Pembicaraan:Kartini
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Kartini. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Kartini" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Apa pendapat dari masyarakat tentang BUDAYA PINGIT
Dalam pencarian pengertian apa itu BUDAYA PINGIT , banyak sekali pendapat2 yg berbeda kami sbg generasi penerus masih bingung tentang pengertian ini, dan di dlm diskusi pun kami mendapat kesulitan utk menjelaskan hal ini. Dan kami hanya mengetahui bahwa BUDAYA PINGIT itu adl dimana kajadian ini terjadi pd anak perempuan yg sudah barumur 10 thn lebih dan pada saat itu anak ini tdk blh berinteraksi dng dunia luar(semua hal yg bersangkutan dng masyarakat),dan mereka harus mau / harus setuju dng semua perintah yg disuruh oleh orang tua mereka.
Dan apakah mereka itu diperlakukan demikian hanya sbg persiapan mereka utk dapat lebih matang dlm berumah tangga?
Budaya pingit/pingitan (biasanya disebut kurungan) biasanya digunakan pada anak 11 tahun ke atas, kira-kira budaya ini berlangsung sampai bermulainya emansipasi wanita. Sebelum emansipasi wanita dibangun di Indonesia, anak-anak perempuan yang berumur 11 tahun ke atas berarti sudah waktunya untuk dipingit. Mereka sudah tidak dipingit kembali sampai mereka telah dijodohkan/dilamar dengan seorang pria. Itu berarti mereka harus menunggu kurang lebih 10 tahun lamanya. Bila sudah dijodohkan, mereka tidak dapat menolak/melawan keputusan tersebut walaupun pria itu ternyata sudah punya istri. Selama dipingit, mereka tidak boleh keluar rumah dan tidak boleh berjalan lebih dari 1000 langkah.