Yo Ko

Revisi sejak 29 Mei 2012 15.52 oleh Botrie (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Yang Guo (Hanzi tradisional: 楊過; Hanzi Sederhana: 杨过; Hanyu pinyin: Yáng Guò; Hokkien: Yo Ko) adalah tokoh utama dalam kisah Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali (Sin Tiauw Hiap Lu), karya Jin Yong yang sangat terkenal.

Yo Ko merupakan salah satu pendekar yang paling banyak digemari oleh para fans cerita silat di seluruh dunia. Dia menggambarkan pemberontakan jiwa pemuda, pendekar yang rendah hati, kisah cintanya dengan sang guru, Siauw Liong-lie (Xiaolongnü) merupakan kisah klasik dalam novel silat.

Biodata

  • Nama Marga: Yáng (杨)
  • Nama Pemberian: Guò (过)
  • Juga Dikenal Dengan Nama: Yo Ko (Hokkien)
  • Jenis Kelamin: Pria
  • Lahir: Februari-Maret atau Mei-Juni 1224
  • Meninggal: 1293
  • Ayah: Yang Kang (Yo Kang)
  • Ibu: Qin Nanqin (versi novel pertama) / Mu Nianci (Bok Liam-cu dalam versi selanjutnya)
  • Istri: Xiaolongnü (Siauw Liong-lie) alias Bibi Long
  • Keturunan: Gadis berbaju Kuning dalam Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga
  • Ayah Angkat: Ouyang Feng (Auwyang Hong)
  • Guru Silat: Xiaolongnü
  • Pertama Berjumpa Xiaolongnü: 22 Januari 1239
  • Menikah dengan Xiaolongnü: Maret-April 1244 (versi asli)
  • Berpisah dengan Xiaolongnü di Lembah Putus Cinta: 15 April 1244 (versi asli) / 18 Januari 1244 (revisi ke-3).
  • Bertemu kembali dengan Xiaolongnü: 20 April 1260 (versi asli) / 21 Januari 1260 (revisi ke-3)

Arti Nama

Nama Yo Ko diberikan oleh Kwee Ceng (kakak angkat Yo Kang, ayahnya). Nama Ko (過 / 过) bermakna "berlalu", dan Gaizhi (改之) yang berarti "memperbaiki/mengubah". Melalui nama tersebut, Kwee Ceng berharap Yo Ko kelak akan berubah atau berbeda sikap dan sifat dengan ayahnya, Yo Kang yang dalam masa hidupnya terkenal keji dan licik.

Latar Belakang Cerita

Latar belakang kisah novel ini terjadi pada masa keruntuhan dinasti Song (960-1279), pertengahan abad ke-13. Putra Yo Kang (tokoh antagonis dalam kisah sebelumnya Kisah Pendekar Pemanah Rajawali atau Legenda Pendekar Pemanah Rajawali) adalah seorang yatim piatu, yang dibesarkan oleh saudara angkat ayahnya, Kwee Ceng. Selain kejahatan ayahnya, leluhur Yo Ko adalah patriot dimasa lalu. Kakeknya Yo Tiat-sim (Yang Tiexin) adalah salah satu dari 108 pendekar bukit Liang (Liang Shan), yang juga merupakan keturunan langsung keluarga Jendral Yo Cai-hin, yang menumpahkan darah membela dinasti Song selama lima keturunan.

Lima generasi Yo ini, dari bangsawan Yang Jiye -yang menjadi hamba kaisar Song Taizu- sampai dengan Yo Cai-hin (Yang ZaiXing) yang kemudian meninggal dalam membela Panglima Yue Fei di Sungai Xiaoshang melawan pasukan kerajaan Jing, adalah tokoh-tokoh nyata dalam sejarah Tiongkok.

Dalam novel ini, Yo Ko jatuh cinta kepada gurunya, Gadis Naga Kecil / Siauw Liong-lie. Hubungan ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai saat itu. Dalam ajaran Konfusius, hubungaan kasih antara guru dan murid adalah hubungan terlarang. Di akhir kisah ini mereka berhasil melalui semua tentangan dan tekanan-tekanan ini, dan menjadi sepasang suami-istri.

Ilmu Silat

Sejak usia muda, Yo Ko berjumpa dengan banyak tokoh-tokoh sakti rimba persilatan, dan sangat beruntung dapat mempelajari ilmu mereka. Dari sekian banyak ilmu silat yang dikuasainya, dia menciptakan ilmunya sendiri yang bernama, Tapak Kerinduan yang Memuncak. Yo Ko adalah pemuda yang sangat cerdas. Dengan ilmu dan pengetahuan silatnya, dia menjadi pesilat wahid dalam generasinya, dan pada akhirnya mendapat kehormatan sebagai salah satu dari Lima Pesilat Wahid, Si Racun Barat, menggantikan posisi Auwyang Hong.

Racun Barat (西毒)

Pada awal cerita, Yo Ko berjumpa seorang tua aneh, yang ternyata adalah Auwyang Hong (juga dikenal dengan gelar si Racun barat) yang telah menjadi gila. Yo Ko diangkat anak oleh Auwyang Hong, kemudian diajarkan ilmu Kodok Sakti (Ha Ma Gong).

Sekte Coan Cin (Quanzhen) (全真教)

Kwee Ceng, paman angkat Yo Ko menitipkannya ke sebuah kuil Taois di bukit Chong Yang, dimana Yo Ko menjadi murid generasi keempat sekte Coan Cin. Dalam perjalanan ke bukit tersebut, Yo Ko menyaksikan bagaimana Kwee Ceng mengalahkan para pendeta Coan Cin, dengan itu dia memandang rendah ilmu sekte ini. Tingkah Yo Ko yang demikian, membuat gurunya Tio Cie-keng (Zhao Zhijing) menjadi jengkel, dan tidak mengajar Yo Ko ilmu silat, melainkan hanya teori. Akhirnya Yo Ko menghafal banyak teori silat, tapi tidak mengerti bagaimana mempraktekkannya.

Ilmu Kuburan Kuno(古墓派功夫)

Ilmu Kuburan Kuno dipelajarinya bersama guru yang kemudian menjadi istrinya. Karakteristik Ilmu Kuburan Kuno adalah gerakan yang anggun, elegan dan sukar diterka, didasari ilmu meringankan tubuh (Gin Kang/Qinggong) yang diatas rata-rata(古墓派輕功). Puncaknya adalah Ilmu Pedang Hati Gadis Suci (玉女素心劍法), yang ternyata bila dimainkan berpasangan dengan ilmu silat sekte Coan Cin, menjadi jurus unggulan yang mampu mengalahkan lawan tangguh seperti Hakim Roda Emas.

Ilmu Pedang Dugu Qiubai (獨孤九劍)

Saat lengannya baru diputus oleh putri pertama Kwee Ceng, Yo Ko melarikan diri ke hutan, kehilangan banyak darah dan pingsan. Ia ditolong seekor rajawali raksasa yang membawanya ke makam seorang pendekar. Rajawali ini ternyata adalah peliharaan Pendekar Pedang Dugu (Dugu Qiubai = Dugu mencari kekalahan), pendekar pedang yang pada jamannya frustasi karena tidak pernah menemukan lawan sebanding yang bisa mengalahkannya. Yo Ko belajar teknik pedang yang tak hanya menjadikannya mampu menggunakan pedang baja yang berat dan besar warisan Dugu, namun juga mampu menggunakan tenaga dalamnya untuk membuat lengan bajunya jadi senjata mematikan layaknya pedang.

Tapak Kerinduan yang Memuncak (獨孤九劍)

Kesedihan dan penderitaan Yo Ko karena 16 tahun berpisah dari sang istri, menginpirasinya untuk menciptakan jurus bernama "Tapak Kerinduan yang Memuncak" (黯然銷魂掌), yang menyatukan berbagai elemen dari semua ilmu silat yang dipelajarinya selama hidup. Teknik ini sangat dipengaruhi emosi depresi yang dialaminya. Dalam pertarungan dengan Oey Yok Su dan Cioe Pek Tong mereka sangat terkesan dengan tingginya ilmu ciptaan Yo Ko ini. Oey Yok Su menilai, ilmu ini bisa disejajarkan dengan jurus andalan menantunya, Kwee Ceng "18 Pukulan Menaklukkan Naga". Bahkan Cioe Pek Tong ingin berguru kepada Yo Ko setelah bertanding untuk mencoba ilmunya itu.