Situs Cibuaya

candi di Indonesia
Revisi sejak 12 September 2012 07.52 oleh Wie146 (bicara | kontrib) (wikify)

Situs Percandian Cibuaya merupakan komplek beberapa bangunan dan tinggalan purbakala di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan temuan arca Wisnu dan lingga, para ahli menduga bahwa situs ini merupakan lokasi percandian Hindu di masa lampau.

Letak dan topografi

Secara geografis situs ini terletak di bagian timur daerah Ujung Karawang, pada koordinat 107°21'25" BT dan 6°5'56" LS, dan berjarak sekitar 6 km dari garis pantai utara Jawa.

Daerah ini relatif termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 6 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar dataran Cibuaya dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian sawah basah dengan teknik irigasi.

Situs ini kurang lebih sejauh 23 km jarak lurus, arah timur-tenggara dari situs Percandian Batujaya yang bernuansa Buddha.

Temuan

Penemuan arca Wisnu dari Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal ditemukannya Situs Cibuaya. Dengan ditemukannya arca para arkeolog berasumsi tentang adanya bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung bangunan suci tersebut. Laporan penduduk setempat menyatakan adanya suatu gundukan besar yang dianggap angker dan disebut "Lemah Duhur Lanang", yang letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan arca Wisnu 1. Lemah duhur ("tanah tinggi") ini ternyata adalah sisa-sisa bangunan yang telah runtuh. Hingga tahun 1993, runtuhan bangunan yang terdapat di Situs Cibuaya seluruhnya berjumlah tujuh buah yang terdapat pada Sektor CBY 1 sampai CBY 6. Dua runtuhan di antaranya terdapat pada Sektor CBY 5 dengan posisi yang saling bersebelahan.

Dari seluruh bangunan candi yang ditemukan di Situs Cibuaya yang paling menarik adalah bangunan candi di Lemah Duhur Lanang. Bangunan yang dibuat dari bata ini berdenah hampir bujursangkar dengan ukuran 9 × 9,6 meter dan tinggi dua meter, menghadap ke arah barat laut dengan tangga berukuran lebar 2,2 meter. Bagian fondasinya dibuat dari pecahan bata yang bercampur dengan kerikil dan batu kali. Di bagian puncak runtuhan bangunan Lemah Duhur Lanang terdapat sebuah lingga yang masih berdiri in-situ. Lingga ini berukuran tinggi 111 cm dan bergaris tengah 40 cm. Bentuk lingganya sendiri bukan merupakan bentuk lingga yang sempurna (lingga semu) karena tidak memiliki bagian yang berdenah segi delapan ("wisnubhaga"). Bagian yang ada hanya yang berdenah persegi ("brahmabhaga") dan bundar ("rudrabhaga"). Dengan ditemukannya lingga dalam konteksnya dengan bangunan suci dan arca Wisnu yang ditemukan di dekatnya, dapat disimpulkan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang adalah bangunan suci untuk pemeluk agama Hindu.

Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Situs Cibuaya ukurannya lebih kecil, separuh dari ukuran bangunan Lemah Duhur Lanang. Bangunan tersebut adalah CBY 2 dengan ukuran 3,5 × 3,5 meter; CBY 5 dengan ukuran 3,4 × 4,5 meter dan 4,4 × 4,8 meter. Bangunan-bangunan lain telah rusak dan tidak diketahui bentuk dan ukurannya.

Lihat pula


6°5′56″S 107°21′25″E / 6.09889°S 107.35694°E / -6.09889; 107.35694