Cat Minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen yang disuspensi dengan media minyak.

Pemandangan di Delft dalam cat minyak, oleh Johannes Vermeer.

Sejarah

Cat minyak telah digunakan di Inggris pada Abad ke 13 untuk penghiasan sederhana. Tapi sampai Abad ke-15 belum di banyak gunakan untuk hal hal artistik. Penggunaan yang paling sering digunakan saat ini adalah untuk keperluan domestik, dimana ketahanan dan warnanya yang cerah membuatnya cocok untuk digunakan pada eksterior dan interior.

Sifat cat minyak yang lama keringnya telah diketahui oleh para pelukis awal. Namun kesulitan dalam mendapatkan dan bekerja dengan at minyak membuatnya jarang digunakan. Seiring dengan naiknya minat masyrakat terhadap Realisme, cat tempera yang cepat mengering menjadi tidak cocok.

Para seniman Flanders mencampur tempera dan cat minyak pada Abad ke-15, namun pada Abad ke-17, melukis murni dengan cat minyak menjadi lumrah.

Karakteristik

Campuran minyak membuat cat jenis ini memberi efek kecerahan warna yang cemerlang. Selain itu cat membentuk pasta liat sehingga memberikan efek tekstur yang mengesankan bila diolah dengan baik.

Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering sentuh (disentuh dengan jari tangan), untuk kering sempurna keadaan tipis bisa beberapa minggu dan jika keadan tebal bisa beberapa bulan bahkan bisa beberapa tahun kemudian, jika belum kering sempurna akan lunak jika kena udara lembab.

Dalam kurun waktu beberapa tahun, warna yang dihasilkan akan menjadi kekuningan jika kena udara lembab pada lukisan warna putih. Untuk warna lain tidak mengalami perobahan warna kekuningan.

Kelebihan cat minyak gradasi warna yang dicapai paling lebar tidak dapat dicapai oleh cat jenis lain juga daya tahan terhadap waktu paling awet.

Kelemahanmya bau cat menyengat dan memerlukan tekhnik yang lebih rumit, ini membuat beberapa seniman berali kepada akrilik.