Kota Palu
Palu adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu terletak sekitar 1.650 km di sebelah timur laut Jakarta. Koordinatnya adalah 0°54′ LS 119°50′ BT. Penduduknya berjumlah 282.500 jiwa (2005).
Kota Palu | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 0°54′S 119°50′E / 0.900°S 119.833°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tengah |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• [[Daftar Bupati String Module Error: String subset index out of range|Bupati]] | Rusdi Mastura |
Luas | |
• Total | 395,06 km2 (152,53 sq mi) |
Populasi (2010) | |
• Total | 335.297 |
• Kepadatan | 848,7/km2 (2,198/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen, Buddha |
• Bahasa | Indonesia, Kaili |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 451 |
Kode Kemendagri | 72.71 |
Kode SNI 7657:2023 | PAL |
DAU | Rp. 422.397.157.000,- |
Situs web | http://palukota.go.id/ |
Bersama dengan Poso, Palu telah beberapa kali menjadi target dalam konflik yang sedang berlangsung di Sulawesi. Pada November 2005, sepasang warga beragama Kristen ditembak dan dicederai di kota ini. Sebuah bom juga meledak di sebuah pasar yang khusus menjual daging babi pada 31 Desember 2005 dan menewaskan delapan orang serta mencederai 45 lainnya.
Gempa 2005
Pada tanggal 24 Januari 2005 pukul 04.10 WITA, gempa berkekuatan 6,2 pada Skala Richter mengguncang Palu. Pusat gempa terjadi di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Donggala, 16 km arah tenggara Palu tepatnya di sekitar air panas Desa Bora, di kedalaman 30 km. Gempa itu berada pada 1°03′ LS - 119°99′ BT. Warga panik dan langsung mengungsi karena takut kemungkinan adanya tsunami seperti yang terjadi di Aceh. Sebagian dari mereka melarikan diri ke perbukitan dan pegunungan. Akibatnya, satu orang meninggal, empat orang cedera dan 177 bangunan rusak.
Kondisi Umum
Letak Geografi
Provinsi Sulawesi Tengah terletak di antara 2° 22’ Lintang Utara dan 4° 48’ Lintang Selatan serta 119° 22’ dan 124° 22’ Bujur Timur.
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Provinsi Gorontalo |
Timur | Provinsi Maluku |
Selatan | Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tenggara |
Barat | Selat Makassar dan Provinsi Sulawesi Barat |
Provinsi Sulawesi Tengah yang dibentuk dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 1964 terdiri dari wilayah daratan 68.033,00 km persegi dan wilayah lautan 189.408,00 km persegi. Secara administratif Sulawesi Tengah dibagi dalam 9 kabupaten, 1 kota madya dengan 85 kecamatan serta 1300 desa dan 132 kelurahan 91.432 desa/kelurahan.
Topografi wilayah daratan diklasifikasikan sebagai berikut:
- Lahan pertanian: 673.759 Ha (10,56%)
- Hutan lindung: 1.764.720 Ha (21,71%)
- Hutan suaka wisata: 604.780 Ha (9,49%)
- Hutan suaka tetap: 422.809 Ha (33,64%)
- Hutan produksi yang dapat dikonversi: 241.757 Ha (3,80%)
- Lahan pemukiman: 519.757 Ha (8,16%)
Berdasarkan elevasi (ketinggian) dataran di Sulawesi Tengah terdiri dari:
- 0-100 M = 20,2%
- 101-500 M = 27,2%
- 501-1000 M = 26,7%
- di atas 1001 M = 25,9%
Jarak antara ibukota provinsi ke daerah kabupaten:
No. | Jarak Antara | Kilometer |
---|---|---|
1 | Palu - Poso | 221 Km |
2 | Palu - Luwuk | 607 Km |
3 | Palu - Toli-Toli | 439 Km |
4 | Palu - Donggala | 34 Km |
5 | Palu - Parigi Moutong | 66 Km |
6 | Palu - Morowali | 756 Km |
7 | Palu - Buol | 806 Km |
8 | Palu - Tojo Unauna | 300 Km |
Penduduk
Tahun | 1990 | 2000 | 2010 | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah penduduk | 199.495 | 268.322 | 335.297 | |||||||||
Sejarah kependudukan kota Palu Sumber:[1] |
Pemerintahan
Kota Palu dibagi kepada 8 kecamatan dan 45 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
Walikota Palu
- Drs.H.Kisman Abdullah, Walikota Administratif Tahun 1978 - 1986
- Drs. Sahbuddin Labadjo, Walikota Adminsitratif Tahun 1986- 1994
- Rully A.Lamadjido,SH, Walikota Tahun 1994 - 2000.
- H.Baso Lamakarate, Walikota Tahun 2000 - 2005.
- H.Suardin Suebo, SE, Walikota Tahun 2005 - 2006.
- Rusdi Mastura, Walikota Tahun 2006 - sekarang
Situs pariwisata
Dombu
Gunung Gawalise di barat kota Palu, kabupaten Donggala, berpotensi sebagai obyek wisata alam dan budaya yang menarik. Gunung Gawalise berjarak ± 34 kilometer dari Palu dan dapat ditempuh oleh kendaraan roda empat dalam kurun waktu ± 1 jam 30 menit. Di gunung Gawalise terdapat desa Dombu yang terletak di ketinggian dan berhawa sejuk. Desa lainnya adalah desa Matantimali, desa Panasibaja, desa Bolobia dan desa Rondingo.
Desa-desa ini didiami oleh suku Da'a. Suku Da'a merupakan sub-etnis suku Kaili yang mendiami daerah pegunungan. Di desa-desa ini dapat disaksikan atraksi sumpit yang diperagakan oleh warga setempat. Rumah di atas pohon masih ditemukan di desa Dombu sampai sekarang.
Di Gunung Gawalise dapat dilakukan hiking/trekking dengan rute-rute Wayu - Taipanggabe - Dombu - Wiyapore - Rondingo Kayumpia/Bolombia - Uemanje dalam waktu kurang dari 1 minggu.
Taman Nasional Lore Lindu
Taman Nasional Lore Lindu merupakan salah satu lokasi perlindungan hayati Sulawesi. Kawasan ini terletak sekitar 60 kilometer sebelah selatan kota Palu dan terletak antara 119°90’ - 120°16’ di sebelah timur dan 1°8’ - 1°3’ di sebelah selatan.
Hutan Wisata Danau Lindu
Hutan Wisata Danau Lindu termasuk dalam kategori wilayah Enclave Lindu dan termasuk bagian dari Wilayah Kecamatan Kulawi yang secara geografis terletak di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu, oleh karena itu semua desa di wilayah ini berbatasan langsung dengan TNLL.
Transportasi
Transportasi Udara
Kota Palu mempunyai sebuah bandara nasional, yaitu Bandara Mutiara.
Transportasi Darat
Transportasi darat di daerah ini antara lain:
- Angkot
Di kota Palu terdapat sekitar 800 bus mini atau juga dikenal dengan sebutan angkot yang menjadi komuter utama di kota ini. Jumlah angkot di kota ini sering kali dianggap terlalu banyak mengingat kota ini hanya membutuhkan sekitar 500 angkot. Hal ini berarti terdapat 2 angkot untuk seorang komuter. Biaya Rp. 2.500,- untuk orang dewasa dan Rp. 1.000,- untuk pelajar. Uniknya, meskipun trayek angkot telah ditetapkan, setiap angkot dapat saja mengantar penumpang ke mana saja sepanjang sopir angkot berkenan. Satu hal lagi yang unik adalah, angkot tersebut disebut sebagai "Taksi" oleh penduduk setempat. warna ankot ini juga hanya 1, yaitu warna biru tua.
- Bus
Pada umumnya bus hanya digunakan untuk transportasi dalam skala besar dan bus tidak bersifat publik di dalam kota. Pada umumnya untuk skala antar kota.
- Taksi
Taksi adalah komuter paling eksklusif di kota ini. Penduduk setempat menggunakan kata "argo" untuk menyebut komuter ini, mengacu pada argometer yang melengkapi setiap taksi.
Lihat pula
Referensi
- ^ palukota.bps.go.id Pertumbuhan dan Total Penduduk. Diakses pada 23 Januari 2012.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Indonesia) Step! Magz, Palu Youth Movement Magazine
- (Inggris) "Six killed in Indonesian blast", Sydney Morning Herald, 31 Desember 2005
- (Indonesia) kota palu network