Gereja Maronit
Umat maronit (dalam Bahasa Aram : Marunoye ܡܪܘܢܝܐܶ; Dalam Bahasa Arab Mâruniyya مارونية) adalah umat Katolik yang tergolong dalam suatu gereja tertentu ritus Timur.
Mereka berawal dari Santo Maron pada abad ke-5. Patriark umat Maronit yang pertama, yakni Yohanes Maron, terpilih pada akhir abad ke-7. Kini, mereka merupakan salah satu dari kelompok-kelompok keagamaan utama di Lebanon.
Umat maronit pada mulanya adalah masyarakat pengguna bahasa Aram. Sejak abad ke-18 Masehi, mereka menggunakan bahasa Arab, meskipun demikian, sebagaimana umumnya rakyat Lebanon, latar belakang etnik mereka adalah campuran dari orang-orang Fenisia, Aram, Assyria, Ghassanid, Yunani, Romawi, dan para prajurit Perang Salib dari Perancis.
Organisasi
Kepala Gereja Maronit dalah Patriark Maronit di Antiokhia, yang dipilih oleh para uskup Gereja Maronit dan kini berkedudukan di Bkirki, sebelah utara dari Beirut (Patriark Maronit berdiam di Utara kota Dimane selam bulan-bulan musim panas). Patriark saat ini 9menjabat sejak tahun 1986) adalah Kardinal Mar Nasrallah Boutros Sfeir. Pada saat seorang Patriark baru terpilih dan dilantik, dia mengajukan permohonan persekutuan gerejawi kepada Paus, dan dengan demikian memelihara persekutuan Gereja Katolik. Para Patriark juga disetarakan dengan Kardinal, pada jenjang Kardinal-Uskup (jenjang tertinggi dalam dewan Kardinal).
Umat Maronit memiliki doktrin yang sama dengan umat Katolik lainnya, namun mereka mempertahankan liturgi dan hirarki sendiri. Singkatnya, Gereja Maronit tergolong dalam Tradisi Antiokhia dan termasuk Ritus Siro-Antiokhia Barat. Bukan Bahasa Latin melainkan Bahasa Syria yang digunakan sebagai bahasa liturgisnya.
Komitmen pribadi Kardinal Sfeir untuk melakukan reformasi liturgis pada tahun 1980an dan 1990an, membuahkan hasil pada tahun 1992 dengan terbitnya buku tata ibadah Maronit yang baru. Hakl ini mewakili suatu usaha untuk kembali ke bentuk asli dari liturgi Antiokhia. Ibadat Sabda digambarkan lebih kaya dari pada dalam tata ibadah sebelumnya, dan tata ibadah baru ini memperkenalkan enam Anafora (Doa Ekaristi).
Hidup selibat tidak diwajibkan bagi para diakon atau imam paroki, akan tetapi para biarawan diwajibkan selibat, karena para uskup lazimnya dipilih dari biara-biara. Para uskup yang menjabat sebagai epark dan Arkepark dari Eparki dan Arkeparki (setara dengan keuskupan dan keuskupan agung dalam Gereja Barat) bertanggung jawab kepada patriark
Populasi
Tidak diketahui jumlah yang pasti dari populasi umat Maronit di seluruh dunia, namun diperkirakan sekurang-kurangnya ada 15 juta jiwa, menurut Gereja Katolik. Kira-kira 800.000 sampai 900.000 jiwa berdiam di Lebanon, di mana mereka merupakan 25% dari populasi negara itu. Berdasarkan permufakatan rakyat Lebanon antar para pimpinan berbagai agama, presiden Lebanon haruslah seorang Maronit. Umat Maronit di Syria berjumlah total 40.000 jiwa dan bergabung dalam keuskupan agung Aleppo, keuskupan agung Damaskus, dan keuskupan Latakia. Ada pula suatu komunitas umat Maronit di Siprus yang menggunakan Bahasa Arab Maronit Siprus. Mereka diakui sebagai suatu kelompok keagamaan minoritas di pulau itu dan mimiliki seorang wakil yang duduk dalam dewan perwakilan (parlemen) guna menyuarakan kepentingan-kepentingan mereka. Kemungkinan mereka adalah keturunan dari orang-orang Maronit yang menyertai para prajurit Perang Salib di tempat itu.
Pada akhir abad ke-20, penganiayaan dari Kekaisaran Ottoman mengakibatkan banyak umat Maronit beremigrasi ke kawasan Amerika Latin, serta Amerika Utara, Eropa dan Australia, di sana mereka mendirikan paroki-paroki umat Maronit.
Di masa moderen, umat Maronit, seperti halnya umat Kristiani lainnya di kawasan Levant, seringkali memilihkan nama-nama Perancis atau nama-mana Eropa Barat lainnya bagi anak-anaknya seperti "Michel", "Georges", "Carole", "Charles", "Antoine", dan "Pierre". Nama diri dari Bahasa Arab yang identik dengan nama saudara-saudara Muslim mereka juga lazim digunakan, seperti "Khalil," "Samir," "Salim," "Jamil," atau "Taufik." Beberapa nama Arab hanya khusus untuk umat Kristiani dan berakar dari Bahasa Aram, atau Bahasa Arab Lebanon, dari nama-nama Alkitab, dari Bahasa Ibrani, atau dari nama-nama Kristen Yunani, seperti "Antun," (Antonius, atau juga "Tanios" atau "Tannous"), "Butros" (Petrus), "Semaan" or "Shamaoun" (Simon), "Jeryes" (Georgius), "Elie" (Ilyas, atau Elias), dan "Beshara" (secara harfiah berarti, "Khabar Baik" dalam arti Injil). Banyak pula yang dinamai menurut orang-orang Kudus Maronit, termasuk nama-nama Aram seperti "Maroun" (menurut nama Santo Pelindung mereka, Maron), dan "Sharbel", atau "Charbel" , serta "rafqa".
Pranala luar
- Maronite Podcast - Experience the Maronite Church's prayers
- Article at Phoenicia.org
- Our Lady of Lebanon
- Beith Souryoyé Morounoyé - The Syriac Maronites
- The Maronite Patriarchate
- The USA Maronite Census
- The Maronite Catholic Church of Australia
- Eparchy of Saint Maron of Brooklyn
- Eparchy of Our Lady of Lebanon of St. Louis
- The Eastern Catholic Churches
- Catholic Encyclopedia - Maronites
- Catholic World News: Trying to Shake a Troubled Past — Membahas populasi Maronit
- A Catholic Village in the south of Lebanon