Purbatua Etek, Silimakuta, Simalungun
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada 2011. |
Purba Tua Etek adalah sebuah desa yang terletak di antara Saribu Dolok menuju Saran Padang, dengan populasi penduduk kurang lebih sekitar 500 orang yang tergabung dalam berbagai marga dari suku batak (yang diantaranya suku batak simalungun, suku batak toba, suku batak karo), dan minoritas suku jawa dan suku mandailing. Tempat ini menyimpan potensi alam yang tidak dijumpai di tempat lain. Di daerah ini kita bisa menemukan kerukunan antar warga yang masih kental dengan nilai-nilai budaya, di mana kerukunan antar warga ditunjukkan dengan masih adanya gotong royong antar masyarakat.
Pertanian
Di daerah ini kita akan menemukan banyak ladang yang dihiasi oleh tanaman tanaman yang amat subur. Sebagai contoh sepanjang jalan menuju ke daerah ini terdapat berbagai macam sayuran dan buah-buahan dalam skala kecil hingga besar. Komoditas yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di daerah ini adalah tanaman nanas. Komoditas ini sudah diekspor hingga ke luar negeri, di antaranya ke negara Malaysia, Thailand, dan juga Jepang. Komoditas lain seperti sayuran di antaranya kol, kentang, tomat, cabai, sawi, kacang-kacangan, rempah-rempah, dan ubi jalar. Untuk tanaman pangan di daerah ini memiliki keunikan sendiri dibanding dengan desa lainnya di mana musim tanam ditentukan dengan adanya rapat antara warga yang diketuai oleh kepala desa dengan menggunakan sistem 1 kali panen dalam setahun. Tempat penanaman yaitu pada areal sabah (sawah) dan ijuma (darat). Dengan adanya sebuah kegiatan antar petani yang dicanangkan oleh pemerintah, di desa ini didirikan sebuah kelompok tani yang diberi nama honas matobu (artinya nanas manis).