Kabupaten Empat Lawang
Kabupaten Empat Lawang adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Kabupaten Empat Lawang diresmikan pada 20 April 2007[1] setelah sebelumnya disetujui oleh DPR dengan disetujuinya Rancangan Undang-Undangnya pada 8 Desember 2006 tentang pembentukan kabupaten Empat Lawang bersama 15 kabupaten/kota baru lainnya. Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari kabupaten Lahat.
Kabupaten Empat Lawang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: saling keruani sangi kerawati | |
Koordinat: 3°45′S 103°00′E / 3.75°S 103°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Selatan |
Tanggal berdiri | 20 April 2007 |
Dasar hukum | - |
Ibu kota | Tebing Tinggi |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. Budi Antoni Aljufri, SE, MM. |
Luas | |
• Total | 225.644 km2 (87,122 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 229.552 |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0702 |
Kode Kemendagri | 16.11 |
DAU | Rp. 238.437.199.000,- |
Situs web | http://www.empatlawangkab.go.id/ |
Letak geografis
Kabupaten Empat Lawang mempunyai letak geografis sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Musi Rawas |
Timur | Kabupaten Lahat |
Selatan | Kabupaten Lahat dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu |
Barat | Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu |
Pemerintahan
Kabupaten Empat Lawang memiliki 7 (tujuh) kecamatan, yaitu:
Sejarah
Nama kabupaten ini, menurut cerita rakyat berasal dari kata Empat Lawangan, yang dalam bahasa setempat berarti "Empat Pendekar (Pahlawan)". Hal tersebut karena pada zaman dahulu terdapat empat orang tokoh yang pernah memimpin daerah ini.[2][3]
Pada masa penjajahan Hindia Belanda (sekitar 1870-1900), Tebing Tinggi memegang peran penting sebagai wilayah administratif (onderafdeeling) dan lalu lintas ekonomi karena letaknya yang strategis. Tebing Tinggi pernah diusulkan menjadi ibukota keresidenan saat Belanda berencana membentuk Keresidenan Sumatera Selatan (Zuid Sumatera) tahun 1870-an yang meliputi Lampung, Jambi dan Palembang. Tebing Tinggi dinilai strategis untuk menghalau ancaman pemberontakan daerah sekitarnya, seperti Pagar Alam, Pasemah dan pinggiran Bengkulu. Rencana itu batal karena Belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu Sumatera.
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Onderafdeeling Tebing Tinggi berganti nama menjadi wilayah kewedanaan dan akhirnya pada masa kemerdekaan menjadi bagian dari wilayah sekaligus ibu kota bagi Kabupaten Empat Lawang.
Pranala luar
- (Indonesia) Empat Lawang Sambut Status Kabupaten
- (Indonesia) Sumatera Selatan Tambah Satu Kabupaten Baru
- (Indonesia) 10 Daerah Siap Dimekarkan, Empat Punya Potensi Ekonomi Lebih
Referensi
- ^ http://forumlintangempatlawang.blogspot.com/2007/08/adat-perkawinan-daerah-lintang-iv_27.html
- ^ Vebri Al Lintani, Puyang Kemiri: Pesan-pesan dan Asal-usul Empat Lawang, situs Dapunta Online, 3 Oktober 2010. Diakses 8 Oktober 2010.
- ^ Ismajid, Asal Mula Nama Empat Lawang, situs Komunitas Lintang IV Lawang, 7 Agustus 2007. Diakses 8 Oktober 2010.