Limbah hitam

air limbah dari buangan biologis
Revisi sejak 21 Desember 2009 10.26 oleh Serenity (bicara | kontrib) (+ data)

Limbah hitam (bahasa Inggris: blackwater) adalah air limbah yang berasal dari buangan biologis seperti kakus, berbentuk tinja manusia, maupun buangan lainnya berupa cairan ataupun buangan biologis lainnya yang terbawa oleh air limbah rumah tangga bekas cuci piring, maupun limbah cairan dari dapur. [1][2]

Setiap manusia rata-rata mengeluarkan 125-250 gram limbah hitam (tinja dan air kencing) per hari, sehingga ribuan ton limbah hitam diproduksi setiap harinya. Diluar jumlahnya, limbah hitam mengandung empat komponen berbahaya:

  • Mikroba (seperti bakteri Salmonela typhi penyebab demam tifus dan bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera, hepatitis A, dan virus penyebab polio). Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba termasuk bakteri koli-tinja (E-Coli). [3]
  • Materi organik berupa sisa dan ampas kmakanan yang tidak tercerna dalam bentuk karbohidrat, enzim, lemak, mikroba, dan sel-sel mati. Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara dengan 200-300 mg BOD5. Kandungan BOD yang tinggi mengakibatkan air mengeluarkan bau tak sedap dan berwarna hitam. [4]
  • Telur cacing. Prevalensi anak cacingan yang diakibatkan cacing cambuk dan cacing gelak bisa mencapai 70 persen dari balita di Indonesia [5]
  • Nutrien yang umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan fosfor (P) yang dibawa oleh sisa sisa protein dan sel-sel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat. Satu liter tinja manusia mengandung amonium sekitar 25 mg dan fosfat seberat 30mg. Senyawa nutrien memacu pertumbuhan ganggang (algae). Akibatnya warna air jadi hijau. Gangang menghabiskan oksigen dalam air sehingga ikan dan hewan air lainya mati. fenomena yang disebut eutrofikasi ini mudah dijumpai, termasuk di waduk, danau, maupun balong-balong. [6]


Catatan kaki

  1. ^ Sumber: Kamus Istilah & Singkatan Asing Teknik Penyehatan dan Lingkungan
  2. ^ (Inggris) Free Online Dictionary: Blackwater
  3. ^ Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Water Sanitation Program (WSP-EAP), Bank Dunia untuk Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP), dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.
  4. ^ Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Water Sanitation Program (WSP-EAP), Bank Dunia untuk Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP), dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.
  5. ^ Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Water Sanitation Program (WSP-EAP), Bank Dunia untuk Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP), dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.
  6. ^ Sanitasi Perkotaan: Potret, Harapan, dan Peluang. Ini Bukan Lagi Urusan Pribadi. Diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Water Sanitation Program (WSP-EAP), Bank Dunia untuk Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP), dengan dukungan dana dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Juni 2006. Hal 4-5.