Atap Alang-alang
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus pada 6 Maret 2011. |
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada 2011. |
Atap alang-alang adalah atap dengan penutup menggunakan bahan rumput alang-alang (Imperata Cylindrica Sp.). Helai demi helai rumput alang-alang dirangkaikan serta diikat pada sebilah bambu sehingga membentuk sebuah lembaran dengan ukuran tertentu. Bahan tali pengikat biasanya menggunakan bahan serat ijuk atau serat bambu. Lembaran alang-alang tersebut yang nantinya diletakkan dan disusun pada rangka atau struktur atap, sehingga akan menutupi seluruh permukaan atap -serta melindungi secara fisik ruang di bawahnya.
Atap alang-alang sudah digunakan sejak dahulu kala diseluruh penjuru dunia, dari Eropa, Afrika, serta Asia. Hanya saja bahan atau jenis rumput yang digunakan berbeda-beda -sesuai dengan jenis rumput di tiap-tiap wilayah. Teknis serta proses pembuatan dan pemasangannya juga berbeda-beda sesuai dengan tradisi di wilayah masing-masing. Hal tersebut dimungkinkan karena proses produksi alang-alang sangat tradisional serta konvensional karena tidak memerlukan teknolgi yang canggih.
Seiring dengan perjalanan waktu atap alang-alang mulai ditinggalkan dan jarang dipakai pada bangunan-bangunan moderen. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi manusia yang mampu menciptakan bahan penutup atap yang lebih kuat serta cepat proses produksi dan pemasangannya. Seperti bahan atap dari terakota (tanah), beton, dan bahkan logam, bahan atap jenis tersebut digunakan pada bangunan-bangunan modern.