri cukup permisif terhadap karakter pria yang mempunyai banyak pasangan.[5]

  1. ^ Hal ini Bocor, Sukarno Malah Bereaksi Begini saat Dijebak Wanita Cantik Agen KGB. dari situs Hops.id
  2. ^ Kisah Sukarno, Presiden Pertama RI. CIA dan KGB Mencoba Memeras Bung Karnp dengan Rekaman Video Seks, Tapi.... dari situs lombokinsider
  3. ^ Happy Days (lost unreleased fabricated pornographic films of Indonesian president; existence unconfirmed; 1960s) dari situs lostmediawiki
  4. ^ 10 Operasi Gila KGB dari situs thepatriots.asia
  5. ^ a b c d Sambangi Uni Soviet, Soekarno Hampir 'Digoyang' Pramugari Cantik Rusia, Tapi Respon Presiden Pertama Indonesia Ini Justru Bikin KGB dan CIA Jiper untuk Peras Beliau Lagi. dari situs intisari.grid.id
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama lostmedia