Mangkunegara IV
Mangkunagara IV lahir pada tahun 1810 dengan nama kecil Raden Mas Sudira. Ayahnya bernama KPH Hadiwijaya sementara ibunya adalah putri KGPAA Mangkunagara II. Jadi jika dilihat dari garis silsilah putri, RM Sudira adalah cucu KGPAA Mangkunagara II.
Sejak masih anak-anak RM Sudira kepandaian dan kecerdasannya sudah terkenal. Pada umur 14 tahun menjadi kadèt di Légiun Mangkunagaran. Pada waktu itu yang sedang memerintah di Pura Mangkunagaran Surakarta adalah KGPAA Mangkunagara III, yang juga saudara RM Sudira, karena sama-sama keturunan KGPAA Mangkunagara II.
Setelah mendapat gelar Pangeran beliau berganti nama menjadi KPH Gandakusuma, menikah dengan R Ay. Semi, dikarunia 14 orang anak. Tidak lama setelah KGPAA Mangkunagara III meninggal tahun 1839, KPH Gandakusuma diangkat menjadi KGPAA Mangkunagara IV. Setelah kurang lebih setahun bertahta kemudian menikah dengan R Ay. Dunuk putri dalem Mangkunagara III.
Selama bertahta, MN IV mengelola pabrik Gendis di Calamadu dan Tasikmadu, memprakarsai berdirinya stasiun Balapan serta pembangunan rèl kereta api Solo – Semarang, dan lain-lain. Beliau menulis kurang lebih 42 buku, di antaranya Serat Wedhatama. MN IV meninggal tahun 1872 dan dikebumikan di Astana Giri Layu.