Kota Jayapura
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kota Jayapura adalah ibukota provinsi Papua, Indonesia. Kota ini merupakan ibukota provinsi yang terletak paling timur di Indonesia. Kota ini terletak di teluk Jayapura.
Kota Jayapura | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Jayapura Kota Beriman (Bersih, Beriman, Indah, Aman, dan Nyaman) | |
Koordinat: 2°31′58.8″S 140°43′1.2″E / 2.533000°S 140.717000°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Tanggal berdiri | 21 September 1993 |
Dasar hukum | UU No. 6 th. 1993[1] |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. Benhur Tommy Mano, MM |
Luas | |
• Total | 940 km2 (360 sq mi) |
Populasi (2005)[3] | |
• Total | 197.396 |
• Kepadatan | 210/km2 (540/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 967 |
Kode Kemendagri | 91.71 |
Kode SNI 7657:2023 | JAP |
DAU | Rp. 392.664.839.000,- |
Situs web | http://www.jayapurakota.go.id |
Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachses dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia dan merupakan ibukota distrik dengan nama yang sama di timur laut Papua Barat. Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura sebelum memangku nama yang sekarang pada tahun 1968. Arti literal dari Jayapura, sebagaimana kota Jaipur di Rajasthan, adalah 'Kota Kemenangan' (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti "kemenangan"; pura: "kota").
Sejarah
Kota Jayapura telah sejak lama bersentuhan dengan dunia luar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya orang-orang yang pernah singgah di Tanah Papua seperti seseorang berbangsa Spanyol bernama Ynico Ortis De Fretes. Dengan kapalnya yang bernama "San Juan", Ynico berlayar pada tanggal 16 Mei 1545 dari Tidore ke Meksiko. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Ynico tiba di sekitar muara sungai Mamberamo pada tanggal 16 Juni 1545 memberikan nama "Nova Guinea" kepada tanah Papua.
Sesudah Ortis de Fretes, muncul lagi pengarung-pengarung lain antara lain Alvaro Memdana Ne Neyra (1567) dan Antonio Ma (1591 - 1593)
Bagian utara dari Belanda Nugini diduduki oleh pasukan Jepang pada tahun 1942. Pasukan sekutu mengusir Jepang setelah pendaratan amfibi dekat Hollandia sejak 21 April 1944. Daerah ini menjadi markas Jenderal Douglas MacArthur sampai penaklukan Filipina pada bulan Maret 1945. Lebih dari dua puluh pangkalan AS didirikan dan setengah juta personel AS bergerak melalui daerah ini.[4]
Geografi
Luas Kota Jayapura adalah 940 Km2 atau 940.000 Ha, terdiri dari 5 distrik, terbagi habis menjadi 25 kelurahan dan 14 kampung. Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Jayapura terletak pada 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT - 141°0’8’22”BT.
Batas wilayah
Pemerintahan
Dalam pemilihan kepala daerah secara langsung oleh masyarakat Kota Jayapura, Drs. M.R. Kambu, M.Si terpilih sebagai Walikota Jayapura dan Sudjarwo, BE sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 2005 - 2010.[5]
Perhubungan
Darat
Melalui jalan darat ada pula pelayanan transportasi bus antar negara, yakni ke Papua Nugini. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan. Layanan imigrasi Indonesia-Papua Nugini dilaksanakan di Jayapura-Vanimo. Untuk menyeberang ke Papua Nugini, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota Jayapura menuju perbatasan negara.
Udara
Kota ini dilayani oleh sebuah bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional Sentani, yang terletak di Sentani, Kabupaten Jayapura
Rujukan
- ^ "Halaman Depan >> Kota Jayapura >> Kondisi Wilayah". Pemerintah Propinsi Papua.
- ^ Pemkot Jayapura
- ^ BPS Supas 2005
- ^ "Jayapura". Encyclopædia Britannica Online. Diakses tanggal 2010-05-27.
- ^ "Sejarah Jayapura".
Pranala luar