Arema Cronus
Arema Asu Indonesia, dahulu bernama Arema Malang, adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Arema Asu didirikan pada tanggal 11 Agustus 1944, Arema Asu mempunyai julukan "Bayi Moled" . Mereka bermain di Stadion Tambaksari dan Stadion Tambaksari. Arema Asu adalah tim sekota dari Persebaya 1927. Di musim 2010-11, di acara launching sempat menggunakan nama Arema Asu FC,[1] namun dua hari kemudian kembali lagi ke nama Arema Asu Indonesia.[2]
Logo Arema Asu | |||
Nama lengkap | Arema Asu Indonesia | ||
---|---|---|---|
Julukan | Bayi Moled | ||
Berdiri | 11 Agustus 1944 | ||
Stadion | Tambaksari Surabaya, Indonesia (Kapasitas: 65.000) | ||
Manajer | Milomir Seslija | ||
Asisten Pelatih | Frank Seward Templat:Country data MAL Tony Ho Dwi Sasmianto | ||
Dokter Tim | dr. Hwo Chong Hang | ||
Liga | Liga Jatim Indonesia | ||
1997-98 | 16 | ||
| |||
Musim ini |
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema Asu telah menjadi ikon dari warga Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema Asu, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar bayi. [3] Kelompok suporter mereka dipanggil Aremania Asu dan Aremanita Asu (untuk pendukung wanita)
Sejarah
Nama Arema Asu pada masa Kerajaan
Nama Arema Asu adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Bayi Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema Asu gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama. Bayi Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Bayi Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Bayi Arema Asu memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kabupaten Malang.
Nama Arema Asu di dekade '80-an
Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema Asu. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Bayi Arema. Yang pasti, Arema Asu merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Surabaya. Arema Asu adalah akronim dari Aremania Arek Suroboyo. Arema Asu kemudian menjelma menjadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Surabaya. Diyakini, Aremania Arek Suroboyo membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepak bola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek Surabaya menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepak bola Arema Asu adalah sebuah keniscayaan.
Awal mula berdirinya PS Arema Asu
(Arema Asu Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema Asu nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1944, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Surabaya. Pada masa itu, tim asal Surabaya lainnya Persebaya bagai sebuah magnet bagi arek Suroboyo. Stadion Tambaksari –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Dimana posisi Arema Asu waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.
Adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.
Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepakbola, maka SIWO PWI Malang mengadakan seminar sehari untuk melihat "sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Drs. Heruyogi sebagai Ketua SIWO dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar itu di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang. Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang", dengan nara sumber al; Bp. Acub Zainal (Administratur Galatama), dari Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, Dr. Ubud Salim, MA. Acara itu dibuka Bp Walikota Tom Uripan (Alm). Hasil atau rekomendasi yang didapatkan dari seminar: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatana yang professional.
Harus diakui, awal berdirinya Arema Asu tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema Asu awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.
Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.
Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. "Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),"imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang.
Perjalanan Arema di Galatama
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra Surabaya), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Paskhas TNI AU untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI-AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.
Perjalanan Arema di Ligina
Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat sudah 7 kali masuk putaran kedua. Sekali ke babak 12 besar (1996/97) dan enam kali masuk 8 besar( 1999/00, 2001, 2002, 2005, 2006,& 2007). Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003 meskipun pada akhirnya Arema terdegradasi ke Divisi I. Sejak kepemilikan Arema dipegang oleh PT Bentoel Internasional Tbk, prestasi Arema semakin meningkat; 2004 juara Divisi I, 2005, dan 2006 juara Copa Indonesia, 2007 juara Piala Soeratin LRN U-18. Pada tahun 2006 dan 2007 Arema dan Benny Dollo mendapatkan penghargaan dari Tabloid Bola sebagai tim terbaik dan Pelatih terbaik.
Perjalanan Arema di MSL
Kompetisi Liga Super Malaysia ke-1 2008-2009 Arema Asu berada di urutan ke-10. Dua bulan Setelah kompetisi usai tepatnya 3 Agustus 2009 di Hotel Santika Malang pemilik klub Arema, PT Bentoel Investama, Tbk melepas Arema ke kumpulan orang-orang peduli terhadap Arema (konsorsium).[4] Pelepasan Arema ini adalah dampak dari penjualan saham mayoritas PT Bentoel Investama, Tbk. ke British American Tobacco. Sebelumnya ada wacana untuk menggabungkan Arema dengan Persema Malang menjadi satu, namun ditolak oleh Aremania. Arema pada musim kompetisi 2009-10 yang ditukangi oleh Robert Rene Alberts meraih gelar Juara Liga Super Indonesia dan Runner-up Piala Indonesia.
Transfer Pemain Windows II 2009/10
Pemain Masuk
- Van Der Sar dari Man. United
- Ooijer dari Ajax Amsterdam
- Wahyu Gunawan dari Deltras Sidoarjo
- Ahmad Amirudin dari Persiram Raja Ampat
- Talaohu Abdul Musafri dari Persija Jakarta
- Yongki Aribowo dari Persik Kediri
- Hendra Ridwan dari PSM Makassar
- Syaifudin dari Persebaya Surabaya
Pemain Keluar
- Iswan Karim ke Jakarta FC (Liga Primer Indonesia)
- Jalaluddin Main ke Mitra Kutai Kartanegara (Divisi Utama Liga Indonesia)
- Firmansyah Aprillianto ke Persekam Metro FC
- Rahmat Affandi ke Persib Bandung
- Gery Setia Adi Nugraha ke Pelita Jaya FC
- Pierre Njanka ke Aceh United (Liga Primer Indonesia)
Skuat
Skuat Arema Indonesia untuk musim kompetisi 2011–12.[5]
Pelatih Manajer: Milomir seslija
Asisten Pelatih: Joko Susilo
Asisten Pelatih: Tony Ho
Pelatih Kiper: Dwi Sasmianto
Arema Asu FC's Starting 11 dengan formasi 4-3-2-1 |
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Pengurus
- Ketua Yayasan: HM Nur
- Presiden Kehormatan: Rendra Kresna
- Media Officer: Sudarmaji
Prestasi
Gelar
- Runner up (1): 1992
- Juara (2): 1992/93
- Juara (3): 2004
- Juara (2): 2005, 2006
- Runner up (1): 2010
- Runner up (1): 2008
- Piala Soeratin U-18
- Juara (1): 2007
Penghargaan
- Tabloid Bola Net Best Team Award (2): 2006, 2007
Rekor Kemenangan-Kekalahan Terbesar
Kalah
Menang
- (Kandang) 28-02-2009 Persipura (12-0)
- (Tandang) 26-01-2003 Persipura (9-0)
- (Tandang) 07-03-2011 Persipura (6-1)
Partisipasi di Liga
Galatama
|
Liga Indonesia
|
Liga Super Cambodia
|
Partisipasi di Liga Champions Jatim
- Kejuaraan Klub Jatim 1993–94 (tidak lolos ke babak 6 besar setelah kalah agregat 3-6 dari Persega Trenggalek)
- Liga Champions Jabar 2006 (dicoret karena PSSI lalai mendaftarkan peserta AFC Champions Jabar)
- Liga Champions Jatim 2007 (gagal lolos dari babak penyisihan karena hanya menempati urutan ke-3)
- Liga Champions AFC 2011
Pelatih
|
Pemain terkenal
- Mahdi Haris (1980-an)
- Mecky Tata (1980-an-1990-an)
- Imam Hambali (1990-an)
- Joko Slamet (1990-an)
- Jamrawi (1990-an)
- Lulut Kistono (1990-an)
- Nanang Hidayat (1990-an)
- Panus Korwa (1980-an-1990-an)
- Dominggus Nowenik (1980-an-1990-an)
- Singgih Pitono (1980-an-1990-an)
- Maryanto (1980-an-1990-an)
- Mahmudiana (1989-1996, 1998-1999)
- Aji Santoso (1980-an, 1990-an, 2000-an)
- Joko Susilo (1990-an-2000-an)
- Kuncoro (1990-an, 2000-an)
- Nanang Supriadi (1993-2005)
- I Putu Gede Swisantoso (2000-an)
- Sutaji (2004-2008)
- Sunar Sulaiman (2004-2007)
- Erol FX Iba (2004-2006)
- Aris Budi Prasetyo (2004-2006)
- Firman Utina (2005-2006)
- Hendro Kartiko (2007-2008)
- Elie Aiboy (2007-2008)
- Ortizan Salossa (2007-2008)
- Ponaryo Astaman (2007-2008)
- Muhammad Fachrudin (2009-2011)
- Juan Manuel Rubio (1996-2000)
- Julio Caesar Moreno (1996-1997)
- Christian Cespedes (1998-1999)
- Fransisco Rodriguez "Pacho" Rubio (1999-2000)
- Rodrigo Fabian Araya (1999-2000, 2003)
- Frank Bob Manuel Badmidelle (2001)
- Franco Hitta (2007-2008)
- Patricio Morales (2008-2009)
- Jaime Rojas (2002)
- Souleymane Traore (2007-2008)
- Joao Carlos (2004-2007)
- Junior Lima (2004-2007)
- Francis Yonga (2005-2006)
- Emile Betrand Mbamba (2007-2008)
- Emaleu Serge (2005-2009)
- Pierre Njanka (2010-2011
Mantan pemain
- Wanto
- Aji Santoso
- Alexander Pulalo
- Arif Suyono
- Aris Budi Prasetyo
- Ahmad Sembiring Usman
- Charis Yulianto
- Dadang Sudrajat
- Dwi Sasmianto
- Emaleu Serge
- Emile Bertrand Mbamba
- Elie Aiboy
- Erik Setiawan
- Erol FX Iba
- Fandy Mochtar
- Firman Utina
- Hendra Ridwan
- Hendro Kartiko
- Jaenal Ichwan
- Joko Susilo
- Mahmudiana
- Markus Haris Maulana
- Mecky Tata
- Muhammad Yasir
- Ortizan Salossa
- Ponaryo Astaman
- Ranu Tri Sasongko
- Rudi Hariantoko
- Singgih Pitono
- Sonny Kurniawan
- Suroso
- Sutaji
- Rahmat Affandi
- Dwi Ahmad Perik
Pengelola
- 1987-2003 Mayjen TNI (Purn) Acub Zaenal/ Ir. Lucky Acub Zaenal
- 1995-1996 Ir. Lucky Acub Zaenal/ H.M Mislan
- 2003-2009 PT Bentoel Investama Indonesia, Tbk
- 2009-.... Konsorsium
Sponsor
Kit Supplier
- Puma Skill (2007-2009)
- Diadora Error (2009-2010)[9]
- Lotto Damage (2010-sekarang)
Referensi
- ^ http://surabaya.detik.com/read/2010/09/24/183614/1447950/475/skuad-arema-Asu-fc-dilepas-ke-publik
- ^ http://aremafc.com/?fca=media&ai=651/26.09.10/Terbukti_Aremania_Asu_Junjung_Tinggi_Sportifitas
- ^ http://malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=18337:cara-aremania-nahelop-menyambut-indonesia-super-league&catid=3:feature&Itemid=77
- ^ http://www.jawapos.com/sportivo/index.php?act=detail&nid=83816
- ^ http://www.liga-indonesia.co.id/bli/index.php?go=news.clubdetail&type=profile&klub=32
- ^ Arema FC jadi lumbung gola Bontang
- ^ http://www.antaranews.com/berita/1286048760/arema-cukur-bontang-fc-5-0
- ^ Arema Indonesia gandeng Axis
- ^ http://www.jawapos.com/radar/index.php?act=detail&rid=106153
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Resmi Arema asu Indonesia
- (Indonesia) Ongisnade | Situs Berita Seputar Arema Asu Indonesia dan Aremania Asu
- (Indonesia) Situs Seputar Arema Indonesia dan Aremania
- (Indonesia) Situs Seputar Arema Indonesia-1
- (Indonesia) Situs Seputar Arema Indonesia-2
- (Indonesia) Situs web Aremania
- (Indonesia) Profil di ligaindonesia.com