Tukang Bubur Naik Haji the Series
Tukang Bubur Naik Haji The Series merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI setiap hari Minggu hingga Jumat pukul 19.30 WIB (kecuali Sabtu karena tayangan Indonesian Idol). Sinetron ini diproduksi oleh SinemArt. Pemainnya antara lain ialah Citra Kirana, Mat Solar, Uci Bing Slamet, Aditya Herpavi Rachman, dan masih banyak lagi.
Tukang Bubur Naik Haji the Series | |
---|---|
Berkas:Tukang Bubur Naik Haji The Series.jpg | |
Pembuat | SinemArt |
Sutradara | H. Ucik Supra |
Pemeran | Mat Solar Citra Kirana Uci Bing Slamet Aditya Herpavi Rachman |
Penggubah lagu tema | Purwacaraka |
Lagu pembuka | Haji, Opick |
Lagu penutup | Haji, Opick |
Negara asal | Indonesia |
Jmlh. episode | 22 (hingga 11 Juni 2012) |
Produksi | |
Lokasi produksi | Jakarta |
Durasi | 2 Jam (Sabtu-Kamis) 1 Jam (Jumat) |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | 28 Mei 2012 – sekarang |
Pemain
- Mat Solar sebagai H. Sulam
- Citra Kirana sebagai Romunah
- Andi Arsyil Rahman sebagai Robby
- Aditya Herpavi Rachman sebagai Rahmadi
- Nani Wijaya sebagai Emak H. Sulam
- Uci Bing Slamet sebagai Hj. Rodiah
- El Manik sebagai Ustaz Zakaria
- Latief Sitepu sebagai H. Muhidin
- Shinta Muin sebagai Hj. Maemunah
- Dorman Borisman
- dan masih banyak lagi
Sinopsis
Cerita keseluruhan Tukang Bubur Naik Haji seperti menonton kehidupan masyarakat sehari-hari, yang di dalamnya termasuk perilaku kita sendiri. Kita yang seolah-olah seorang dermawan sejati, padahal sebenarnya kita sangat mengharapkan pujian orang. Sebenarnya ada kecenderungan kita ingin pamer. Bagaimana kita selalu berpenampilan suci, padahal apa yang kita lakukan seringkali keji. Bahkan kepada orang yang pernah menolong kita sekalipun. Kepalsuan-kepalsuan yang hanya kita sendiri yang tahu, selalu membuat kita tersenyum jengah. Kesemuanya disajikan secara manis dan lucu dalam serial ini.
Ada tokoh Bang Sulam yang penyabar, selalu tersenyum, ia memiliki usaha bubur ayam. Berkat ketekunan dan keikhlasannya, akhirnya ia bisa naik haji dan memperbesar usaha bubur ayamnya. Bang Sulam tinggal bersama Rodiah istrinya, dan Emak.
Tetangga Bang Sulam, H. Muhidin dan Hj. Maemunah, entah mengapa selalu memusuhi keluarganya. Bahkan anak mereka, Romunah dilarang berhubungan dengan Robby, adik Bang Sulam. Fitnah-fitnah tentang keluarga Bang Sulam pun berdatangan. Hingga akhirnya H. Muhidin mengirim dua orang mata-mata yang bernama Tarmizi dan Mali, berbagai cara dilakukan untuk memfitnah Bang Sulam dan keluarganya, seperti menyamar menjadi pemulung ketika Bang Sulam berpidato di hadapan anak jalanan, ketika H. Muhidin pulang ke rumah, H. Muhidin dan Hj. Maemunah tertawa terbahak-bahak karena menurutnya, Bang Sulam tidak bisa berpidato dan selalu gemetar ketika berbicara di hadapan banyak orang.
Karena Romunah dilarang berhubungan dengan Robby, H. Muhidin dan Hj. Maemunah mencarikan jodoh untuk Romunah yang bernama Rahmadi, seorang anggota DPR, meskipun Romunah tidak mencintainya, ketika jamuan makan siang bersama antara H. Muhidin dan ayahnya Rahmadi, mereka saling menyombongkan diri karena kedua orang tersebut sudah pernah naik haji lebih dari sekali.
Akhirnya, kedua orangtua Rahmadi berbeda pendapat mengenai hubungan Rahmadi dan Romunah, ayahnya menyetujui hubungan Rahmadi dan Romunah, bahkan menyuruhnya untuk terus menarik hati Romunah untuk mencintai Rahmadi, meskipun Rahmadi selalu gagal dalam menarik hati Romunah, sementara ibunya tidak mengizinkan hubungan Rahmadi dan Romunah, karena menurutnya H. Muhidin terlampau keras dan sombong sehingga dapat menyebabkan Rahmadi stress.
Karena pengaruh H. Muhidin dan Hj. Maimunah terhadap warga sangat kuat, maka suatu hari Hj. Maimunah menghasut warga supaya menghancurkan warung bubur Bang Sulam karena Rodiah, istri Bang Sulam berbohong kepada warga, katanya akan membuat cafe bubur ayam di mall, tetapi gagal.
Dan akhirnya, rumah Bang Sulam diserbu puluhan warga yang marah karena anak-anak mereka yang akan melamar kerja di cafe bubur ayam Bang Sulam tidak jadi bekerja karena mereka gagal membuat cafe bubur ayam di mall, bahkan Rodiah akhirnya pingsan, beruntung Badar (mantan preman yang akhirnya bertaubat) menegur warga sehingga warga langsung ketakutan dan pulang ke rumah masing-masing.