Bus sistem
Cherrybelle Wanna Be
Berkali-kali Desti menatap pergelangan tangannya, bukan karena tangannya berpanu atau terlalu mulus. Desti hanya menyimak detik waktu pada jam tangannya bergerak. Jarum penjang beranjak mengacung di angka dua belas, sedang jarum pendeknya agak condong ke angka satu. “Ini gawat!” ceracaunya. Yuli yang menjadi teman sebangkunya hanya bisa melompong ala kucing ompong. “Minggir-minggir aku buru-buru nih!” Desti berlari terburu-buru setelah bel pulang sekolah mengaung. “Woi … hati-hati dooong!” teriak Sasya. Teman sekelasnya itu menjerit setelah terjatuh. “Ma aaaap …!”
Motor sekuter metik warna merah muda di gasnya dengan getol. Tanpa memikirkan apapun Desti menggaet jalan raya dengan tatapan yang nanar. Di dalam pikirannya hanya ada empat kata – ingin, cepat, sampai, rumah. Dua belas menit berlalu, Desti pun sampai di rumahnya. Keletihan yang dirasakannya tak dihiraukan sedikit pun. Matanya fokus pada sebuah benda kotak tak bernyawa, yang menyiarkan segala macam kehidupan. Cklik! Infoteiment berlangsung. Desti enggan beranjak sedikit pun dari depan pesawat itu. Meski Mamanya meneriakinya dengan iming-iming makanan enak sekalipun, Desti tetap enggan beranjak. Tiga puluh menit kemudian, matanya sembab. Desti tak berselera makan sampai magrib. Pikirannya dibayang-bayangi berita yang tadi siang di saksikannya.
Istirahat sekolah baru saja berlangsung. Desti yang berpawakan seperti Gigi Chibi, mengajak ke delepan temannya yang terdaptar dalam geng Cherrybelle Wanna be, melakukan rapat. “Yul, kamu harus keluar dari geng kita. Kamu juga, Sya!” Sasya yang mengakui dirinya mirip Devi Chibi hanya mampu melompong. Sedangkan Yuli malah memandang Desti dengan tatapan jijik. Sementara itu teman-teman yang lain tak banyak bicara. Bukan karena pasrah, tapi karena mereka takut diancam Desti yang terkenal sebagai psikopat.
“Bukannya kita udah sepakat akan menjadi Cherrybelle Wanna Be seutuhnya?” Desti menatap teman-temannya dengan melotot. “Iya sih, tapi nggak bisa gini dong!” cegah Sasya yang juga di dukung Yuli. “Kemarin aku nonton infotainment, Wenda ama Devi dikeluarin dari Chibi, kalian sebagai personil yang mirip dengan mereka juga harus keluar dong dari geng kita,” kata Desti. “Terserah!” Yuli teriak, kemudian berlalu begitu saja yang kemudian diikuti oleh kedelapan temannya yang lain.