Pahang (negara bagian)

negara bagian di Malaysia
Revisi sejak 16 Oktober 2012 14.35 oleh YFdyh-bot (bicara | kontrib) (r2.7.3) (bot Menambah: tr:Pahang)
ڨهڠ دار المعمور
Pahang Darul Makmur
Berkas:Lambang pahang.png
Bendera Negeri Lambang
Motto: tiada informasi
Ibukota Kuantan
Kota Besar Pekan
Sultan Ahmad Shah Al-Musta’in Billah
Menteri Besar Adnan Yaakob
Wilayah 35 965 km2
Penduduk
 - Jumlah (2000)
1,288,376
Lagu negeri Lagu Negeri Pahang

Pahang Darul Makmur merupakan salah satu negara bagian di Malaysia. Sebagian besar negeri Pahang diselimuti hutan dan sebagian besar Taman Negara terletak dalam negeri Pahang. Pahang merupakan sebuah negeri beraja.Wujudnya negeri Pahang adalah sebelum wujudnya kerajaan melayu Melaka. Pahang mempunyai susur galur tamadun yang panjang, sejak dari zaman pra-sejarah lagi. Dahulunya kerajaan Pahang digelar Inderapura.Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu Pahang

Sejarah

Sebelum didirikan kerajaan Melayu Melaka, wilayah bagian selatan Semenanjung Tanah Melayu semuanya termasuk dalam kawasan kerajaan Pahang. Orang Jawa Majapahit zaman dahulu menyebut Semenanjung Tanah Melayu sebagai Pahang saja. Pada awal abad Masehi ke 16, permulaan berdirinya kerajaan Melayu Johor, batas Negeri Pahang Darul Makmur; di sebelahnya sampai ke Sedili Besar dan di utara sampai ke Terengganu; batas baratnya pula sampai ke Rembau, Selangor dan Perak. Negeri Pahang Darul Makmur sekarang ini di sebelah utara dan baratnya dikelilingi oleh jajaran gunung dan di sebelah timurnya terbentang Laut China Selatan.

Negeri Pahang Darul Makmur ialah sebuah negeri yang terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dengan luas 35.515 kilometer persegi. Kemasyhuran dan kehebatan namanya pada masa lalu menjadi rebutan kerajaan yang ada di sekelilingnya. Pada masa ini Pahang adalah negeri di Semenanjung yang terbagi atas sebelas daerah yaitu Kuantan, Pekan, Rompin, Maran, Temerloh, Jerantut, Bentong, Raub, Lipis, Cameron Highlands dan Bera. Sedangkan penduduknya pula terdiri dari berbagai kaum dan bangsa.

Asal usul nama Pahang

Pada zaman dahulu Negeri Pahang Darul Makmur mempunyai berbagai nama. Penulis Tionghoa menyebutnya sebagai Pang-Hang, Peng-Heng, Pang-Heng, Pong -Fong, Phe-Hang,Pang-Kang dan lain-lain. Pada tahun 1225 Chao Ju-Kua telah mengarang sebuah buku bernama Chu-Fan-Chi, ia menyatakan di antara beberapa buah negeri yang ditaklukkan di bawah kekuasaan San-fo-chi ialah negeri yang bernama Peng-keng. Peng-keng itu ialah Negeri Pahang Darul Makmur.[1]

Orang Arab dan orang Eropa zaman dulu menyebutnya Pam, Pan, Phang, Paam, Pao, Paon, Phaan, Paham, Fanhan, Phang dan Pahagh. G.R. Tibbetts, seorang ahli sejarah yang mengulas kisah yang ditulis dengan huruf Arab dalam buku karangan Mas'udi itu pada pendapat Tibbetts ialah Pahang. Ia lebih setuju menyebut perkataan Fanjab itu sebagai Fanhan, Panghang atau Panhang. Semuanya itu berarti Pahang. Ada setengah pendapat menyatakan Pahang berasal dari bahasa Siam asli yang artinya timah. Orang Siam asli yang dulunya mendiami negeri ini dengan membuka tambang bijih timah terutama di Sungai Tembeling.[1]

Menurut cerita orang tua Melayu, pada zaman dahulu di Sungai Pahang yang berhadapan dengan Kampung Kembahang, ada sebatang pohon kayu mahang yang besar rebah melintangi sungai itu. Dari pohon mahang itu konon berasal nama Negeri Pahang Darul Makmur itu. Julukan kuno bagi Negeri Pahang Darul Makmur itu ialah Inderapura, disebut Pahang Inderapura. Bandar Dirajanya terkenal hingga sekarang dan ibu kota pada zaman dahulu yaitu Pekan. Sebelum ditaklukkan oleh kerajaan Melayu Melaka, dikenal sebagai Pura.[1]

Pahang pada zaman pra-sejarah

Penyelidikan telah dibuat oleh purbakalawan secara ilmiah di beberapa tempat di Negeri Pahang Darul Makmur yaitu di gua-gua batu, di gunung-gunung, di tempat yang berdekatan dengan sungai, di tanah pertambangan lama dan juga di tanah lapang. Penemuan benda kuno terdiri dari batu, tembikar, perunggu dan besi kuno buatan orang zaman purbakala.[1]

Tempat tersebut ialah di gua Batu Kapur seperti Kota Tongkat, Kota Gelanggi dekat Jerantut; Gua Kecil, Raub; Gunung Senyum; Bukit Chintamanis, Karak; Sungai Lembing, Tersang, Kuala Lipis Sungai Selinsing Sungai Tui, Nyong, Teluk Lubuk Puai, Batu Pasir Garam, Bukit Jong dan Kg. Padi di persimpangan Sungai Tembeling dan beberapa tempat lagi di sepanjang Sungai Pahang. Antara lain benda kuno yang dijumpai tertanam dalam tanah di negeri ini ialah barang dan perkakas yang dibuat dari batu oleh orang zaman batu pertengahan (mesolitikum). Barang-barang tersebut ialah kapak genggam, beliung dan pahat.[1]

Purbakalawan menyatakan manusia zaman batu pertengahan yang mendiami Negeri Pahang Darul Makmur tinggal di gua batu dan gua-gua di gunung-gunung negeri ini dan mereka adalah kelompok yang mula-mula datang ke Semenanjung Tanah Melayu dan Tanah Besar Benua Asia. Rombongan Proto Melayu mendiami Semenanjung termasuk Pahang dan pulau-pulau Nusantara ialah dalam masa 3.000 atau 2.000 SM.

Dari aspek pertanian, barang dan perkakas buatan orang zaman batu akhir yang telah dijumpai dalam tanah ialah benda yang berupa mata lembing, pisau, sabit, cangkul, bajak dan lain-lain perkakas ganjil yang dibuat dari besi zaman dahulu. Tempat yang dijumpai terutama di tepi Sungai Lembing, Teluk Lubuk Puai Jong tepi Sungai Lipis. Di Kampung Batu Pasir Garam di tepi Sungai Tembeling, dijumpai pecahan muka gendang zaman dahulu yang dibuat dari perunggu. Gendang perunggu ini digunakan oleh orang yang memakai kebudayaan perunggu. Dr. Linehan berpendapat gendang perunggu ini berasal dari Indo-China dan dibawa dari negeri Funan ke Ulu Tembeling antara abad ke-3 M yang dibawa bersama-sama dengan perkakas dari besi kuno (tulang orang utan).[1]

Menurut ahli kaji manusia dan ahli sejarah, orang Melayu pesisir (Melayu Deutero) ialah nenek moyang orang Melayu yang tinggal di daerah pantai Semenanjung Tanah Melayu. Pendek kata pada zaman dahulu kala selain dari penduduk asli yaitu orang Semang dan puaknya di Negeri Pahang Darul Makmur telah didiami oleh manusia yang disebut dalam ilmu sejarah sebagai manusia zaman batu pertengahan, zaman batu akhir atau permulaan zaman perunggu lagi.[1]

Politik

Menurut kronik sejarah pemerintahan negeri ini ialah kerajaan dari semenjak zaman dahulu kala sampai sekarang. Keturunan raja Melaka itulah yang lama sekali berkuasa di Negeri Pahang Darul Makmur dan pemerintahan waktu itu memakai gelar Sultan dan keturunan ini memerintah lebih dari 200 tahun semenjak raja bernama Sultan Mahmud Shah yang masyhur di dalam Sejarah Marhum Mangkat Di menjelang tahun 1699.

Setelah itu pemerintah Pahang pindah kepada keturunan Bendahara Tuan Habib Abdul Majid, Bendahara Padang Saujana Johor. Dari titisan keluarga dan zuriat ini juga telah menjadikan Negeri Pahang Darul Makmur terputus dari penaklukan Riau dan telah mendirikan satu pemerintahan merdeka, berkuasa penuh sebelum ini, menjalin persahabatan dengan Sultan hingga sekarang ini.

Pusat administrasi

Inggris telah meluaskan kekuasaannya ke Negeri Pahang Darul Makmur, residen pertama yaitu J.P. Rodger telah dilantik pada bulan Oktober 1888. Perkara utama yang diberikan perhatian oleh Inggris ialah menentukan tempat letaknya pusat administrasi Negeri Pahang Darul Makmur. Tiga tahun kemudian yaitu dalam tahun 1891 pusat administrasi ini dipindahkan dari Pekan ke Lipis. Rancangan ini hanya untuk buat sementara saja tetapi rancangan yang dikatakan sementara itu telah memakan masa lebih dari 64 tahun karena pusat administrasi Negeri Pahang Darul Makmur hanya dipindahkan ke Kuantan pada tahun 1955.

Rencana untuk pemindahan pusat administrasi ini telah dibuat semenjak tahun 1901, tetapi keputusan muktamar untuk memindahkan pusat administrasi Negeri Pahang dari Kuala Lipis ke Kuantan diambil pada 2 Maret 1953; untuk memilih tempat yang bersesuaian bagi pusat administrasi Negeri Pahang, pihak pemerintah telah memusatkan pandangannya kepada dua kawasan yaitu Temerloh/ Mentakab dan Kuantan. Tetapi karena topografi Temerloh/ Mentakab yang tidak rata dan menelan biaya yang besar untuk pembangunannya, maka Kuantan telah diputuskan untuk dijadikan ibu negeri Pahang Darul Makmur.

Pusat administrasi Negeri Pahang Darul Makmur telah dipindahkan ke Kuantan pada hari Sabtu 27 Agustus 1955 dengan diresmikan oleh KDYMM Sultan Abu Bakar Ri'ayatuddin Al Muadzam Shah Ibni Al Marhum Al Sultan Abdullah Al Mu'tasim Billah, DK., SIMP., DK., SIMP., DK (Brunei)., DK (Johor)., DK (Perak)., SPDK (Sabah)., GCMG. Sedangkan pada 28 Februari 1970, bangunan administrasi pusat berpindah ke Wisma Sri Pahang.

Daerah

Pahang Darul Makmur terdiri dari 11 daerah.

Kota utama di negeri Pahang Darul Makmur termasuk Tanah Rata, Kuala Lipis, Kuala Rompin, Genting.

Lihat pula

Catatan dan referensi

Pranala luar