Arie Frederik Lasut

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Revisi sejak 23 Februari 2007 08.40 oleh Borgx (bicara | kontrib) (buang kategori yang tidak perlu)

Arie Frederik Lasut (Tondano, 6 Juli 1918 - Pakem, 7 Mei 1949) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di TMP Gondomanan, Yogyakarta.

Berkas:Arie Frederik Lasut.jpg
Arie Frederik Lasut

Pendidikan

Lasut belajar di Sekolah Guru di Ambon. Setelah itu ia melanjutkan belajarnya di Bandung, namun sekolah itu kemudian ditutup. Karena itu ia pindah ke Jakarta dan masuk ke AMS.

Setelah lulus dari AMS ia masuk ke Sekolah kedokteran pada 1937. Tetapi karena tidak mempunyai cukup dana, setelah satu tahun ia terpaksa berhenti belajar.

Pada 1939, sementara bekerja di Departemen Keuangan, Lasut memperoleh beasiswa dari Dinas Pertambangan untuk belajar di Institut Teknologi Bandung (ITB). Studinya ini pun terpaksa tidak ia lanjutkan karena tentara Jepang masuk dan menguasai Indonesia selama Perang Dunia II.

Selama pendudukan Jepang ini, Lasut bekerja di Chrisitsu Chosayo aatu Dinas Geologi di Bandung sebagai asisten di bidang geologi. Setelah Jepang menyerah pada 1945, ia dipercayakan untuk menjadi kepala Dinas Pertambangan dan Geologi.

Riwayat Perjuangan

Arie Lasut aktif dalam berbagai organisasi seperti Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi Selatan (KRISS) dan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Pemerintah Belanda banyak mencari Lasut karena ia banyak memiliki informasi tentang pertambangan di Indonesia, namun ia menolak bekerja sama. Pada 7 Mei 1949, Lasut dibawa Polisi Militer Belanda dari rumahnya dan ditemak mati di Pakem. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Gondomanan, Yogyakarta. Untuk menghargai jasa-jasanya dalam mempertahankan Republik Indonesia, Lasut dianugerahi gelar Pahlawan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1969.

Keluarga

Seorang adik laki-laki Arie Lasut bernama Willy Lasut yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara.


Pranala luar