Alexander Andries Maramis

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan

Mr. Alexander Andries Maramis (1897 - 1977) adalah anggota KNIP, anggota BPUPKI dan Menteri Keuangan pertama Republik Indonesia dan merupakan orang yang menandatangani Oeang Republik Indonesia pada tahun 1945. Adik kandung Maria Walanda Maramis ini menyelesaikan pendidikannya dalam bidang hukum pada tahun 1924 di Belanda.

Alexander Andries Maramis
Berkas:Aa maramis.jpg
Menteri Keuangan Republik Indonesia 2
Masa jabatan
14 November 1945 – 12 Maret 1946
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Samsi
Sebelum
Masa jabatan
3 Juli 1947 – 4 Agustus 1949
PresidenSoekarno
Informasi pribadi
Lahir1897
Belanda Manado, Sulawesi Utara, Hindia Belanda
Meninggal1977
Indonesia Indonesia
Alma materUniversitas Leiden, Belanda
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pada waktu Agresi Militer Belanda II, AA Maramis berada di New Delhi, India dan ditugasi untuk memimpin Pemerintah RI dalam pengasingan. Ia kemudian menjadi Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Darurat yang diketuai oleh Sjafruddin Prawiranegara.

Pendidikan

Semasa remaja beliau bersekolah di ELS (European Elementary School), pada tahun 1911. Pada tahun 1918, beliau melanjutkan sekolah ke HBS dan kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Leiden, Belanda, lulus dengan gelar "Meester in de Rechten" (Mr) pada tahun 1924.

Riwayat jabatan

Di awal jabatan politiknya, Mr. A.A. Maramis menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tahun 1945, bersama rekan seperjuangan lainnya antara lain Ir. Soekarno dan Mr. Ahmad Subardjo.

Mr. A.A. Maramis adalah salah satu orang yang merumuskan dan menandatangani Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Dia mengusulkan perubahan butir pertama Pancasila kepada Drs. Mohammad Hatta setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo. A.A. Maramis juga adalah salah satu orang yang menandatangani Piagam tersebut bersama dengan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, H.A. Salim, Achmad Subardjo, Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin.

Pada saat Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda II, Mr. A.A. Maramis ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Pemerintah Darurat RI (PDRI) yang berkedudukan di New Delhi, India. Semasa hidupnya Beliau pernah juga menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Filipina, Jerman Barat dan Rusia.

Pada tahun 1974 Bersama Dr. Mohammad Hatta, Mr. Sunario Sastrowardoyo, Mr. Achmad Soebardjo dan Mr. A.G. Pringgodigdo, Mr. AA Maramis termasuk dalam "Panitia Lima" yang ditugaskan Pemerintah untuk mendokumentasikan perumusan Pancasila.

Pranala luar

Pranala luar

Didahului oleh:
Samsi
Menteri Keuangan
1945
Diteruskan oleh:
Sunarjo Kolopaking
Didahului oleh:
Syafruddin Prawiranegara
Menteri Keuangan
1947 - 1949
Diteruskan oleh:
Lukman Hakim
Didahului oleh:
Agus Salim
Menteri Luar Negeri Indonesia
1949
Diteruskan oleh:
Agus Salim