Manajemen humas
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Manajemen humas atau yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai public relation management adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi.
Contoh kegiatan
Kegiatan diantaranya bisa jadi aktifitas skala kecil hingga skala besar seperti:
- Aktifitas pertemanan kelompok kecil, hingga berkaitan dengan konferensi pers internasional via satelit
- Pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui multimedia.
- Penyelenggaraan penerimaan tamu di rumah (open house) hingga kampanye politik dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus manajemen krisis. [1]. Manajemen humas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan humas.[1] Manajemen merupakan seni untuk melakukan pekerjaan melalui orang lain.[2] Sedangkan, humas merupakan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan/kegagalan organisasi tersebut.[3] Menurut Frank Jeffkins, humas merupakan segala sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam maupun ke luar, untuk mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama.[4] Jadi, humas merupakan bagian dari fungsi manajemen.[5].
Unsur-unsur Manajemen
- Men and Women
Manusia baik laki-laki, maupun perempuan.
- Materials
Alat-alat yang diperlukan
- Machines
Sarana yang digunakan
- Methods
Metode atau cara yang dipakai
- Money
Dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program
- Market
Pasar / khalayak yang akan dituju.[5]
Sejarah Manajemen Humas
Kemunculan manajemen humas ditandai dengan kegagalan public relation dalam menghadapi krisis pada tahun 1906.[1] Saat itu, terjadi pemogokan buruh industri penambangan batu bara di AS yang mengancam kelanjutan dari industri batu bara tersebut.[1] Muncul seorang tokoh PR pertama, Ivy LedBetter Lee yang memperkenalkan manajeman humas sebagai salah satu solusi yang tepat untuk menangani masalah tersebut.[1] Salah satu teknik manajemen humas yang dikemukakan adalah dengan memberikan informasi terbuka, baik kepada khalayak/publik, pekerja, maupun pihak pers. [1]
Ruang lingkup manajemen humas
Dalam beberapa referensi lain, ruang lingkup manajemen humas dapat pula dikatakan sebagai tempat humas dalam manajemen.[5]
1.Planning
- Pemikiran yang mendekat sebagai persiapan untuk melakukan kegiatan. Perencanaan di sini meliputi tahap mengumpulkan fakta untuk menyusun suatu perencanaan.[5][6]
2.Organizing
- Berupa pengorganisasian rencana kerja, struktur organisasi, penempatan tenaga dan jabatan dalam struktur organisasi.[5][6]
3.Actuating
- Merupakan kegiatan yang menggerakkan supaya orang-orang suka dan mau mengikuti kegiatan sesuai dengan yang kita kehendaki.[5][6]
4.Controlling
Tahapan dalam proses manajemen humas
1.Perencanaan (planning)
- Merancang dan merencanakan program
2.Pengorganisasian (organizing)
- Mengorganisasikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan.
3.Pengkoordinasian (coordinating)
- Mengkpordinasikan tindakan-tindakan yang meliputi struktur kepanitiaan, pembagian kerja dari masing-masing bagian, dan berapa banyak dana yang diperlukan perlu dikoordinasikan.
4.Pengkomunikasian (communicating)
- Mengkomunikasikan rencana program kepada publik internal dan eksternal.
5.Pelaksanaan (actuating)
- Menjalankan program sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
6.Pengawasan (controlling)
- Mengawasi jalannya pelaksanaan program.
7.Pengevaluasian (evaluating)
- Melakukan penilaian terhadap hasil kinerja program.
8.Pemodifikasian (modificating)
- Melakukan modifikasi terhadap program berdasarkan hasil evaluasi.
Langkah-langkah Manajemen humas
1.Menganalisis, menentukan, dan memahami perilaku publik internal dan eksternal.
2.Menganalisis tingkat opini publik, baik publik internal maupun eksternal.
3.Menganalisis kecenderungan-kecenderungan, harapan, tantangan, peluang, dan kesempatan.
4.Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan.
5.Menetapkan publik sasaran.
6.Merencanakan strategi, metode, dan media yang digunakan.
7.Merencanakan dan menyedikan sarana dan prasarana, serta anggaran biaya yang dibutuhkan.
8.Menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
9.Melakukan evaluasi dan melakukan modifikasi atas hasil penilaian, apakah program perlu dihentikan atau dilanjutkan dengan sejumlah perbaikan.
Faktor-faktor Penunjang
Untuk mencapai keberhasilan dalam manajemen humas diperlukan:
1.Perencanaan yang matang.[1]
2.Pemberian informasi secara jelas kepada publik internal dan eksternal.[1]
3.Pelaksanaan yang terarah sesuai dengan rencana.[1]
4.Pemantauan dan pengevaluasian hasil dengan memberikan feedback.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Manajemen" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Baskin, Otis W; Aronoff, Craig E; & Lattimore. 1996. Public Relations: The Profession and The Practice. New York: Mc.Graw Hill.
- ^ Cutlip, Scott M; Center, Allen H, & Broom, Glen M. 2006. Effective Public Relations. Edisi 9. Pearson Prentice Hall.
- ^ Jefkins, Frank & Yadin, Daniel. Public Relations. Edisi 5. Pearson Professional Limited.
- ^ a b c d e f g Terry, George R. 1977. Principles of Management. Edisi 7. R.D.Irwin.
- ^ a b c d Prof. Drs. H.A.W. Widjaja. 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi Aksara.