Teologi Feminis adalah gerakan teologi yang bersama-sama melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal keadilan sosial bagi perempuan.[1] Teologi feminis berusaha untuk melihat kekayaan dan keterbatasan dari Alkitab dan literatur Kristen, serta berusaha untuk memberikan perubahan pemikiran, baik di Gereja maupun dalam institusi akademis.[1] Ide pokok dalam teologi feminis adalah keberatan terhadap tradisi kekristenan tentang hubungan antara perempuan dengan keilahian.[1] Teolog-teolog feminis berpendapat bahwa perempuan dapat menggambarkan Allah, baik secara penuh maupun terbatas, sama seperti Allah yang digambarkan melalui laki-laki.[1]


Sejarah

Teologi Feminis di Eropa

Teologi Feminis di Amerika

Teologi Feminis di Afrika

Teologi Feminis di Asia

Teologi Feminis di Amerika Latin

Aliran

Revolusioner

Aliran Revolusioner adalah aliran yang memandang tradisi telah didominasi oleh kamu laki-laki dan menyatakan bahwa tradisi tidak dapat memberikan harapan perbaikan.[2]

Reformis

Aliran Reformnis adalah aliran yang walau memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi masih melihat adanya harapan bahwa tradisi kristen dapat diubah, sebab tradisi juga mengandung unsur-unsur pembebasan yang kuat.[2]

Tokoh

Teolog-teolog feminis memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan doktrin gereja. [1] Rosemary Radford Reuther, memahami bahwa Kristus dapat menyelamatkan baik laki-laki maupun perempuan.[1] Elizabeth Johnson, melakukan revitalisasi terhadap doktrin trinitas dan teologi feminis ekumenis.[1]



Referensi

  1. ^ a b c d e f g Cross, F.L., The Oxford Dictionary of The Christian Church, Oxford University Press, New York 1957
  2. ^ a b Johnson, Elizabeth A., Kristologi Di Mata Kaum Feminis: Gelombang Pembaruan dalam Kristologi, Kanisius, Yogyakarta 2003