Carl Rogers

Psikolog Amerika (1902–1987)
Revisi sejak 7 Juli 2010 15.49 oleh Luckas-bot (bicara | kontrib) (bot Menambah: sl:Carl Rogers)

Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered).[1] Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun.[2] Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat.[2] Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah.[2]

Carl Rogers
Lahir8 Januari 1902
Oak Park, Illinois, Amerika Serikat
Meninggal4 Februari 1987
San Diego, California, Amerika Serikat
KebangsaanAmerika Serikat
AlmamaterUniversitas Wisconsin–Madison
Teachers College, Universitas Columbia
Dikenal atasPendekatan yang berpusat pada manusia (e.g., Terapi yang berpusat pada Klien, Pembelajaran yang berpusat pada murid)
PenghargaanPenghargaan untuk Distinguished Scientific Contributions to Psychology (1956, APA); Award for Distinguished Contributions to Applied Psychology as a Professional Practice (1972, APA); 1964 Humanist of the Year (American Humanist Association)
Karier ilmiah
BidangPsikologi
InstitusiUniversitas Ohio State
Universitas Chicago
Universitas Wisconsin–Madison
TerinspirasiOtto Rank, Kurt Goldstein

Teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi.[2] Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin.[2] Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya.[2] Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.[2]

Referensi

  1. ^ (Inggris)Clifford T. Morgan, et. al. 1986. Introduction to Psychology. New York: McGraw-Hill Inc. P. 599.
  2. ^ a b c d e f g (Indonesia)George Boeree. 2008. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Prismasophie. Hal.64-65.