Selatpanjang (kota)

ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Indonesia

Selatpanjang adalah ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia.


Geografi

Kondisi geografis Selatpanjang yang berada di mulut sejumlah sungai besar seperti Sungai Siak dan Sungai Kampar, membuat kota ini sangat strategis selain dekat dengan negara jiran seperti Malaysia dan Singapura menjadikan Selatpanjang sebagai tempat persinggahan bagi orang-orang yang ingin melanjutkan perjalanan ke beberapa daerah di Riau seperti Batam, Tanjung Pinang, Bengkalis, Dumai, Duri, Siak, dan Pekanbaru. Karena letak strategis ini lah yang membuat Selatpanjang sebagai daerah transit dan sebagai penghubung antara Riau Kepulauan dan Riau Daratan.

Kabupaten Kepulauan Meranti sendiri terdiri dari Pulau Padang, Pulau Merbau, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang. Pulau-pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan daratan rendah dan sebagian wilayahnya masih terdiri dari daerah rawa-rawa dan hutan bakau. Walaupun sebagian masih ditutupi hutan bakau namun banyak dari hutan bakau yang ada di pulau-pulau tersebut telah rusak dan proses abrasi terus terjadi setiap tahunnya.


Letak wilayah Kota selatpanjang :

                      102.37,2 lintang utara s/d 102.3,22 Lintang Utara  
                         0.41,4 Bujur Timur s/d 1.00'29 Bujur Timur.

Demografi

Penduduk Kabupaten Meranti berjumlah sekitar 204.579 (2007) jiwa ssedangkan penduduk kota Selatpanjang berjumlah 76.763 jiwa (2007). Dengan kepadatan penduduk 55 jiwa/km2. Kota ini juga adalah ibu kota Kecamatan Tebing Tinggi, yang berada di Pulau Tebing Tinggi,[butuh rujukan] terpisah dari Pulau Sumatra.

Etnis / Suku Bangsa

Suku Melayu dan Tionghoa memiliki populasi yang sangat dominan di Selatpanjang. Disamping itu juga terdapat berbagai suku lainnya seperti Suku Jawa, Minangkabau, Bugis, Tamil / India, dll.

Ekonomi

Mata Pencarian penduduk Selatpanjang secara umum masih didominasi perdagangan, perikanan, perkebunan. Dahulu, Selatpanjang dikenal sebagai Kota Sagu, karena kota ini menghasilkan sagu dalam jumlah besar. Namun, sekarang produksi sagu diperkirakan telah berkurang akibat banyaknya perkebunan sagu yang beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk seiring tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi di daerah ini.

Kondisi Air dan Listrik

Listrik dan air bersih merupakan 2 hal yang harus diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat. Kondisi kelistrikan dan air bersih di Selatpanjang bisa dikatakan sangat memprihatinkan hingga saat ini bahkan lebih parah daripada zaman 1980-90an dulu. Sekarang, sering terjadi pemadaman listrik oleh PLN.

Kota Transit

Selatpanjang merupakan kota yang menjadi transit transportasi laut dari Pekanbaru menuju Pulau Batam atau Tanjung Balai Karimun dan sebaliknya. Sejak tahun 2007 telah dibuka jalur khusus dari Selatpanjang langsung menuju Batupahat, Malaysia. Dibanding dengan jarak antara Selatpanjang dengan Pekanbaru dan Pulau Batam, jarak antara Selatpanjang dengan Batupahat lebih dekat, waktu yang dibutuhkan hanya 1,5 - 2 jam perjalanan.

Perayaan Imlek di Selatpanjang

Perayaan Hari Raya Imlek merupakan perayaan yang paling meriah di Selatpanjang setiap tahunnya. Puluhan ribu orang akan membanjiri Kota Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan Imlek disana.

Puncak perayaan Imlek di Selatpanjang berlangsung pada hari ke-6 pertama Tahun Baru Imlek yang biasanya disebut Cue Lak (Bahasa Hokkian), merupakan hari dimana dilangsungkan perayaan untuk ulang tahun Dewa Co She Kong (nama dewa).

Pada moment ini warga Tionghoa percaya bahwa sang Dewa sedang turun ke bumi dan untuk itu diadakan penyambutan khusus dengan menggotong patung Dewa pada sebuah tandu dan membawanya dari Kelenteng Utama dan dibawa berkeliling kota melewati beberapa kelenteng lain yang ada di Selatpanjang. Perayaan pada Cue Lak tersebut juga diiringi oleh para tetua / orang yang terpilih yang akan dirasuki oleh roh para dewa lainnya, yang bertugas mengawal ataupun membuka jalan bagi dewa utama yakni Co She Kong.

Arak-arakan ini menjadi semakin meriah karena di ikuti pula dengan berbagai macam atraksi Barongsai, Tarian Liong / Naga, yang ikut menunjukkan kebolehannya di tengah-tengah kerumunan masyarakat, dan membuat sebagian besar jalan-jalan di kota Selatpanjang macet total.

Konon, perayaan Imlek di Selatpanjang dapat juga diartikan sebagai sebuah rezeki bagi seluruh masyarakat yang tinggal di daerah ini. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila masyarakat yang bukan etnis Tionghoa biasanya juga ikut meramaikan perayaan Imlek dengan iring-iringan reog ponorogo (bagi masyarakat Jawa) dan atraksi-atraksi kesenian lain yang merupakan tradisi dari daerah setempat.

Pada hari ke-6 ini biasanya banyak perantau yang telah berpuluh tahun merantau ke berbagai tempat akan kembali pulang kampung ke Selatpanjang untuk ikut serta dalam perayaan Imlek dan juga bersembahyang untuk memohon keberuntungan, kelancaran bisnis dan sebagainya. Kota Selatpanjang merupakan salah satu kota yang mempunyai jumlah Kelenteng yakni sekitar 20-an.

Selain itu masih ada Masjid Raya Darul Ulum dan Gereja HKBP. Masjid Darul Ulum merupakan salah satu Masjid besar di Kota Selatpanjang. Masjid ini merupakan ikon objek wisata yang juga menyedot banyak kunjungan turis dari Singapura ataupun Malaysia.



Referensi

"Pelabuhan Selatpanjang".