Sel T

Bagian dari sel kekebalan tubuh
Revisi sejak 1 Maret 2010 07.09 oleh ESCa (bicara | kontrib) (dev)

Sel T adalah sel di dalam salah satu grup sel darah putih yang diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan selular. Sel T dapat dibedakan dari tipe limfosit lainnya, seperti sel B dan sel NK, dari reseptor spesial pada permukaan sel yang disebut reseptor sel T (bahasa Inggris: T cell receptor, TCR). "T" pada kata sel T adalah singkatan dari kata timus yang merupakan organ penting tempat sel T tumbuh dan menjadi matang. Beberapa jenis sel T telah ditemukan dan diketahui mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Berkas:TCR-MHC bindings.png
Hubungan molekular antara sel CD8+ T dengan MHC kelas I dan sel CD4+ T dengan MHC kelas II

Sel T pembantu (Th) juga dikenal sebagai sel T CD4+ karena ekspresi protein CD4 pada permukaan selnya, merupakan rekan sel darah putih lain dalam proses kekebalan, termasuk dalam proses pematangan sel B ke dalam sel plasma dan aktivasi sel T sitotoksik dan makrofag.

Sel T pembantu menjadi aktif saat terpapar antigen peptida yang mengandung molekul kelas II MHC yang terdapat pada permukaan sel antigen (bahasa Inggris: antigen presenting cell, APC). Segera teraktivasi, sel T pembantu segera membelah dengan cepat dan mengeluarkan sejenis protein yang mengatur atau membantu respon kekebalan aktif.

Sel T pembantu dapat membelah menjadi beberapa jenis, antara lain TH1, TH2, TH3, TH17, atau TFH, dengan sekresi sitosina yang berbeda untuk menyulut respon kekebalan yang berlainan. Proses pembelahan sel T pembantu masih belum dapat dipahami meski pola sinyal APC dianggap mempunyai andil yang besar di dalamnya.[1]

Sel T sitotoksik adalah penghancur sel terinfeksi virus dan sel tumor dan tersirat pada penolakan organ transplantasi. Sel T sitotoksik disebut juga sel T CD8+ karena terdapat glikoprotein CD8 pada permukaan sel yang mengikat antigen kelas I MHC. Sel T sitotoksik dapat menjadi pasif pada status anergik, seperti pada penyakit autoimun.[2]

Referensi

Pranala luar