Bajing Ireng dan Jaka Sembung
Bajing Ireng dan Jaka Sembung (Internasional: The Warrior 3) adalah film aksi laga epos dewasa tahun 1985 dari Indonesia yang disutradarai oleh Tjut Djalil dan dibintangi oleh Barry Prima dan Alex Kalangi. Cerita film ini dibuat berdasarkan serial komik Indonesia "Jaka Sembung" karya komikus terkenal Indonesia Djair Warniponakanda, yang juga mengambil peran kecil dalam film ini. Film ini didistribusikan oleh Rapi Films dan dirilis Juni 1985.
Bajing Ireng dan Jaka Sembung | |
---|---|
Berkas:Jaka Sembung vs BajingIreng small.jpg | |
Sutradara | Tjut Djalil |
Produser | Gope T. Samtani Sabirin Kasdani |
Ditulis oleh | Djair Warniponakanda |
Pemeran | Barry Prima Alex Kalangi El Manik Godfried Sancho Piet Pagau Rita Zahara Syamsuddin Syafei Syamsuri Kaempuan Tizar Purbo Zurmaini |
Penata musik | Gatot Sudarto |
Sinematografer | Thomas Susanto |
Penyunting | Janis Badar |
Tanggal rilis | Juni 1985 |
Durasi | 94 menit |
Negara | Indonesia |
Film ini merupakan sekuel dari film Si Buta Lawan Jaka Sembung tahun 1983 yang sangat sukses kala itu. mengikuti kesuksesan film pertamanya, Jaka Sembung Sang Penakluk (1981). Film ini memperoleh nominasi untuk Pemeran Pembantu Pria Terbaik (El Manik) dalam Festival Film Indonesia 1984.
Sinopsis
Templat:Spoiler Bajing Ireng, pendekar wanita yang bernama asli Roijah dari desa Kandang Haur, merampok harta orang-orang kaya untuk didermakan kepada rakyat jelata yang menderita. Penderitaan rakyat bukan saja dari penjajah Kompeni, tetapi juga akibat bencana alam yang bertubi. Ketika pulang merampok di rumah Demang Asmara, Bajing Ireng dicegat oleh Jaka Sembung (Barry Prima). Mengira sebagai orang bayaran Demang, Bajing Ireng terus saja menyerang Jaka Sembung. Setelah berhasil menjelaskan siapa dirinya sebenarnya, Bajing Ireng berbalik mengagumi ketangkasan Jaka Sembung yang bernama asli Parmin itu. Komandan Kompeni menjanjikan kedudukan Bupati kepada Demang Asmara, bila ia berhasil membekuk Jaka Sembung. Dengan licik Demang menangkap tetua rakyat Kandang Haur. Terpaksa Jaka Sembung tampil menyerahkan diri. Demang Asmara yang dilingkupi kekuatan para pengawalnya, tidak mudah dikalahkan. Belum lagi kekuatan dari Kompeni. Bajing Ireng tak gentar dan menerobos ke dalam penjara untuk membebaskan Jaka Sembung dari siksaan. Bersama rakyat menyerbu Kademangan , satu persatu para pengawal Demang dapat dikalahkan. Komandan Kompeni tewas dalam pertempuran sengit, sementara Demang Asmara menemui ajalnya di ujung keris kujangnya sendiri.[1]
Versi luar negeri
Di beberapa negara lain, film ini juga dirilis dengan judul berlainan seperti:
Referensi
- ^ Laman Jaka Sembung dan Bajing Ireng, diakses pada 17 Januari 2010
Pranala luar
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri
- Jaka Sembung dan Bajing Ireng di CITWF
- Jaka Sembung & Bergola Ijo di IMDb (dalam bahasa Inggris)