Tamiat
Dimyath atau Damietta (bahasa Arab: مدينة دمياط, Madīnah Dimyāth) ialah ibukota Governorat Dimyath, Mesir. Kota ini terletak di Laut Tengah, di muara Delta Nil, sekitar 191 km[1] di utara Kairo.
Dimyath modern berpenduduk 203.187 jiwas (November 2006).[2]
Sejarah
Kota yang awalnya bernama Tamiat di masa Mesir Kuno ini memiliki pelabuhan penting, yang kemudian menjadi kurang populer karena pembangunan pelabuhan baru di Iskandariyah.
Dimyath penting selama abad ke-12 dan 13, di masa Perang Salib. Pada tahun 1169, armada Kerajaan Yerusalem yang didukung oleh Kekaisaran Bizantium menyerang pelabuhan ini, namun akhirnya dikalahkan oleh Shalahuddin Yusuf bin Ayyub.
Sekarang, terdapat terusan yang menghubungkan kota ini dengan Sungai Nil, yang kembali mengubahnya sebagai salah satu pelabuhan penting di Mesir.
Ekonomi
Dimyath memiliki tambang gas alam, yang berkapasitas 9,6 juta ton/tahun. Tambang tersebut dimiliki oleh SEGAS LNG, usaha patungan Unión Fenosa dari Spanyol (40%), Ente Nazionale Idrocarburi dari Italia (40%) serta EGAS dan EGPC dari Mesir (10%). Tambang ini istimewa, karena tak dipasok dari ladang itu, namun dipasok dengan gas dari kabel-kabel.
Tokoh terkenal
- Mushthafa Musyarafah, fisikawan
- Zahi Hawass, arkeolog
- Abdurrahman Badawi, profesor filsafat
- Rafa'at Ali Sulaiman al-Jamal, mata-mata
- Basyir at-Tabi'i, pemain sepak bola
- Aisyah Abdurrahman, wartawan
- Rif'at al-Mahjub, politikus
- Faraj Fudah, penulis
- Ad-Damiri, fuqaha