Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat, tetapi tidak ada alasan yang diberikan untuk memenuhinya. Pastikan bahwa alasan Anda telah memenuhi salah satu syarat KPC. Ganti tag dengan {{db|1=alasan Anda}}
. NA
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
- Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-reason-notice|Ajian|header=1|tidak ada alasan yang diberikan}} ~~~~
- pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Catatan untuk pembuat halaman: Anda belum membuat atau menyunting article halaman pembicaraan. Jika Anda mengajukan keberatan atas penghapusan, mengeklik tombol di atas akan membawa Anda untuk meninggalkan pesan untuk menjelaskan mengapa Anda tidak setuju artikel ini dihapus.
Jika Anda sudah ke halaman pembicaraannya, tetapi pesan ini masih muncul, coba hapus singgahan (cache).
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh 125.161.56.90 (kontribusi | log) pada 07:17, 5 November 2011 (UTC) (13 tahun lalu)
Ajian adalah suatu
karya sastra lama seperti
mantra yang mempunyai fungsi untuk menambah kekuatan lahir batin bagi yang mempercayai dan memakainya serta bisa
meruhkeun orang lain
[1].
Contoh Ajian
Ajian Prabu Siliwangi
Sir, aing, Prabu Siliwangi,[1]
Cipta aing Nabi Adam,[1]
rasa aing Rasulullah,[1]
ya Allah, ya Rasulullah,[1]
tiba jenengan Prabu Kean Santang Maring Ingsun,[1]
kedét aing Ratu Galuh,[1]
kiceup aing Prabu Tajimaléla,[1]
Itu nu hurung di luhur,[1]
éta nu hérang di handap,[1]
nu hibar ditengah-tengah,[1]
nya aing Sang Ratu Gumala putih,[1]
nyatana ti poé kemis,[1]
nya aing Sang Ratu Gumala Putih,[1]
nyetana di poé jumaah.[1]
Ajian Ngarah Kuat Badan
Bismillahirrohmanirrohim,[1]
alingan isun maring Gusti nyawa Nira,[1]
di katuhu malaékat Sang Seda Tuhu,[1]
Katuhueun ing manusa.[1]
Alingan isun maring Gusti nyawa nira,[1]
ti kénca malékat Sang Seda Lenyep,[1]
kalenyepan ing manusa.[1]
Alingan isun maring Gusti nyawa sira,[1]
ti handap malaékat seuseup dampal,[1]
malaékat Sang Seda Rasa.[1]
Alingan isun maring Gusti nyawa nira,[1]
ti tukang malaékat banding gorda(garba?)[1]
malaékat Sang Seda Kenyang,[1]
kekehyangan ing manusa.[1]
Alingan isun maring Gusti nyawa nira,[1]
ti hareup malaikat puncering amarah,[1]
tutupi angliputi.[1]
Alingan isun maring Gusti nyawa nira,[1]
ti luhur malaikat Sang Seda Liput,[1]
kaliputan ing manusa[1]
Alingan isun maring Gusti nyawa nira, [1]
ditutup ku ibu, disangga ku rama,[1]
La illaha ilallah Muhammadarrosulullah.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al [permana, Ruswendi. .Mantra jeung Pupujian(diktat kuliah). Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia]