Teori pasar loyalitas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Teori pasar loyalitas adalah kecenderungan pasar untuk membeli produk atau jasa dari perusahaan secara konsisten.
Definisi loyalitas pasar yaitu kecenderungan pasar atau pelanggan untuk membeli produk atau jasa suatu perusahaan dengan konsistensi tinggi.
Etimologi
Loyalitas pasar adalah pasar yang didominasi oleh pasar yang loyal, yaitu pasar yang memiliki sikap dan perilaku untuk membeli kembali produk atau jasa suatu perusahaan secara konsisten. Loyalitas pasar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, seperti: Promosi yang efektif, Dukungan terhadap pengembangan posisi pasar dan lini produk, Keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Loyalitas pasar dapat menjadi kunci sukses perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Teori
Teori pasar loyalitas ditemukan pada tahun 1990-an oleh Monroe Price, profesor hukum di Cardozo Law School dan profesor studi komunikasi di Annenberg School for Communication di Universitas Pennsylvania. Teorinya menjelaskan regulasi media dalam konteks pasar menggunakan pertukaran bukan uang tunai untuk barang atau jasa, tetapi identitas untuk loyalitas.
Pasar adalah warga negara atau konsumen penerima paket informasi, propaganda, iklan, drama, dan berita yang disebarkan oleh media. Pasar membayar identitas atau yang lain dengan berbagai cara bersama-sama melalui kesetiaan, tetapi pembayaran tidak dalam bentuk uang biasa tetapi berupa kewajiban pajak dan kepatuhan hukum.
Identifikasi
Loyalitas pasar dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Melakukan pembelian ulang secara teratur atau membeli suatu produk secara rutin berarti pasar yang loyal melakukan pembelian suatu produk tertentu secara terus menerus.
Membeli jenis produk dan jasa lainnya atau membeli antarlini produk dan jasa suatu merek berarti pasar yang setia tidak hanya membeli jasa dan produk utama dari sebuah perusahaan, tetapi juga mereka akan membeli jenis produk dan atau jasa lainnya dari perusahaan yang sama.
Mereferensikan kepada orang lain atau memberikan dukungan positif terhadap perusahaan berarti pasar yang loyal mereferensikan produk yang pakai ke orang terdekatnya melalui komunikasi mulut ke mulut.
Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing atau menolak pengaruh terhadap daya tarik dari merek lain berarti pasar yang loyal menolak untuk menggunakan produk atau jasa serupa yang ditawarkan oleh pesaing produk tersebut.
Misinformasi
Terdapat informasi yang salah atau misinformasi pada pasar loyalitas.
Misinformasi adalah informasi tidak benar atau tidak akurat yang disebarkan tanpa bermaksud mengelabui penerima. Orang yang berbagi konten keliru tersebut sebenarnya tidak memiliki tujuan jahat dan sejatinya ingin membantu penerima informasi. Hal ini terjadi didorong oleh faktor sosiopsikologis karena ingin terhubung dengan orang yang memiliki identitas yang sama dengan mereka, misalnya memiliki suku yang sama atau minat yang sama. Akan tetapi hal tersebut dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan verifikasi atas kebenaran konten.
Contoh berupa tangkapan layar di media sosial yang berisi Pos Indonesia menyelenggarakan program loyalitas memberikan 1000 unit handphone Samsung Galaxy S10.
Fakta Pos Indonesia menyatakan berita yang beredar adalah tidak benar atau hoaks karena berita yang disebarkan melalui sosial media tersebut menggunakan akun palsu yang mengatasnamakan Pos Indonesia.