Southern Cross (pesawat)

Revisi sejak 24 Oktober 2011 03.17 oleh WL1 Ahmad (bicara | kontrib)

Southern Cross adalah pesawat pertama yang terbang melintasi Samudera Pasifik. Pesawat bersayap tungga (monoplane) ini dilengkapi dengan dengan tiga mesin, Fokker F.VIIb-3m, seperti pesawat Josephine Ford. [1] [1] Panjang bentangan sayap pesawat ini mencapai ± 25 meter, sedangkan panjang kaki pesawat mencapai ± 17 meter.[1] Kecepatan jelajahnya adalah 111 mph (178 km/jam).[1] Kingsford Smith melengengkapi pesawat dengan radio dan perangkat navigasi, diantaranya tiga buah kompas pengendali dan dua buah drift meters (alat navigasi untuk membantu pilot tetap berada di jalurnya).[1] [2]

Pesawat Southern Cross(Foto diambil sebelum 1 Januari 1955).

Nama

Nama asli Southern Cross adalah Detroiter, sebelumnya pesawat tersebut merupakan salah satu dari dua pesawat yang dibeli oleh penjelajah kutub George Hubert Wilkins, untuk ekpedisi tahun 1926 melintasi Laut Arktik.[1] Demi meliput pesawat-pesawat tersebut, seorang wartawan masuk kebagian belakang baling-baling Detroiter yang sedang berputar dan tercabik-cabik.[1] Selama ekspedisi tersebut, Detroiter mengalami kerusakan mesin dan jatuh.[1]

Ekspedisi lintas Samudra Pasifik

Southern Cross melakukan penerbangan pertama melintasi Samudra Pasifik pada tahun 1928.[1] Harry Lyon dan James Warner mendaftar sebagai navigator dan operator radio pesawat tersebut.[1] Pagi-pagi sekali tanggal 31 Mei 1928, Southern Cross meninggalkan Oakland, California.[1] Satu-satunya cara agar dapat berkomunikasi di antara deru mesin adalah menggunakan isyarat tangan dan tulisan. Setelah 26 jam di Udara, empat orang awak pesawat mendarat di Oahu, salah satu pulau di Hawai.[1]

Hari berikutnya, mereka berangkat menjelajahi rute terpanjang dari perjalanan tersebut, yaitu 5.120 km dari Hawai ke Fiji.[1] Southern Cross memerlukan waktu 33 jam untuk mencapai Pulau Suva dan menjadi pesawat pertama yang mendarat di Kepulauan Fiji.[1] Dalam perjalanan tersebut, pesawat ini diterjang badai dan hampir mengalami pemyumbatan bahan bakar akibat matinya salah satu mesin.[1]

Dua hari kemudian, mereka memulai perjalanan terakhir mereka.[1] Southern Corss terobang-ambing di udara selama berjam-jam melawan badai yang begitu ganas hingga harus dikendalikan oleh dua orang yaitu Kingsford-Smith dan Ulm.[1] Akan tetapi pada tanggal 9 Juni, puku 10.50 pagi mereka mendarat di Eagle Farm, Brisbane, Australia, di mana ribuan orang sudah menunggu.[1] Keempat penerbang diarak penuh sukacita keliling kota.[1]

Mereka berhasil menjelajah sejauh 11.840 km dengan waktu terbang 83 jam, 15 menit, dan mencatat rekor dunia yang baru.[1] Untuk menghargai pencapaian tersebut, G.Allan Hancock memberikan Southern Cross kepada Kingsford-Smith dan Ulm.[1]

Replika

Lindsay Barton dan Tony Schwerdt adalah pilot yang menerbangkan replika Southern Cross dan Keith Hewison insinyur yang membuat pesawat replika sesuai dengan ukuran aslinya, replika yang dibangun Belanda 1925 Fokker - Model resmi FVI-II-3m (tiga mesin). Ini pesawat terbang replika terbesar di dunia, dengan lebar sayap 21,8 meter. [2]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u (Inggris) Caper,William.100 Ships and Planes That Shaped World History. Blue Woods Books, 2000,California. page 120-121
  2. ^ a b (Inggris) Replika Southern Cross Diakses tanggal 21 Oktober 2011