Wikipedia:Bak pasir
Profil Rumah Autis – Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR)
Abstraksi Diduga kuat, jumlah penyandang autis serta anak-anak berkebutuhan khusus lainnya di Indonesia makin meningkat. Memang belum ada penelitian khusus, tapi fenomena makin banyaknya jumlah ahli medis dan pusat terapi dengan pasien yang terus meroket belakangan ini, cukup menjadi bukti. Yang memprihatinkan, anak-anak special needs itu ternyata tidak hanya berasal dari keluarga berada tapi juga dari kalangan kurang mampu, dan tidak cuma marak di kota-kota tapi juga menjalar sampai ke pelosok desa. Lebih memprihatinkan, penanganan masalah ini di Indonesia, bila dibandingkan dengan negara lain, boleh dibilang masih kurang memadai. Belum ada perhatian khusus seperti tersedianya payung hukum, anggaran yang layak, dokter ahli, lembaga penelitian, obat-obatan, alat terapi, klinik, terapis, dan pusat terapi yang murah, padahal itu merupakan kewajiban negara.
Wajar bila banyak keluarga anak-anak istimewa ini, khususnya dari kalangan kurang mampu, makin dibuat ‘menjerit’ oleh tiga hal: pertama, oleh berbagai kepedihan mengasuh anak-anak tersebut, yang memiliki gangguan amat kompleks dan seperti tak berakhir; kedua, oleh biaya terapi yang amat mencekik; dan ketiga, oleh bayangan ketakutan tentang masa depan mereka yang memilukan.
Rumah Autis Terbentuk Kenyataan di atas, menyita perhatian sepasang suami istri, Deka Kurniawan dan Laeli Ulfiati. Dengan modal keterpanggilan dan sedikit pengalaman organisasi, mereka memuntahkan keprihatinan itu dengan dengan mendirikan LSM nirlaba Yayasan Cahaya Keluarga Kita (YCKK)/ sekarang Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR), pada tanggal 9 Desember 2004, dengan akte notaris gubahan, Edy Priyono, SH. No. 24 Tanggal 25 April 2009. Walau sempat tertatih, LSM yang akhirnya bernama Rumah Autis dan ditulangpunggungi dua terapis muda, Henny Ma’rifah dan Ismunawaroh itu, berupaya membumikan misi mulia YCKK di masa perintisan—Rumah Autis Bekasi—ini dengan memberikan terapi bagi anak-anak autis kurang mampu tanpa dipungut biaya, serta melakukan kampanye-advokasi gerakan peduli autis secara nasional untuk menggugah dan menggugat masyarakat serta negara. Meski demikian, dengan kiprah seumur jagungnya, YCKK telah berhasil menggelar kegiatan formal berupa Talkshow Autisme dan Penanggulangannya di Istora Senayan Jakarta, pada 27 Februari 2005. Dari sana kemudian mengalir simpati moril dari masyarakat dan media massa.
Melesat di Saat Tepat Momentum tepat menyebabkan Rumah Autis direspons banyak pihak. Sambutan positif ini patut disyukuri. Maka, dengan dukungan sejumlah donatur perorangan dan lembaga, Rumah Autis yang pada awalnya menangani 8 anak autis (dari puluhan peminat yang belum bisa dirangkul), kini sudah menampung sekitar 154 orang anak spesial/ beasiswa-nonbeasiswa (update/ tanggal 10/ bulan [akan terus bertambah]) yang tersebar di 7 cabang; Bekasi, Tangerang, Gunung Putri (Kab. Bogor), Depok, Tanjung Priok, Pakuan Kota Bogor, dan Karawang. Dari sekian cabang, masih ada sekitar 50 orang anak spesial tercantum dalam waiting list untuk bergabung di Rumah Autis. Kami sungguh merasa menyesal karena belum bisa merangkul mereka, namun kami juga harus bersikap realistis, karena itu akselerasi dukungan sangat diperlukan mengingat kebutuhan pelayanan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Jika dikomparasi dengan data tahun 2000, di mana Harian Kompas mencatat, di tahun 1990 pertumbuhan anak autis 1 : 5000, maka di tahun 2000 menjadi 1 : 500. Lalu berapa menjelang dekade ke-3 ini, tahun 2009 ini sudah mendekati perbandingan 1 : 100 (detikhealth.com). Hal ini ditandai, di antaranya, dengan munculnya anak-anak spesial di setiap sekolah negeri maupun swasta.
Luar biasa, autis seperti menjadi ‘wabah’ yang terus menghantui generasi masa depan bangsa ini. Karena itu, perlu diakui peran Rumah Autis sungguh masih jauh dan belum sebanding jika diukur dari data yang dirilis tersebut.
Perjalanan masih sangat panjang, namun terasa ringan berkat dukungan yang tiada henti mengalir dari para simpatisan dan empatisan. Kerja keras memupuk kepercayaan yang tercurah dari para donatur, media massa, rekanan, orangtua, pejabat pemerintah, figur publik, dan masyarakat, kini baru memperlihatkan hasil kinerja yang optimal dan masih terus ditingkatkan oleh segenap pengurus Rumah Autis. Hasil ini tentu akan dipersembahkan kepada para pemercaya Rumah Autis sebagai bentuk pertanggungjawaban dan juga menjadi sarana meningkatkan dukungan tanpa batas terhadap kerja-kerja kemanusiaan Rumah Autis di masa mendatang.
Terus Bergulir, Demi Masa Depan Anak-anak Spesial Kiprah pun terus kami genjot, dengan menelurkan beberapa terobosan program guna memperkuat eksistensi Rumah Autis-Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR). Beberapa hal strategis kami kembangkan, seperti menelurkan program sedekah produktif (POSITIF) untuk menunjang kemandirian amal saleh Rumah Autis dan para donatur, dengan mengelola restoran Warung Pecel Lele Lela Cabang 7 Tendean, Jakarta Selatan. Beberapa megaproyek juga sedang dalam proses untuk segera diluncurkan, seperti akan menggulirkan program wakaf bagi berdirinya gedung Autis Center/ kantor yayasan di Bekasi dan memiliki rumah terapi (tetap) bagi seluruh cabang Rumah Autis. Di ladang amal saleh lain, tepatnya di sekitar Setu Cileungsi, kami akan mendapatkan amanah untuk mengelola tanah sekitar 4 H—dari 35 hektar yang dijanjikan—untuk dijadikan pusat pengembangan produktif, demi menopang keterampilan dan kemandirian masa depan anak-anak spesial Rumah Autis. Di tempat itu, cita-cita puncak seluruh keluarga besar Rumah Autis tertumpah, yakni berdirinya Rumah Autis Center. Insyaallah.
Sementara dari sisi pelayanan, Rumah Autis Bekasi, mengembangkan program Terapi dan Sekolah Khusus Alkayyisa. Sekolah Khusus Alkayyisa sendiri menekankan pada program Sekolah Khusus, Kelas Persiapan, Fullday School, dan Balai Latihan Keterampilan. Di beberapa cabang Rumah Autis lain juga menganut prinsip yang sama, yakni memiliki program utama Terapi. Untuk program Sekolah Khusus baru Rumah Autis Bekasi dan Rumah Autis Tangerang yang sudah berjalan. Sementara di Rumah Autis Gunung Putri, selain program Terapi ada program Kelas Kemandirian.
Di cabang-cabang Rumah Autis lain, seperti Depok, Tanjung Priok, dan Kota Bogor, dan rencananya Karawang masih menjalankan program Terapi. Berikut keterangan profil singkat Rumah Autis:
RUMAH AUTIS BEKASI Manajer : Henny Ma’rifah, A. Md. OT. Berdiri : 9 Desember 2004 Alamat : Jl. Al Husna No. 39 B-C RT 02/ 01, Jati Kramat, Jati Asih, Kota
Bekasi 17421
Telepon : 021 – 7098 2239/ 021 – 8499 5025 (fax) Pelayanan : Terapi dan Sekolah Khusus Alkayyisa Jumlah Anak : 64 orang (28 beasiswa, 36 non-beasiswa) Status Tempat : Pinjam/ tahunan (selesai Februari 2010)
RUMAH AUTIS TANGERANG Manajer : Dewi Setiarini Berdiri : 26 Agustus 2007 Alamat : Jl. Rinjani IV No. 20, Villa Tangerang Indah, Gembor, Periuk,
Tangerang 15133
Telepon : 021 – 551 6585/ 021 – 98288763 Pelayanan : Terapi dan Sekolah Khusus Jumlah Anak : 16 orang (12 beasiswa, 4 non-beasiswa) Status Tempat : Pinjam/ Tahunan
RUMAH AUTIS GUNUNG PUTRI (KAB. BOGOR) Manajer : Suyatno, SP. Berdiri : 15 Januari 2008 Alamat : Jl. Durian III/ Blok C8 No. 9, BTN Gunung Putri Permai, Gunung
Putri, Bogor 16961
Telepon : 021 – 8686 0371/ 021-90243106 Pelayanan : Terapi dan Kelas Kemandirian Jumlah Anak : 16 orang (15 beasiswa, 1 non-beasiswa) Status Tempat : Milik Yayasan CAGAR
RUMAH AUTIS TANJUNG PRIOK Manajer : Eka Yuliani Berdiri : 11 Agustus 2008 Alamat : Komplek PJKA RT 04/ 011 No. 13 (dekat Terminal Bus Tanjung
Priok), Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310
Telepon : 021 – 980 79 759/ 08567679049 Pelayanan : Terapi Jumlah Anak : 35 orang (26 beasiswa, 8 non-beasiswa) Status Tempat : Sewa/ tahunan (selesai Agustus 2010)
RUMAH AUTIS DEPOK Manajer : Aswita Utami Berdiri : 14 Februari 2009 Alamat : Jl. Margonda Raya, Gg. Beringin RT 02/18, Kemirimuka, Beji,
Depok, 16423, Jawa Barat (belakang Mitra 10)
Telepon : 021 – 987 631 27/ 0819 32641059 Pelayanan : Terapi Jumlah Anak : 15 orang (11 beasiswa, 4 non-beasiswa) Status Tempat : Sewa/ bulanan
RUMAH AUTIS PAKUAN KOTA BOGOR Manajer : Ismunawaroh, A. Md. Berdiri : Oktober 2009 Alamat : Jl. Danau Singkarak Blok E3/ 13-14, Duta Pakuan Indah, Tegalega,
Bogor Tengah, Jawa Barat.
Telepon : 0813 876 20 837 (Elin)/ 0812 888 97024 (Herfina) Pelayanan : Terapi Jumlah Anak : 2 orang (1 beasiswa, 1 non-beasiswa) Status Tempat : Pinjam/ tahunan
RUMAH AUTIS KARAWANG Manajer : Farida Lucky Utami Berdiri : Januari 2010 Alamat : Komplek Perumahan Perum Karaba, Blok R 23, RT 05/10,
Kelurahan Wadas, Teluk Jambe, Karawang Barat, 41361
Telepon : 0852 851 30448 Pelayanan : Terapi Jumlah Anak : 6 orang (5 beasiswa, 1 non-beasiswa) Status Tempat : Pinjam/ tahunan
Struktur Kepengurusan Berangkat dari keprihatinan dan bermodal tekad kemanusiaan, walau dengan segala keterbatasan, kami merajut empati dan simpati untuk memperjuangan misi mulia ini. Kami yang bergandengan tangan di Rumah Autis dalam menjalankan peran ini adalah:
YAYASAN CAHAYA KELUARGA FITRAH (YAYASAN CAGAR)
RUMAH AUTIS
No. 01/ SK/ PGR-CAGAR/ XII/ 2009
Dewan Pengurus:
Ketua Yayasan : Deka Kurniawan, S. Ag.
Direktur Eksekutif : M. Nelwansyah, ST. Sekretaris Eksekutif : Iedaa Purwati, A. Pt. Wakil Sekretaris : Danu Permana
Kepala Divisi Pendidikan Anak Spesial (PAS) : Ismunawaroh, A. Md.
Sekretaris Divisi PAS : Ardani Manajer Rumah Autis Bekasi : Henny Ma’rifah, A. Md. OT.
Kepala Terapis : Pipit Rubiyanti Kepala Sekolah & BLK : Rokhyati, S. Pd. Kepala Keuangan : Halilintar, SE. Kepala Administrasi : Danu Permana Manajer Rumah Autis Tangerang & : Dewi Setiarini, S.Pd. Kepala Program Manajer Rumah Autis Gn. Putri : Suyatno, SP Kepala Program : Pipit Rubiyanti Manajer Rumah Autis Tj. Priok : Eka Yulianti Manajer Rumah Autis Depok : Aswita Utami Manajer Rumah Autis Kota Bogor : Ismunawaroh, A. Md. Manajer Rumah Autis Karawang : Farida Lucky Utami Kepala Divisi Keuangan & Umum : Tatin Mulyatin Manajer Keuangan : Halilintar, SE.
Kepala Divisi HRD/ GA : Dini Mulyati, S.Psi.
Kepala Divisi Komunikasi dan Fundraising : Khoironi Manajer Pemberdayaan Ekonomi : Muslimin Hasyim Manajer PR : Gunawan Herlambang Manajer Donasi : Khoironi
Semboyan Orang tua yang mau menerima dan mengasuh anak special needs-nya dengan baik adalah manusia mulia. Namun lebih mulia orang yang bukan orang tua anak special needs, tapi mau bekerja keras mengurus mereka. Dan dari semua itu, ternyata yang paling mulia adalah orang tua anak special needs, yang selain tetap bekerja keras mengasuh anaknya sendiri, ia juga mau berbagi kepada anak special needs orang lain yang kurang mampu.
EMPATI ANDA MELESATKAN PERKEMBANGAN MEREKA Bank Mandiri No. 156 000 2918177 an. Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah Bank Syariah Mandiri No. 069 700 3809 an. Laeli QQ Yayasan Cahaya Keluarga Bank Muamalat No. 900 0193577 an. Deka Kurniawan BCA No. 572 032 9516 an. Deka Kurniawan